×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Permainan Tradisional

Elemen Budaya

Permainan Tradisional

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Makkasar

Marraga

Tanggal 28 Oct 2017 oleh Sifqa .

http://tradisinusantara.blogspot.co.id/2013/02/permainan-tradisional-bugis.htmlMarraga
1. Asal Usul
            marraga berasal dari kata bugis,sedangkan orang makassar, sering menyebut permainan ini dengan akraga (olahraga). marraga termasuk jenis permainan yang memadukan unsur olahraga dan seni.permainan ini memerlukan kecekatan,ketangkasan dan kelincahan. permainan yang berasal dari malaka ini, konon hanya dimainkan oleh para bangsawan Bugis pada saat diadakan upacara-upacara resmo kerajaan seperti,pelantikan raja dan perkawinan anggota kerajaan.Versi ini yang lain menyebutkan bahwa permainan ini berasal dari Pulau Nias (SUmatera Utara). Dewasa ini marraga bukan hanya dimainkan oleh para bangsawan, tetapi juga oleh orang kebanyakan.
2. Pemain                                                          
            Marrraga umumnya dimainkan oleh pria,baik remaja maupun dewasa.dalam satu permainan jumlah permainnya 5-15 orang
 
3. Tempat dan peralatan permainan
             permainan dilakukan pada sebidang tanah datar yang permukaannya dibuat lingkaran dengan garis tengah minimal 6 meter. Perlatan yang digunakan adalah raga, yaitu
sejenis bola yang terbuat dari rotan yang dibelah-belah,diraut halus kemudian dianyam. Alat ini umumnya berdiameter 15 cm. adakalanya gendang di pergunakan untuk mengiringi jalannya permainan.
4. Aturan dan Proses permainan
            Peraturan permainan marraga dapat dikatakan sederhana, yaitu permain (jika menerima raga dari permain lain) harus melambungkan raga tersebut agar jangan sampai terjatuh sebelum dioperkan pada permain lainnya.
cara melambungkan raga adalah dengan menggunakan kaki,tangan,bahu,dada dan anggota tubuh lainnya,tetapi tidak boleh dipegang.tinggi rendahanya lambungan raga ada yang dapat mencapai 3 m dari permukaan tanah secara tegak
(sempak sarring/anrong sempak);ada yang sedikit melampaui kepala (sepak biasa); dan ada yang dibawah pusar (sempak caddi). hal itu tergantung dari keahlian dan keinginan permain.orang yang dianggap mahir (niak sempakna atau niak
belona), selain dapat mempertahankan raga agar tidak jatuh ke tanah,juga dapat melambungkan raga sesuai dengan persyaratan permaianan (bajiki anring sempakna), yaitu : 1. pintar mengambikl raga,disiplin dan mampu menghidupkan suasana
bermain ( caraddeko anggalle raga), 2. sepakannya bervariasi dan sulit ditiru oleh pemain lainnya (jai sempak masagalana).
            sebelum permainan dimulai, para pemain berdiri membentuk lingkaran. salah seorang pemain(termahir) memegang raga kemudian melambungkannya.pemain yang posisinya pas dengan jatuhnya raga, maka dia yang harus memulai permainan.Selanjutnya,
raga dioperkan pada pemain lain dalam lingkaran  tersebut, demikianlah secara bergiliran. sebagai catatan, pemaian tidak boleh memonopoli permainan dan menyerobot kesempatan pemain lain.dalam hal ini berlaku asa pemerataan kesempatan bagi para permain untuk
menunjukkan keahliannya masing0-masing.pertandingan dianggap selesai jika bola jatuh ke tanah.permain yang menjatuhkannya dapat dikeluarkan sebelum permainan dimulai atau kembali seperti semula.
5. Nilai Budaya
            Nilai yang terkandung dalam permainan marraga adalah kerja sama, kecermatan,demokrasi dan sportivitas.nilai kerja keras dan kerja sama tercermin dari usaha para permain untuk menjaga dengan berbagai macam cara agar raga tidak jatuh ke tanah.Nilai
kecermatan tercermin dari usaha permain untuk melambungkan atau menyepak raga ke sasaran yang dituju,sehingga raga tidak keluar dari arena permainan.nilai demokrasi tercermin dari tidak adanya pemonopolian atau penyerobotan kesempatan pemain lain. jadi,para
pemain diberi kesempatan untuk menunjukkan keahliannya. dan nilai sportivitas tercermin dari pemain yang dengan lapang dada keluar arena karena menjatuhkan raga ke tanah.

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...