Permainan Tradisional
Permainan Tradisional
Permainan Tradisional Aceh Aceh
Meupet-pet Nyet
- 28 November 2018

Meupet-pet nyet artinya bersembunyi-sembunyian, dengan sasaran akhir dapat kembali ke suatu tempat yang telah ditentukan, dalam bahasa Aceh disebut wo bu (kembali ke kubu/benteng). Nama ini sedikit banyak persamaan dengan nama Benteng-benteng seperti nama yang diberikan untuk permainan ini pada kelompok etnis Aneuk Jame (yang mendiami Pesisir Kabupaten Aceh Selatan sekarang). Benteng-benteng artinya sama dengan kubu-kubu; dalam permainan ini sasaran yang akan dicapai para pemain sama dengan permainan meupet-pet nyet, yaitu yang disebut wo bu (benteng/kubu). Jika dilihat dari segi nama, permainan ini berkaitan erat dengan pengertian siasat atau strategi dalam peperangan. Artinya para pemain terlebih dahulu bersembunyi dan kemudian secara diam-diam tanpa diketahui si penjaga kembali ke benteng/kubu yang telah ditentukan. Sebaliknya bagi si penjaga benteng/kubu juga berusaha agar dapat mengetahui tempat persembunyian dari menebak/menangkap mereka yang bersembunyi itu, maksudnya untuk kembali atau “merebut” benteng/kubu yang dijaganya. Namun dari mana asal dan nama permainan ini belum dapat dipastikan secara kongkrit.

Sejarah

Permainan ini mempunyai hubungan dengan cara pengaturan siasat atau strategi seperti dalam suatu peperangan. Karena itu, bukan tidak mungkin permainan ini diilhami dari suatu peperangan yang pernah dialami rakyat di Daerah Istimewa Aceh. Seperti kita ketahui bahwa di daerah yang sekarang disebut Daerah Istimewa Aceh, baik secara berkelompok maupun secara per seorangan pernah terlibat dalam suatu peperangan dengan pihak Belanda dalam suatu kurun waktu yang dapat dikatakan cukup lama, yaitu sejak tahun 1873 sampai tahun 1942. Karena itu, bukan tidak mungkin pula permainan meupet-pet nyet atau yang disebut pada kelompok etnis Aneuk Jame di Kabupaten Aceh Selatan sekarang, permainan Benteng-benteng diilhami dari peperangan dengan pihak Belanda tersebut.

Waktu Pelaksanaan

Permainan ini dapat dimainkan pada siang hari atau pada malam hari. Jika pada siang hari, terutama dimainkan pada hari-hari libur, yaitu antara pukul 09.00 sampai pukul 11.00 siang; sedangkan jika malam hari dimainkan sesudah anak-anak mengikuti pendidikan agama (mengaji, belajar doa shalat, dan ilmu agama lainnya), berkisar antara pukul 20.00 hingga pukul 22.00 malam; terutama dimainkan pada malam saat bulan purnama sedang terang benderang. Bila pada bulan puasa/Ramadhan, kadang-kadang berlangsung sejak jam 20.00 hingga jam 23.00 malam. Namun pada siang hari pada bulan puasa/Ramadhan permainan ini tidak dimainkan.

Pemain

Meupet-pet nyet dimainkan anak-anak dengan jumlah pemain sekitar 10 orang, khusus anak-anak laki yang berumur sekitar 8 – 13 tahun. Seperti telah disebutkan bahwa pada umumnya para pendukung permainan ini terdiri atas anak-anak petani, pedagang, dan pegawai.

Peralatan atau Perlengkapan Permainan

Satu-satunya alat yang dipakai untuk permainan ini adalah suatu benda besar (dapat berupa peti atau batang kayu yang besar yang sudah dipotong dan sebagainya) untuk dapat dijadikan sebagai benteng atau kubu.

Jalannya Permainan

Setelah anak-anak berkumpul sekitar 10 orang, mereka bersepakat untuk melakukan suatu permainan yang disebut meupet-pet nyet. Sebelum bermain, mereka menentukan suatu benda (berupa peti yang besar atau pokok kayu besar yang sudah ditebang, dan sebagainya) untuk dijadikan sebagai benteng/kubu, yang nantinya akan dijaga oleh salah seorang yang terpilih melalui suatu undian untuk menjaga. Setelah terpilih seorang penjaga benteng atau kubu, selain menjaga benteng atau kubu agar tidak berhasil dijamah atau dipegang oleh para pemain lainnya, juga untuk dapat menerka nama para pemain lainnya secara tepat yang bersembunyi; para pemain lain lari menyebar menjauhi benteng/kubu dan kemudian bersembunyi dalam semak-semak atau parit-parit atau di belakang sesuatu benda yang dianggap dapat menyembunyikannya.

Selanjutnya si penjaga setelah ada tanda dengan suara yang dikeluarkan oleh salah seorang pemain yang sedang bersembunyi, ia mulai bergerak mencari mereka yang sedang bersembunyi dengan hati-hati menjauhi benteng/kubu yang sedang dijaganya; sedangkan mereka yang sedang bersembunyi, secara diam-diam harus dapat merebut benteng/kubu dengan cara memegangnya sebelum si penjaga menyebut namanya atau menjamahnya. Bagi yang berhasil sampai ke benteng/kubu dengan selamat, meneriaklah kata-kata wo bu (kembali ke benteng). Kemudian para pemain yang lain setelah mendengar kata-kata tersebut ke luar dari tempat persembunyiannya dan semuanya kembali ke benteng/kubu. Sesudah itu permainan dilanjutkan lagi seperti semula dengan si penjaga pertama dianggap kalah. Dan untuk ini ia masih harus bertugas sebagai penjaga benteng/kubu. Selanjutnya bila si penjaga benteng/kubu dapat menerka salah seorang pemain yang sedang bersembunyi dengan menyebut namanya atau memegangnya, maka ia, yang diterka itu akan menjadi atau mengganti sebagai penerka dalam lanjutan permainan, tetapi bila salah seorang pemain yang sedang bersembunyi berhasil merebut benteng/kubu (memegangnya), maka si penerka atau si penjaga akan tetap atau tidak diganti.

 

 

 

Referensi:

  1. GPS Wisata Indonesia (https://gpswisataindonesia.info/2018/08/meupet-pet-nyet-nad/)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline