Mlaku Mbungkuk, budaya yang mulai hilang dari kebiasaan
Mlaku Mbungkuk adalah salah satu kebiasaan orang Jawa yang bertujuan untuk menghormati orang yang lebih tua. Kebiasaan ini maksudnya adalah membungkuk/merendahkan tubuh saat berjalan di hadapan orang yang lebih tua. Kebiasaan ini sudah ada sejak zaman dulu dan terus berlanjut dari generasi ke generasi. Mlaku Mbungkuk biasanya disertai dengan meluruskan tangan ke bawah agak depan, serta tangan satunya di belakang. Untuk lebih sopannya, orang yang mlaku mbungkuk biasanya disertai dengan ucapan, "Permisi, Pak/Bu" atau dalam bahasa jawa, "nyuwun sewu, Pak, Bu". Perlu diingat bahwa saat membungkuk, harus berjalan pelan-pelan, bukan malah berlari.
Kebiasaan orang Jawa ini memang terlihat sepele, hanya membungkukkan badan, lalu mengucapkan "Permisi". Namun hal itu menunjukkan etika kita terhadap orang yang lebih tua, sopan santun, menghormati, dan menghargai 'posisi' orang tersebut.
Mirisnya, seiring berjalannya waktu dari generasi ke generasi, budaya ini perlahan luntur, meskipun masih ada yang melakukannya. Ditambah lagi dengan 'generasi atas' yang sudah kental dengan kebiasaan ini, perlahan-lahan telah tiada. Ada yang berpikiran bahwa kebiasaan ini terlihat kuno dan tidak lagi dianggap penting, namun sekarang, giliran generasi muda yang harus meneruskan warisan budaya Jawa ini agar kebiasaan ini tetap ada dan terjaga hingga ke keturunan selanjutnya.
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang