gomuslim.co.id- Satu lagi destinasi wisata yang sayang jika anda lewatkan saat berkunjung ke Kota Semarang. Destinasi yang satu ini berlokasi di dalam komplek Masjid Agung Jawa Tengah yang menyimpan banyak koleksi kuno terkiat dngan perkembangan Islam di Indonesia.
Adalah Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, sebuah museum yang mencatat perkembangan agama Islam di Jawa Tengah serta menyimpan barang-barang peninggalan sejarah selama penyebaran agama Islam di Jawa Tengah.
Beragam Koleksi untuk Belajar Sejarah
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah mencatat sejarah perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini berada di lantai 2 dan 3 dari Tower Asmaul Husna di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Semarang. Artefak artefak seperti Iluminasi Alquran, Wayang golek Menak, Wayang Sadat, Gayor Masjid Sunan Muria, Gamelan, Ornamen Dua Sisi, Ornamen Masjid Mantingan, Keramik, Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang, Miniatur menara Kudus ada di Musuem Perkembangan Islam Jawa Tengah ini.
Jam layanan Museum Perkembangan Islam Masjid Agung Jawa Tengah Ini pada hari Selasa sampai minggu pukul 08.00 sampai 15.00 dan hari Senin libur.
Pada museum di lantai 3, akan ada keterangan terkait hubungan pesantren yang berkaitan dengan nasionalisme warga Indoenesia pada masa kolonial Belanda dan di ujung sebelah kiri terdapat sejumlah keris buatan Semarang.Kemudian, ada koleksi busana santri yang dikenakan pada zaman perjuangan kala Indonesia dijajah. Bahkan ada pedang besar yang konon digunakan untuk melawan Belanda oleh seorang santri. Koleksi lainnya yaitu Alquran kuno dari tahun 1800-an, ada juga Al Quran yang sudah disadur dalam aksara jawa oleh Agus Ngarpah seorang abdi dalem Kraton Surakarta pada tahun 1835.
Selain itu, ada juga surat kuno yang ditulis tangan oleh KH Ahmad Rifai dengan huruf Arab gundul. Surat 2 halaman tersebut ditulis ketika KH Ahmad Rifai ditahan penjajah di Ambon. Pengunjung juga bisa melihat koleksi-koleksi Al Quran kuno yang ditulis oleh tokoh-tokoh agama dalam perkembangan Islam di Jawa.
Beberapa foto tokoh agama juga dipajang di museum lantai 3. Pengetahuan di lantai ini juga dilengkapi dengan sejarah pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) berupa miniatur dan foto.
Sedangkan pada lantai 2, di bagian ini terdapat koleksi yang memperlihatkan tentang masa penyebaran agama Islam di Jawa melalui perdagangan. Koleksi keramik dan sutera menunjukkan interaksi pertama pedagang Muslim dari Gujarat, Persia, dan China di pelabuhan pesisir Utara Jawa Tengah yang menyebarkan ajaran Islam sambil berdagang.

Salah satu koleksi yaitu bongkahan kayu tua yang merupakan bagian kapal dagang yang terdampar pada abad 16 dan ditemukan di Tambak Lorok, Semarang. Islam semakin berkembang di Jawa Tengah dan mulai berdiri tempat ibadah.
Ornamen masjid sesuai perkembangan zaman pun ditampilkan. Contohnya ornamen Masjid Mantingan yang berupa lingkaran dengan pahatan indah dan unik berbentuk sulur dan tumbuhan.
Ada juga Tatal, yaitu bagian dari tiang utama yang bersejarah Masjid Agung Demak (Saka Sunan Kalijaga). Selain itu dipasang juga replika pintu Bledheg Masjid Agung Demak. Pintu aslinya merupakan buatan Ki Ageng Selo yang dipercaya bisa menangkap petir dan memanfaatkannya untuk mengukir di kayu.
Dalam penyebaran Agama Islam di Jawa, berbagai metode dilakukan menggunakan alat. Museum ini juga memiliki koleksi benda-benda yang digunakan untuk penyebaran agama Islam yaitu mulai dari wayang, gamelan, dan mimbar. Benda-benda lainnya juga cukup menarik untuk dilihat, seperti mustaka Masjid, jadwal Salat kuno yang ditulis menantu KH Soleh Darat tahun 1900, dan lain sebagainya.
Tentang Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
Masjid Agung Semarang ini berdiri diatas lahan seluas 10 hektar. Tepatnya bangunan utama masjid memiliki luas 7.669 meter persegi, sementara luas halaman berukuran 7.500 meter persegi. Pembangunan masjid ini memakan waktu kurang lebih 5 tahun. Mulai tahun 2001 dan selesai tahun November 2006. Masjid Agung Semarang kemudian diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 14 November 2006 yang saat itu masih menjabat. Sedangkan, museumnya diresmikan Gubernur Jawa Tengah kala itu, Mardiyanto pada 28 September 2007.
MAJT ini tidak hanya difungsikan untuk sembahyang 5 waktu saja. Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha.
sumber : http://seputarsemarang.com/museum-perkembangan-islam-jawa-tengah-5946/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...