|
|
|
|
Midang, Adat Masyarakat OKI Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM_16418180_Muhammad Al-Ghifari Taufan. |
MIDANG
Midang merupakan sebuah adat istiadat dari Kayuagung, OKI dimana putra-putri daerah melakukan arak-arakan menggunakan 14 macam pakaian adat OKI dan berjalan kaki sekitar 5-6 km. Kemudian, barisan pengantin remaja ini menyeberangi Sungai Komering menggunakan perahu ketek. Hal ini memberikan gambaran betapa mulianya ritual perkawinan yang merupakan pertanda berakhirnya masa bujang (muanai) dan gadis (mouli).
Dalam ritual itu digambarkan bagaimana perkawinan itu dimulai dari perkenalan antara bujang dan gadis, lalu ada acara melamar atau bahkan kawin lari dan diakhiri dengan perkawinan yang diwarnai arak-arakan sepasang pengantin keliling kota untuk memberi tahu warga bahwa sepasang remaja itu kini sudah berubah status. Ritual ini juga biasanya diadakan dengan adanya festival bidar (lomba perahu dayung) dan berbagai acara lain yang menarik untuk disaksikan.
Secara umum ada dua jenis midang, yakni midang pernikahan dan midang morge siwe. Midang pernikahan hanya ditemui saat pernikahan, diikuti kedua mempelai dan keluarganya. Menurut Kepala Seksi Disbudpar Kabupaten OKI, midang pernikahan yang terakhir diadakan ada pada pernikahan anak Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki, yang bernama Muchendi Mahzareki dan Nyayu Ika Meilina tahun lalu (2017). Sementara, midang morge siwe digelar saat hari ke 3-4 Idul fitri (Lebaran), rombongan midang diikuti pasangan muda-mudi masyarakat Kayuagung secara umum. Midang Morge Siwe inilah yang menjadi ritual yang sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten OKI.
Saat ini yang sering diadakan ritualnya adalah midang morge siwe. Jenis dari ritual midang ini merupakan suatu ritual tahunan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupatan OKI, Sumatera Selatan. Pemerintah kabupaten mengatakan bahwa alasan ritual ini diadakan pada hari ke 3-4 Idul Fitri karena banyak masyarakat yang berasal dari Kabupaten OKI yang pulang kampung dari perantauan dan biasanya membawa anak dan istrinya di perantauan sehingga dapat mengenalkan ritual ini kepada generasi selanjutnya agar tidak pudar.
#OSKMITB2018
Sumber:
https://wiwiekgoblog.wordpress.com/
https://seguguk.wordpress.com/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |