×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

kuliner khas bugis

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

pinrang,sidrap

Nasu palekko

Tanggal 03 Feb 2015 oleh Sri sumarni.

Nasu Palekko adalah salah satu kuliner khas suku Bugis yang terbuat dari Daging Bebek yang dipotong-potong kecil seperti dicincang, atau disebut  daging bebek cincang. Dimana dalam proses pembuatannya, daging bebek yang sudah disembelih dan dikuliti serta dicincang  lalu dicuci bersih. Kemudian diberi cuka atau jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis-nya.

Adapun bumbu-nya terdiri dari cabai,  bawang merah, bawang putih, jahe, sereh , garam, bumbu rempah-rempah lainnya serta cuka,. Biasanya, cuka yang digunakan adalah cuka yang terbuat dari mangga muda. Cuka dan bawang putih atau jeruk nipis biasanya digunakan juga untuk menghilangkan bau amis pada daging.  Kemudian bumbu tersebut di giling halus lalu dicampur potongan daging bebek sebelum dimasukkan kedalam penggorengan yang kemudian diaduk hingga matang untuk disajikan.

Nasu Palekko umumnya memiliki rasa yang cukup pedas dan bisa membuat merah telinga serta mempunyai aroma tersendiri karena menggunakan minyak goreng yang berasal dari lemak kulit bebek itu sendiri. Rasa pedas pada Nasu Palekko ini biasanya sudah tercium dari jarak jauh aromanya yang menyengat dan sungguh menggoda iman untuk menikmatinya.

Nasu Palakko’, masakan khas bugis, kususnya di daerah Sidrap dan Pinrang, Sulawesi Selatan. Penggemar bebek pasti akan menyukai masakan ini. Daging bebeknya empuk, tidak amis dan kaya bumbu. Yang istimewa lagi dari bebek ini adalah, rasanya yang luar biasa pedas...

Bebek yang dimasak bumbu pedas ini, dipotong kecil-kecil, isinya terdiri dari leher, kepala dan jeroan bebek. Kaya bumbu khas bugis, super pedas, lebih pedas dari bebek goreng yang ada di Bukan Bebek Biasa.

Makan Bebek ini kepala rasanya berasap, keringat bercucuran dan mata memerah. Sebagai penawar pedas, siapkan Pisang Belanda yang manis meresap.

BAHAN

  1. 1 ekor itik, dicincang sebesar dadu (bagusnya itik muda).
  2. 1 sendok makan merica bubuk (sesuai selera)
  3. 1 genggam cabe rawit (sesuai selera) ditumbuk hingga halus
  4. 3 Lembar daun salam kering
  5. 1,5 liter air bersih
  6. Garam, vetsin secukupnya (sesuai selera).
  7. Bawang merah, bawang putih secukupnya
  8. Paccukka (bagusnya gunakan asam jawa)

Cara Membuat

  1. Cincang itik atau potong kecil-kecil, sedangan kulit nya jangan dibuang karena bisa ditumis dan kulitnya itu bisa mengeluarkan minyak yang bisa dipakai untuk menumis bumbunya. baiknya kulit ini setelah digoreng dengan menggunakan lemaknya sendiri ditiriskan,kemudian sisa minyaknya dipakai untuk bumbu.
  2. Bumbu seperti bawang merah, merica, garam, cabai merah dihaluskan,, sebenarnya lebih enak tak pakai bawang putih sebab menimbulkan bau yang kurang enak..tapi jika mau bisa juga dimasukkan kedalamnya.
  3. Asam jawa di hancurkan dengan sedikti air, kemudian itik di campur dengannya. asam ini berfungsi sebagai penghilang bau amis juga sebagai pemberi rasa asam pada itik...
  4. Tumis bumbu sebentar dengan minyak dari lemak yang dihasilkan kulit itik, kemudian masukkan itik yang telah bercampur dengan cuka didalamnya.
  5. Tambahkan air, aduk sampai rata, jangan lupa tambahkan cabe, tambahkan lagi, tambahkan lagi dan tambahkan lagi, makin pedas makin mantap (sesuai dengan selera)
  6. Masak hingga bumbunya meresap dan mengering. Tiriskan dan hidangkan dengan nasi panas.

 

RM yang menyediakan:
Palu Seafood Resto & Cafe
Restoran Seafood
Jl. Ahmad Yani (belakang kantor gubernur) pertigaan Sugiono, Kota Palu
0823-4510-9079

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...