sumber :Arsip foto Museum Sandi Yogyakarta
Bicara tentang sejarah, Jogja memang enggak ada matinya. Segala macam peninggalan sejarah ada di kota ini. Mulai dari candi, bermacam petilasan dan pesanggrahan, aneka makanan tradisional, dan bermacam-macam museum. Ya, di Jogja, kurang lebih ada 33 museum yang terdaftar dalam komunitas museum. Ini belum terhitung museum-museum yang belum terdaftar. Terbayang kan, kalau Jogja adalah surganya ilmu. Makanya enggak salah kalau Jogja disebut sebagai Kota Pelajar.
Nah, ngobrolin tentang museum, ada satu museum di daerah Kota Baru Kota Yogyakarta yang harus banget dikunjungi. Namanya Museum Sandi. Museum yang diresmikan pada 29 Juli 2008 ini, dilihat dari namanya sudah jelas bahwa museum ini menyimpan aneka hal yang berhubungan dengan sandi. Menariknya, museum yang beralamat di Jl. Faridan M. Noto No. 21. Kota Baru, Yogyakarta ini tidak hanya “menceritakan” sandi yang ada di Indonesia saja, tapi seluruh dunia.
Begitu masuk ke dalam museum, pengunjung akan langsung disambut oleh edukator. Sejak beberapa waktu terakhir, memang hampir semua museum di Jogja mempunyai edukator khusus yang bertugas untuk memandu pengunjung. Setelah mengisi buku pengunjung, kalau beruntung anda akan mendapatkan souvenir. Kali ini, salah satu tim ngangsukawruh.com dapat souvenir berupa kertas sandi. Wew…kreatif ya pengelolanya. Sandi yang dijadikan souvenir ini nantinya akan dijelaskan bagaimana cara membacanya sesaat sebelum berkeliling museum.
Dari lobby, pengunjung dipersilahkan untuk masuk ke ruang intro dengan ditemani oleh seorang pemandu. Ruang intro ini, sebuah ruangan yang berisi satu layar. Dari layar ini, pengunjung dapat melihat jenis dan perkembangan sandi di berbagai belahan dunia. Pemandu memberikan pilihan, mau lihat video atau skip. Kalau ada waktu lebih, akan lebih baik kalau melihat pemutaran video sampai selesai. Masuk ke ruangan selanjutnya, terdapat berbagai macam sandi dari berbagai belahan dunia. Salah satunya, persis seperti souvenir yang diberikan, namun menggunakan simbol yang berbeda. Ternyata, sandi itu tidak melulu tulisan di secarik kertas atau sejenisnya. Sebagai contoh, dalam “History of Herodotus” paad abad VI SM. Histiaeus menyampaikan berita dari istana Persia kepada menantunya Aristagoras di Melitus dengan cara menggunduli kepala seorang budak yang setia. Kemudian berita ditulis dalam bentuk “tatto” diatas kulit kepala budak tersebut. Selanjutnya si budak dibiarkan 2-3 bulan hingga rambutnya cukup panjang baru dikirim ke si penerima pesan. Apabila si penerima pesan ingin membaca pesan tersebut, maka si budak tadi harus digunduli. Menurut edukator museum yang bertugas memandu kami, Pak Iqbal, setelah misi ini tercapai si budak harus dibunuh untuk menghilangkan jejak pesan rahasia tersebut.
sumber :https://ngangsukawruh.com/2017/08/07/museum-sandi-yogyakarta/
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja