|
|
|
|
Mengusir Angin dengan 100 Rupiah Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16618165_Audrey Seravina. |
Masuk angin tentunya bukanlah sebuah penyakit yang asing untuk didengar telinga kita. Meskipun penyakit ini hanyalah sebuah mitos di dunia medis, istilah ini kerap digunakan di Indonesia untuk menjelaskan penyakit yang gejalanya meliputi meriang, perut kembung, pusing, mual, dan beberapa gejala lainnya. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan penyakit ini, baik secara kimiawi maupun tradisional. Kalau tidak mau yang mahal, cara tradisional yang 1 ini mungkin pilihan yang tepat buat kalian: kerokan! Ya, teknik kerokan ini merupakan terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin yang dinikmati berbagai golongan serta strata sosial di Indonesia. Namun, tahukah kalian bahwa kerokan ini sebenarnya bukan teknik yang berasal dari Indonesia?
Kerokan, atau dalam Bahasa Tionghoa disebut guÄ shÄ (å®ç--§) dilakukan dengan cara menggosok sambil menekan permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok, yang selanjutnya menyebabkan guratan merah atau lecet pada kulit. Metode ini dipercaya dapat menghilangkan unsur-unsur tidak sehat dalam darah pada otot-otot yang lelah atau tercidera untuk memudahkan darah yang mengandung oksigen mengalir ke daerah tersebut, sehingga sel-selnya bisa beregenerasi dan menyembuhkan dirinya sendiri. Mengapa? Karena dengan membuat suatu inflamasi pada permukaan kulit, maka pembuluh darah akan melebar sehingga memudahkan peraliran darah dalam tubuh.
Teknik kerokan ini ternyata sudah dikenal sejak zaman kerajaan Nusantara, tepatnya di Jawa. Di Jawa, kerokan biasanya disebut dengan kerikan. Metode ini dinikmati oleh anggota kerajaan sebagai terapi kesehatan, lalu diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Tidak hanya di Indonesia, metode ini juga populer di negara lain. Di Vietnam, metode ini dikenal dengan nama cạo gió yang artinya (untuk mengikis angin).
Alat-alat yang digunakan untuk kerokan bermacam-macam, mulai dari uang koin, batu giok, sampai alat khusus yang dibuat untuk pengobatan ini. Inilah yang membuat teknik kerokan populer, yakni kemudahan serta kemurahan alat yang diperlukan, tetapi menghasilkan efek yang menyembuhkan bagi tubuh kita.
Kini, teknik kerokan merupakan salah satu teknik pengobatan yang umum di Indonesia, bahkan di zaman yang penuh dengan kemajuan teknologi ini. Tidak perlu menghabiskan uang yang banyak untuk mengobati masuk angin. Dengan koin Rp100,00 dan minyak pun sudah cukup.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |