Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Monumen Sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta Gunung Kidul
Monumen Stasiun Radio Perhubungan PC-2
- 22 April 2014 - direvisi ke 2 oleh Roby Darisandi pada 22 April 2014
Rumah beratap limas di salah satu sudut Dusun Banaran, Playen, Kabupaten Gunungkidul, YK, seperti tak bertuan dan tak terawat. Permukaan lantai tegel tampak lusuh dan bergelombang, dinding retak di mana-mana. Tak ada banyak barang di dalamnya. Hanya beberapa foto dan catatan sejarah yang dibingkai serta lesung di bagian dapur.
 
Siapa yang menyangka, 63 tahun silam rumah milik seorang petani, almarhum Prawirosetomo, ini menjadi saksi peristiwa penting yang memicu hengkangnya kolonial Belanda dari Tanah Air. Di rumah inilah digodok berbagai informasi mengenai perjuangan kemerdekaan dan dipancarkan lewat radio hingga tersebar ke berbagai belahan dunia.
 
Monumen Stasiun Radio Perhubungan (PHB) People Cooperation-PC-2 Playen yang bernaung di bawah Angkatan Udara RI (AURI) kala itu berperan besar dalam perjuangan. Sama seperti strategi perang saat itu, para pejuang kemerdekaan harus bergerilya hanya untuk menyebarkan informasi kedaulatan RI yang baru berdiri.
 
Para pegiat media radio kala itu harus menyimpan rahasia rapat-rapat, di tengah hutan yang terpencil di Playen terdapat perangkat stasiun yang menjadi sarana komunikasi.
 
“Dulu lokasi pemancarnya bukan di sini tapi di Gading pinggir Jalan Wonosari kalau di situ ketahuan Belanda lalu dipindah ke sini,” kata Mohamad Sugeng Wahyudi Kepala Urusan Penataan Koleksi Museum Dirgantara Jogja.
 
Bahkan konon, siaran hanya dilakukan pada malam hari dengan antena yang direntangkan di batang pohon kelapa. Siang harinya peralatan-peralatan itu disembunyikan dan ditutup lesung agar Belanda tak curiga.
 
Puncaknya pada 1 Maret 1949 saat tentara Indonesia menguasai Ibu Kota RI di Jogja dan merebutnya dari Belanda selama enam jam. Informasi itu disebarkan ke udara dan beredar ke berbagai radio seperti radio di Bukit Tinggi Sumatera Barat yang kala itu menjadi pemerintahan darurat RI, ke India hingga ke Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di PBB tersebar informasi negara RI masih eksis meski terus digempur Belanda lewat Agresi Militer satu dan dua.
 
“Ini jawaban bangsa Indonesia untuk Belanda, setelah PBB tahu Indonesia masih eksis dan melakukan cek ke lapangan sejak saat itulah Belanda dipaksa menyerah dan harus mengakui kedaulatan Indonesia,” ujar Mohamad saat menceritakan sejarah Monumen Satsiun Radio PHB PC-2 kepada puluhan siswa DIY, Jateng dan Jatim dalam lawatan sejarah yang dihelat Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Jogja.
 
Kini rumah bersejarah itu seperti tak terurus sejak pendiri Yayasan 19 Desember 1948 yang memprakarsai pendirian monumen, satu persatu telah tiada. Rumah bersejarah itu kini hanya dikelola sukarela oleh pengelola TK Negeri 1 Maret yang berada di kawasan museum tentunya dengan dana terbatas.
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline