|
|
|
|
Museum Kebangkitan Nasional Tanggal 29 Dec 2018 oleh Roro . |
Museum Kebangkitan Nasional
Jl. Abdulrahman Saleh No. 26 Jakarta Pusat
Telp. : (021) 3865143, 3483003
Faks. : (021) 3847975
Museum Kebangkitan Nasional berada di sebuah komplek bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda. Gedung megah yang menempati areal cukup luas ini dibangun pada 1899 dan selesai pada tahun 1901. Pada awal keberadaannya di masa pemerintahan Hindia Belanda dipergunakan sebagai tempat pendidikan Sekolah Dokter Djawa dan sekolah kedokteran bumiputera atau yang lebih dikenal dengan sebutan STOVIA (School Tot Opleding Van Inlandsche Artsen) yang secara resmi dibuka pada 1902.
Masuknya bala tentara Jepang ke Indonesia pada 1942, mengakhiri penggunaan Gedung STOVIA sebagai tempat kegiatan pembelajaran. Pada 1942-1945 saat pemerintahan Jepang berkuasa memfungsikan gedung Eks-STOVIA ini sebagai tempat penampungan tawanan perang tentara-tentara Belanda. Pada 20 Mei 1974 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan Gedung Eks-STOVIA sebagai gedung bersejarah yang diberi nama “Gedung Kebangkitan Nasional” yang selanjutnya pengelolaan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Di dalamnya terdapat beberapa museum yaitu Museum Kesehatan, Museum Pers, Museum Wanita dan Museum Boedi Oetomo. Gedung ini dimanfaatkan pula untuk perkantoran–perkantoran swasta atau yayasan, antara lain oleh kantor Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA), perpustakaan Yayasan Idayu, Yayasan Perintis Kemerdekaan dan Lembaga Perpustakaan Dokumentasi Indonesia. Guna mengoptimalkan fungsi gedung Kebangkitan Nasional sebagai museum, maka museum-museum yang ada yaitu Museum Boedi Oetomo, Museum Kesehatan, Museum Pers dan Museum Wanita dilebur menjadi Museum Kebangkitan Nasional. Dalam pengembangan selanjutnya kantor-kantor swasta yang terdapat di dalam gedung dipindah ke luar gedung, dan ruangan perkantoran yang sudah kosong tersebut dipergunakan untuk pengembangan pameran tetap museum.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi perabotan, jam dinding, lampu antik, genta, perlengkapan medis, pakaian, senjata, foto, diorama, lukisan, patung, peta, miniatur dan koleksi lainnya. Di antaranya terdapat miniatur kapal tradisional Bugis pinisi, salinan lukisan tua yang menggambarkan tentara Pangeran Diponegoro yang tengah melakukan latihan perang , serta karya instalasi seukuran manusia sebenarnya yang diletakkan dalam salah satu ruang belajar, memperlihatkan para pelajar STOVIA dengan pakaian semi-tradisional mereka.
Sumber : http://asosiasimuseumindonesia.org/anggota/77-museum-kebangkitan-nasional.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |