Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Jawa Tengah Semarang
Museum Mandala Bakti Semarang
Budaya dan masyarakat bagaikan kedua sisi uang logam. Kedua hal tersebut saling berkaitan dan menunjang eksistensi satu sama lain. Budaya merupakan hasil realisasi dari pola pikir manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa seiring berkembangnya pola pikir manusia, budaya yang terbentuk pun juga akan berkembang yang berujung pada pergantiannya suatu era. Walaupun suatu budaya telah terganti, bukan berarti budaya tersebut langsung dilupakan begitu saja. Hal tersebut dipandang sebagai suatu histori masyarakat yang sangat berharga. 
 
Bukti sejarah tersebut biasanya tersimpan rapi di sebuah museum, salah satu museum yang cukup historical adalah Museum Mandala Bhakti yang berada di Kota Semarang. Museum Mandala Bhakti bisa dikatakan sebagai museum yang cukup unik karena berdekatan dengan gedung bersejarah di Semarang, yaitu: Lawang Sewu. Bukan hanya itu, konon terdapat jalur bawah tanah yang dapat menghubungkan antara Lawang Sewu dan Museum Mandala Bhakti yang kemungkinan dibangun saat masa penjajahan Belanda. 
 
Museum Mandala Bhakti adalah museum perjuangan TNI yang terletak di Jl. Soegijapranata No. 1, berhadapan dengan monumen Tugu Muda. Bangunan museum ini dirancang oleh arsitek Belanda I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen yang pada awalnya digunakan untuk Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Bangunan ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1930. Tahun 1950-an bangunan ini digunakan oleh Kodam IV/Diponegoro sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II. Dan pada tahun 1985 resmi digunakan untuk museum yang menyimpan koleksi tentang data, dokumentasi, dan persenjataan TNI baik yang tradisional maupun modern.
Arsitektur dari Museum Mandala Bhakti memiliki dua lantai dengan orientasi bangunan menghadap ke arah Utara. Pondasinya terbuat dari batu dengan dinding dari bata berplester. Atapnya berbentuk limasan dengan penutup dari genteng. Terdapat serambi pada sepanjang sisi depan bangunan, baik pada lantai pertama maupun lantai kedua. Ciri khas arsitektur Belanda ini langsung dapat terlihat ketika kita memasuki gedung tersebut, seperti pada foto di bawah ini:
Salah satu koleksi Senjata di museum Mandala BhaktiSumber: www.oknusantara.com
Belajar Sejarah di Museum Mandala Bhakti Semarang, Gratis!

Sumber: www.jatengtribunnews.com
 
Selain persenjataan, terdapat pula seragam TNI, dokumentasi saat perang, hingga alat komunikasi yang menunjang para pejuang negara kita tersebut dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Museum ini secara tidak langsung memperkenalkan kembali mengenai budaya perang yang telah lama kita lupakan. Tidak hanya berkutat pada menimba ilmu, para pengunjung pun dapat meresapi kembali semangat perjuangan pahlawan TNI terdahulu. 
 Pada akhirnya, yang membuat Museum Mandala Bhakti menjadi salah satu tempat wisata di Semarang tidak hanya paparan sejarah fisik yang disajikan, namun museum itu sendiri yang merupakan bagian dari budaya Kolonial yang dapat menjadi bahan pembelajaran bagi para pengunjung yang tertarik mengunjunginya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline