Nasi tumpeng merupakan salah satu makanan tradisional aset budaya Indonesia yang hingga saat ini masih lestari di kalangan masyarakat Pulau Jawa, bahkan seluruh Nusantara kini mengenalnya.
Nasi tumpeng diklaim sebagai makanan khas Suku Betawi dan masyarakat keturunan Jawa, sehingga tak heran jika makanan tradisional ini banyak dijumpai di penjuru Pulau Jawa dan sekitarnya.
Pada awalnya pembuatan nasi tumpeng memiliki kaitan dengan faham yang berkembang di masyarakat di kala pengaruh Hindu belum masuk ke Indonesia, yakni untuk memuliakan gunung sebagai tempat arwah bersemayam. Setelah agama Hindu datang, pembuatan nasi tumpeng dimaksudkan untuk meniru bentuk Gunung Mahameru, tempat dewa-dewi bersemayam. Kemudian nasi tumpeng dikaitkan dengan filosofi Islam Jawa, dan banyak ditemukan saat ada tradisi di masyarakat.
Saat ini, nasi tumpeng banyak dijadikan menu utama di berbagai kegiatan masyarakat, seperti syukuran ulang tahun, peresmian rumah atau bangunan lainnya, bahkan ketika perayaan HUT Kemerdekaan NKRI pun pembuatan serta penghiasan nasi tumpeng tidak luput dari salah satu mata lomba yang sangat menarik antusiasme warga setempat.
Nasi tumpeng berbentuk kerucut dan pada umumnya berwarna kuning, meski terkadang dijumpai juga nasi tumpeng dengan nasi putih yang dikenal dengan sebutan nasi uduk.
Nasi tumpeng umumnya disajikan pada wadah tradisional berbentuk bundar dari anyaman bambu yang disebut "nyiru" (dalam Bahasa nasional : tampah) beserta lauk yang beragam.
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang