Pembangunan Museum Islam Nusantara KH. Hasyim Asy'ari (MINHA) di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, ditargetkan rampung pada tahun 2017 ini.

Julukan Jombang sebagai kota santri nampaknya tidak pernah salah sasaran. Banyaknya pesantren, kyai besar dan posisinya sebagai basis pendirian dan pergerakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul ‘Ulama, menjadikan kota ini sebagai jujukan para santri yang ingin memperdalam ilmu agamanya. Salah satu Pahlawan Nasional yang juga Mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur yang wafat pada tahun 2009 lalu juga lahir, besar dan akhirnya dimakamkan di kota ini.

Sejak 2014 lalu, ada wajah baru di kawasan wisata religi Gus Dur ini. Monumen At Tauhid dan Museum Minha atau yang lebih dikenal dengan Museum Islam Nusantara berdiri megah di dekat area parkir. Kawasan seluas + 4,9 Ha dengan 600 m2 diantaranya berupa area parkir yang dibangun melalui kerjasama antara Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat ini direncanakan rampung sepenuhnya pada tahun 2018, mencakup penyelesaian pembangunan dan operasional museum serta penambahan fasilitas seperti mushalla, ruang terbuka hijau (RTH), area playground dan pusat informasi.

Kepala UPTD Pengelolaan Kawasan Wisata Religi Makam Presiden Republik Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Jombang, Purwanto mengatakan bahwa museum dan monumen yang mulai dibuka pada tanggal 21 Juni 2015 ini bertujuan untuk menghormati Gus Dur sebagai tokoh pluralisme dan tokoh dunia.

Sumber: suarapesantren.net/2016/04/03