Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Masjid Jambi Kerinci
Masjid Tanjung Pauh Hilir
- 19 September 2014

Nama masjid Tanjung Pauh Hilir diambil dari lokasinya, yakni Desa Tanjung Pauh Hilir, Percam Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Jambi. Masjid berdiri pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju masjid dapat ditempuh dari ibukota Sungai Penuh ke arah selatan sekitar 10 meter. Di mana masjid ini berada di tepi sawah, sekitar 500meter dari simpang empat masjid baru Tanjung Pauh Hilir. Pembangunan masjid diperkirakan pada masa penjajahan Belanda, yakni tahun 1920. Pemugaran pernah dilakukan pada tahun 1960 dan 1995 berupa penggantian dinding kayu menjadi tembok.

Masjid berdenah persegi dengan lantai keramik bermotif bunga. Dinding tembok setinggi 2,5 meter mengelilingi masjid. Untuk memasuki ruang utama dapat melalui pintu masuk berdaun dua yang berada di sisi timur dan berjumlah dua buah. Bagian atas pintu berbentuk lengkung setengah lingkaran. Pintu terbuat dari kayu surianyang pada dinding masuk bagian dalamnya ada relief lengkung dan sulur, empat buah tiang semu yang permukaannya diberi hiasan tempelan keramik bermotif bunga. Sebelah kiri dan kanan pintu masuk terdapat penampil yang disesuaikan dengan letak pintu tersebut.

Sebagai penyangga bangunan, berdiri 27 tiang di dalam ruang utama. Tiang-tiang tersebut terbagi ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama merupakan tiang soko guru dengan tinggi 13,2 meter yang berdiri di atas umpak berbentuk segi delapan terdiri dari dua tingkat. Tiang terbuat dari kayu surian dan dihiasi tempelan keramik bermotif bunga dan geometris. Pada bagian tengah tiang terdapat empat buah tiang melintang yang berfungsi memperkuat kedudukan tiang penyangga.  Kelompok kedua berfungsi sebagai penyangga atap kedua dan ketiga berjumlah empat buah tiang.  tiang terbuat dari beton, berbentuk persegi dengan tinggi 3,2 meter. Kelompok ketiga memiliki bentuk dan fungsi yang sama dengan kelompok kedua, berjumlah delapan buah. Adapun kelompok keempat berfungsi sebagai penyangga bangunan dan atap pertama, terbuat dari kayu surian, dan berjumlah empat belas buah.

Pada sisi barat terdapat ruangan setinggi 2 meter, berfungsi sebagai mihrab. Pintu masuk mihrab tidak berdaun dan pada bagian atasnya berbentuk lengkungan. Di sebelah kiri dan kanan pintu berdiri tiang semu dengan penampil semu. Seluruh permukaan dinding mihrab diberi hiasan keramik dan kaca bermotif bunga. Sebelah utara mihrab terdapat mimbar setinggi 2,2 meter di bagian depan dan 1,2 meter di bagian belakang. Mimbar dibuat permanen dari bahan semen, dimana bagian depannya terdapat tiga anak tangga yang menuju tempat duduk khatib. Pada sisi kiri dan kanan mihrab terdapat semacam jendela dengan bentuk setengah lingkaran dan bagian bawahnya berupa lekukan-lekukan dan sekaligus berfungsi sebagai penyangga atap. Hampir seluruh permukaan mimbar dihiasi dengan tempelan keramik dengan motif bunga dan burung. Mimbar tidak menempel ke dinding belakang dan atapnya berbentuk limas melengkung serta meruncing pada pangkalnya. Atap mimbar juga dilengkapi tiang berbentuk setengah lingkaran dengan puncak berbentuk kuncup bunga.

Dalam ruangan utama juga masih terdapat ruangan lain yang dulunya merupakan tempat muadzin. Akan tetapi sekarang ruangannya sudah tidak difungsikan lagi. Ruangan segi delapan tersebut dinamakan ruang kubah, dimana lantainya terbuat dari papan. Untuk menuju ruangan dapat melalui tangga yang ada di atap kedua dan ketiga. Atap masjid berbentuk seperti payung dengan puncaknya berbentuk tusuk sate.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1409/masjid-tanjung-pauh-hilir

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline