Ritual
Ritual
Ritual (Upacara Adat) Jawa Barat Sunda
Ngaliwon Orok Upacara Adat dari Tanah Pasundan

Ngaliwon Orok    

Upacara Adat dari Tanah Pasundan

 

  • Upacara adat merupakan upacara yang dilakukan secara turun temurun. Contohnya upacara adat bagi wanita yang sedang mengandung, upacara adat bagi anak kecil yang hendak dikhitan, maupun upacara adat dalam pernikahan.

 

  • Dalam artikel ini, saya akan mengulas salah satu keunikan budaya dari suku Sunda. Sekilas info tentang suku Sunda, suku ini terletak di Provinsi Jawa Barat. Nah sobat...keunikan dari suku ini, memiliki segudang budaya leluhur yang berharga untuk dilestarikan.

 

  • Nah, sekarang saya akan membahas tradisi atau upacara khas Sunda yang disebut “Ngaliwon Orok”. Apa itu Ngaliwon Orok??? Mari baca artikel di bawah ini, baca dengan cermat ya Sobat Budaya!

 

  • Ngaliwon Orok termasuk salah satu upacara adat untuk bayi yang baru lahir, namun ada beberapa pendapat yang menuturkan pelaksaanaan dari upacara ini bisa juga dilaksanakan saat bayi sudah berumur 9 minggu.

 

  • Kenapa disebut Ngaliwon Orok???
  • Ngaliwon berasal dari kata Kliwon, dan dikhususkan dalam tradisi ini, dilakukan pada malam Jum’at Kliwon.

 

  • Kira-kira mengapa ya harus malam Jum’at Kliwon???
  • Karena malam Kliwon merupakan waktu yang dianggap sakral oleh mayoritas orang di Indonesia, dan hari Jum’at merupakan hari yang dianggap suci oleh kaum muslim, oleh sebab itu, upacara Ngaliwon Orok dilaksanakan pada saat malam Jum’at Kliwon.
  • Asal usul dari tradisi ini memang tidak diketahui secara pasti kapan munculnya, namun tradisi ini dipercaya oleh para leluhur Sunda untuk menangkal berbagai macam penyakit pada bayi. Pada zaman dahulu, belum terdapat dokter serta obat yang memadai...maka dari itu tradisi ini lahir. Ngaliwon Orok juga bisa disebut “Imunisasi Jaman Buhun” yang artinya imunisasi zaman dahulu.

 

  • Tata cara pelaksanaan Upacara Ngaliwon Orok, adalah sebangai berikut...mari simak dengan seksama,
  • Di pagi hari, bayi yang baru lahir sampai berumur 9 bulan dibawa ke paraji atau dukun beranak
  • Lalu, bayi dimandikan air kembang tujuh rupa
  • Setelah itu, diberi air sari kunyit
  • Kemudian, bayi dibacakan do’a oleh paraji atau dukum beranak

 

  • Hmm Sobat Budaya! Kalian tau nggak kembang apa aja sih yang dipakai dalam tradisi ini???
  • Yuk, kita bahas...
  • Kembang yang dipakai dalam Tradisi Ngaliwon Orok, yakni :
  • Mawar merah
  • Mawar putih
  • Bunga kantil
  • Bunga melati
  • Bunga kenangan
  • Sedap malam
  • Bunga metali
  • Gambir
  • Kenapa ya air yang dipakai harus air sari kunyit??? Sobat Budaya ada yang tau nggak??? Mari baca lagi lanjutannya,
  • Karena kunyit dipercayai sebagai lambang kemakmuran hidup. Maka, diharapkan bayi yang menjalani tradisi ini, hidupnya akan makmur kelak.
  • Ngaliwon Orok memang salah satu tradisi unik dari tanah kelahiranku, yaps Tanah Sunda, masih banyak lagi loh...tradisi yang lainnya. Jangan bosan untuk membaca tradisi dari daerah lain negeri ini ya Sobat Budaya. Mari lestarikan budaya Indonesia!!!

 

  • Saya, Dian Asfriany N. (FTTM ITB 2018) mendukung pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia.

 

 

 

#OSKMITB2018

 

 

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline