|
|
|
|
Memeron, Patung Ikonik di Seren Taun Cigugur Tanggal 12 Aug 2018 oleh oskm18_16618247_Yosef Beni Purnomo. |
Memeron
Seren Taun merupakan salah satu upacara adat yang rutin dilaksanakan masyarakat Cigugur, setiap tahun di bulan Rayagung, penanggalan kalender Sunda. Puncak acaranya dilaksanakan pada tanggal 22 Rayagung di sekitaran halaman Cagar Budaya Paseban Tri Panca Tunggal. Cigugur merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Upacara Seren Taun ini merupakan upacara yang bertujuan untuk mengucapkan syukur atas hasil panen yang didapatkan masyarakat lokal. Pada awalnya Seren Taun ini adalah upacara adat yang bertujuan untuk memuliakan Nyi Pohaci Sanghyang Asri.
Dalam upacara adat Seren Taun ada rangkaian acara yang dinamakan ngajayak. Ngajayak merupakan upacara dimana masyarakat melakukan arak-arakan dari berbagai sudut jalan menuju ke gedung cagar budaya Paseban Tri Panca Tunggal sambil membawa hasil panen berupa padi, biji-bijian, buah-buahan dan hasil pertanian lainnya. Di belakang barisan arak-arakan ini terdapat memeron, yang adalah patung simbolik yang dibuat masyarakat lokal Cigugur.
Memeron merupakan patung-patung simbolik yang dibuat masyrakat dan kemudian diarak pada prosesi ngajayak pada rangkaian acara Seren Taun. Adapun beberapa binatang yang dijadikan simbol adalah seperti, burung garuda, harimau, naga dan ikan dewa yang merupakan ikan yang dianggap sakral oleh masyarakat. Setiap binatang yang dijadikan memeron tentunya memiliki makna-makna tersendiri yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat turun-temurun.
Burung garuda yang mencengkram semboyan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sebagai keragaman demografi masyarakat Cigugur yang terdiri atas pemeluk agama Islam, Katolik, Kristen dan Sunda Wiwitan. Namun keragaman itu yang mempersatukan masyarakat Cigugur yang terkenal hidup rukun dan damai.
Harimau memiliki makna sebagai hewan yang dipercaya menjadi lambang kekuatan masyarakat Jawa Barat, karena di jaman Kerajaan Padjadjaran, harimau adalah hewan kesayangan Prabu Siliwangi.
Ikan Dewa atau kancra bodas merupakan binatang langka yang dipercaya sebagai hewan keramat. Ikan Dewa ini berada di Balong Girang Cigugur dan dipercaya masyarakat sebagai ikan jelmaan dari para prajurit Kerajaan Padjadjaran yang dikutuk. Selain di Cigugur, ikan dewa ini juga dapat dijumpai di Kolam Cibulan dan Darma.
Memeron ini dibuat seluruh masyarakat yang terbagi dalam beberapa kelompok lingkungan. Warga Cigugur biasanya membuat memeron dengan memanfaatkan hasil alam juga. Seperti biji-bijian yang ditempel pada memeron yang menimbulkan kesan seperti nyata dan indah. Tentunya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuat memeron ini. Apalagi biji-bijian yang digunakan juga harus merupakan biji dengan kualitas terbaik.
Untuk mengapresiasi hasil kreativitas warga Cigugur, panitia pelaksana Seren Taun biasanya melombakan pembuatan memeron ini. Memeron terbaik akan mendapat sejumlah hadiah.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |