Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Kalimantan Barat Kabupaten Sintang
Masakan Peletuk - Sintang - Kalimantan Barat
- 8 Maret 2018
Provinsi: 
Kalimantan Barat
Masakan Peletuk, adalah kuliner khas Kalimantan Barat yang berasal dari Kabupaten Sintang. Makananan ini sejenis lauk-pauk, berbahan dasar ikan sungai atau ikan air tawar.
 
Adapun bahan-bahan untuk membuat kuliner ini adalah:
 
Bahan untuk membuat masakan Peletuk ini terbagi atas 2 bagian yaitu bahan pokok dan bumbu.
 
1. Bahan Pokok
 
Bahan pokok atau bahan utama makanan ini adalah ikan air tawar atau ikan sungai. Ikan yang selalu digunakan oleh masyarakat Sintang ini adalah ikan sungai yang hidup bebas di sungai besar maupun kecil misalnya Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Pinoh, Sungai Kayan dan sebagainya. Ikan sungai inipun terbagi dua yaitu ikan bersisik dan tidak bersisik.
 
Di antara jenis ikan bersisik ini adalah ikan jelawat, ikan kelabau, seluang, semah, ikan kuler, tengadak. Ikan bersisik yang paling enak adalah ian jelawat, ikan kelabau dan ikan semah, oleh karena itu ikan ini harganya lebih mahal.
 
Ikan tidak bersisik di antaranya ikan Paten (orang Sintang menyebutnya ikan Bengak), ikan baong, ikan lais, ikan tapah. Ikan tidak bersisik yang paling enak adalah paten, harganya juga melebihi daging sapi. Ikan jenis-jenis bersisik ini yang paling enak adalah yang hidup bebas di sungai. Di antaranya adalah ikan jelawat yang sudah dibudidayakan. Ikan yang sudah dibudidayakan ini harganya jauh lebih mahal dari ikan yang hidup bebas. Selain ikan bersisik yang telah disebutkan di atas yang dapat digunakan sebagai bahan masak peletuk ini adalah ikan tongkol, ikan gembung walaupun rasanya tidak seenak ikan yang hidup liar di sungai.
 
2. Bumbu
 
Bahan Bumbu
Bumbu peletuk ini belum diolah secara modern. Sebagai penyedap makanan bumbu-bumbu ini sebagai penghilang rasa amis, terutama ikan yang hidup di kolam yang berbau tanah dapat dihilangkan oleh bumbu ini. Bumbu untuk 1 kg ikan sbb:
  • Kunir (kunyit) 1 ruas jari
  • Cabe kering (cabe keriting yang berwarna merah) I ons
  • Bawang putih 2 siung
  • Bawang merah 3 biji
  • Jahe 1 ruas jari
  • Laos (lengkuas)
  • Serai (sereh) 2 batang
  • Asa kandis atau asam jawa 10 butir
  • Daun salam
  • Garam secukupnya.
Cara mengolah bumbu:
  1. Cabe kering setelah direndam dengan air panas sampai lembut bersma dengan kunyit, bawang putih dihaluskan bersma-sama dengan garam sehingga bahan ini menjadi satu dan merata.
  2. Bawang merah dan jahe diiris tipis-tipis
  3. Lengkuas, serai dan asam kandis dimemarkan
 
Cara mengolah:
  1. Ikan dipotong-potong 3-4 cm (atau sesuai selera), terkecuali ikan seluang tidak dipotong karena ukurannya kecil. Jika yang digunakan ikan bersisik, sisik dibersihkan dulu baru dipotong-potong.
  2. Masukkan ikan yang telah dibersihkan dan disusun dalam wadahyang disediakan untuk memasak. Lat yang iasa digunakan  adalah belanga (panic yang terbuat dari tanah), kalau tidak ada memakai panci alumunium.
  3. Bumbu yang sudah dihaluskan ditumis dahulu sampai aromanya tercium harum.
  4. Kemudian masukkan bumbu itu ke dalam tempat ikan yang telah disusun di belanga bersama air kurang lebih 200 cc.
  5. Masukkan bawang merah dan jahe yang telah diiris halus, serta laos, serai, asam kandis yang telah dimerahkan bersma ikan yang diberi bumbu.
  6. Masaklah ikan tersebut sampai airnya mendidih, setelah mendidih apinya dikecilkan.
  7. Maskan diangkat setelah airnya kering, supaya tidak gosong apinya terus dikecilkan perlahan-lahan.
  8. Setelah terasa empuk masakan sudah dapat dihidangkan.
Cara memasak: dimasak di atas api (dengan kompor)
 
Cara penyajian:
 
Agar masakan peletuk dapat menambah selera makan perlu dhidangkan dengan penampilan yang indah dan bersih. Penampilan yang indah dapat membuat orang semakin tertarik untuk menikmatinya. Demikian pula penamilan yang bersih di samping membuat orang tertarik, juga tidak menyebabkan orang ragu-ragu untuk mencicipinya bila dikaitkan dengan kesehatan.
 
Penyajian peletuk ini digunakan wadah yang sesuai dengan banyak ikan yang disajikan dan besranya potongan ikan. Potongan ikan yang besar sudah tentu menggnakan wadah yang besar.  
 
Cara makan:
 
Makanan peletuk ini dimakan sebagai pendamping makan nasi (sebagai lauk pauk) bersama lauk pauk yang lain misalnya sambal.
 
Fungsi (sehari-hari, pengobatan, upacara): sehari-hari
 
Nilai budaya: dengan memakan masakan peletuk ini nilai budaya yang dapat dipetik adalah: kita telah membiasakan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergiizi, selain itu nilai kebersihan yang selalu ditekankan pada cara mengolah bahan masakan peletuk ini.
 
 
 
Sumber data:
  • Asmara, U. Husna. 1997. “Aneka Resep Masakan Khas Kalbar”. Pontianak: Penerbit Romeo Grafika.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU