Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Bangunan Masjid Nusa Tenggara Timur NTT
Masjid At-Taqwa Lerabaeng
- 16 September 2014

Masjid At-Taqwa Lerabaeng terletak di Desa Wakopsir, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebelah utara dengan bukit, sebelah selatan selat Ombay, sebelah barat merupakan perkebunan penduduk, dan sebelah timur berbatasan dengan sungai Erbah.

Deskripsi Bangunan

Masjid At-Taqwa Lerabaeng dibangun di atas bukit dan berbentuk bangunan panggung (berkolong) tanpa paku atau pasak, tetapi diikat dengan tali rotan. Di atas pondasi semen hjberdiri tiang-tiang penyangga bangunan dari kayu merah berjumlah 16 tiang. Serambi masjid terletak di bagian depan ruang utama, dari ruang serambi kemudian masuk ke ruang utama melalui pintu yang terdapat pada dinding timur. Pada puncak dinding ruang dalam terdapat kayu nitas berukir sulur-sulur dan dipakai sebagai tempat menyimpan al-Qur’an dan kitab-kitab lain serta peralatan keperluan masjid.

Di tengah ruangan utama terdapat empat tiang soko guru berbentuk empat persegi dan mengecil pada bagian atasnya. Pada setiap sisi tiang terdapat empat macam motif ukiran yang menunjukkan ke empat suku Kerajaan Kui, yaitu suku Raja, Koilelan, Malang Kabat dan suku Klotuwas. Jenis ukirannya berupa motif bunga, tumpal, burung, sulur-sulur daun, motif mata buku (apargen), pohon kelapa/lontar.

Tiang mihrab berbentuk bulat dengan pelipit di bagian dasar. Tiang berfungsi sebagai penyangga atap yang meruncing bagian atasnya. Di sebelah kanan mihrab terdapat mimbar berbentuk seperti kursi. Mimbar tersebut ditutup dengan kain putih di ketiga sisinya sedangkan bagian belakang menempel ke dinding bambu. Masjid At-Taqwa Lerabaeng mempunyai atap berbentuk piramid tumpang tiga dari seng dan dicat merah. Puncak atapnya terdapat memolo berbentuk mahkota yang distilir menyerupai kuntum bunga seroja.

Di lingkungan masjid terdapat dua buah makam di dalam halaman masjid. Makam yang tedapat di halaman depan sebelah kiri merupakan makam Raja Tarsano Kinanggi (raja ke-5 dari Kerajaan Kui) dan permaisuri, sedangkan di sebelah kanan adalah makam Sultan Gimales Gago dan permaisuri. Di luar halaman masjid di bagian belakang terdapat lagi makam Raja Kinanggi Atamalai dan permaisuri. Panglima Gestar Soma dan Samala terletak di pinggir pantai, dan makam panglima Takal Makain di kebuk sebelah barat daya masjid. Makam terbuat dari batu kali, berbentuk empat persegi panjang dan empat persegi.

Sejarah

Pada masa pemerintahan Raja Kinanggi Atamalai (1619-1638) Masjid At-Taqwa Lerabaeng dibangun dengan bantuan Sultan Gimales Gogo dari Maluku. Pembangunan tersebut dilaksanakan pada tahun 1632 M. Semula Raja Kinanggi Atamalai memeluk paham animisme. Kemudian pada tahun 1625 M kerajaan ini diislamkan oleh Sultan Gimales Gago. Setelah menjadi seorang muslim, raja dengan bantuan sultan mengembangkan agama Islam ke seluruh wilayah Kerajaan Kui. Setelah Raja Kinanggi Atamalai dan Sultan Gimales Gago wafat merekan dimakamkan di depan masjid.

 

Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1369/masjid-at-taqwa-lerabaeng-ntt

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline