Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Masjid Jambi Kerinci
Masjid Keramat Koto Tuo
- 17 September 2014

 

 

 

 

 

Kompleks Masjid Keramat Koto Tuo terletak di Dusun Koto Tuo, Pulau Tengah, Percam Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Jambi. Masjid dibangun sekitar abad kedelapan belas dan merupakan masjid tertua di Kabupaten Kerinci. Berdasarkan Tim Peneliti Rumah Ibadah Bersejarah Puslitbang Lektur dan Khazanah Kegamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang didampingi Tim dari Kemenag Kab. Kerinici, masjid dinamai ‘Keramat’ karena sejarahnya yang selalu terhindar dari bencana. Pada tahun 1903 dan 1939 masjid selamat dari kebakaran hebat yang menghanguskan rumah-rumah di sekitarnya. Kemudian pada tahun 1942, masjid kembali selamat ketika bangunan-bangunan di sekitarnya hancur menjadi puing-puing yang diakibatkan oleh gempa bumi dahsyat. Pemerintah Kolonial Belanda juga mengeluarkan undang-undang Ordonantie stbl 238/1931 untuk melindungi keberadaan masjid.

Kompleks masjid dikelilingi dua buah pagar dari semen, dimana pagar pertama memiliki tinggi 1,2 meter sedangkan pagar kedua setinggi 1,4 meter. Pagar kedua berada diluar pagar pertama. Sebelum masuk ke masjid dapat ditemui tiga buah anak tangga dengan pipi tangga dihiasi keramik bercorak bunga. Bangunan induk masjid terbagi ke dalam ruang utama dan serambi. Ruang utama berdenah persegi dengan fondasi setinggi ± 50 cm dari permukaan tanah. Dinding utara, selatan, dan barat terbuat dari papan, sedangkan dinding timur terbuat dari tembok karena dinding lama telah rusak. Pintu masuk ruang utama berada di sisi timur, berjumlah dua, dan berdaun dua dengan tinggi 1,86 meter. Bagian atas pintu berupa lengkungan berwarna hijau berhiaskan bidang-bidang persegi panjang dan di bagian tengahnya terdapat empat buah buah belah ketupat. Di bagian kiri dan kanan pintu masuk terdapat tempalan keramik berhiaskan bunga.

Papan dinding utara, selatan, dan barat merupakan bilah-bilah yang dipasang berjajar dengan hiasan berbentuk botol disusun berjajar yang disebut pangkal tanggolo. Bilah-bilah tersebut juga berfungsi sebagai lubang angin . Pada dinding luar, di bawah hiasan pangkal tanggolo, terdapat hiasan berbentuk ujung tombak berwarna kuning, merah, dan hijau. Di setiap sudut luar masjid terdapat hiasanrelung kangkung patah tumbuh hilang berganti. Lantai ruang utama terbuat dari semen, ditutupi karpet hijau, dan lebih rendah dari lantai asli (papan).

Dalam ruang utama berdiri 25 tiang yang terbagi ke dalam tiga kelompok.  Kelompok pertama berfungsi sebagai penyangga atap pertama, berjumlah 20 tiang. Letak tiang menempel pada dinding dan terbuat dari pohon berbentuk segi delapan dengan tinggi 2,35 meter. Bagian atas tiang dihiasi tumpal yang distilir dengan daun-daunan berupa paku rancah (pahatan timbul). Di atasnya lagi terdapat ragam hias pilin berwarna (selampit), bunga, serta dedaunan. Kelompok dua berfungsi sebagai penyangga atap kedua, berjumlah empat tiang dengan bentuk yang sama. Letaknya agak ke dalam antara tiang kesatu dan ketiga. Tiang berdiri di atas umpak batu berbentuk segi delapan ditempel keramik pada setiap sisinya. Tiang terbagi menjadi dua bagian dan dipisahkan oleh bidang pemisah seperti bola. Kelompok ketiga merupakan sebuah tiang utama yang berada di tengah ruangan, berfungsi sebagai penyangga atap ketiga. Memiliki bentuk sama, akan tetapi lebih besar dan tinggi. Bagian bawahnya dilapisi semen dan keramik, sekitar 5 meter dari lantai. Bagian atas tiang terdapat sebuah ruangan yang dahulu berfungsi sebagai tempat adzan. Untuk masuk ke dalam ruangan tersebut menggunakan tangga yang diujungnya memiliki dua buah tiang kayu setinggi 1,89 meter.

Di bagian barat ruang utama terdapat ruangan kecil berbentuk segi lima yang berfungsi sebagai mihrab. Dindingnya dilapisi keramik bermotif bunga dan terdapat lima buah jendela yang terbagi dalam dua bentuk, persegi dan persegi panjang. Di depan mihrab berdiri dua buah tiang di atas umpak batu, berbentuk persegi dengan hiasan keramik bunga. Bagian atas tiang berbentuk lengkungan semu berhiaskan relung lengkung. Atap mihrab terpisah dari atap ruang utama berbentuk kubah terbuat dari seng. Di samping mihrab terdapat mimbar dari kayu berbentuk seperti kursi dan memiliki tangga. Bagian depan tangga dan bagian belakang mimbar masing-masing berdiri dua buah tiang bebentuk segi delapan yang mengecil di bagian atasnya.

Di sisi timur masjid terdapat ruangan serambi yang terbuka tanpa dinding dengan denah persegi panjang. Dulunya ruangan ini brfungsi sebagai tempat menara. Untuk memasuki serambi dapat melalui tangga yang menempel di sisi timur. Pada sisi utara, selatan, dan timur dibatasi oleh pangkal tanggolo yang berderet dengan tinggi 0,6 meter. Sebelah utara serambi terdapat kamar mandi berbentuk persegi panjang beratapkan seng. Bangunan masjid memiliki atap tumpang bersusun tiga dan dilapisi seng. Bangunan lain yang berada dalam kompleks masjid adalah rumah bedug yang terletak di sudut barat daya halaman masjid. Bangunan tersebut disangga empat tiang beton tanpa dinding dengan atap seng. Di dalamnya tersimpan sebuah bedug, sedangkan dua buah bedug lainnya berada di dalam ruang utama.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1404/masjid-keramat-koto-tuo

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya