×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Pemakaman

Provinsi

Sumatera Utara

Asal Daerah

Sidikalang

Marhusip Dohot Na Monding

Tanggal 13 Aug 2018 oleh OSKM_16618059_PrastitaDoharta .

Dalam kehidupan sekian banyak peristiwa yang dapat terjadi dalam hidup manusia, ada satu peristiwa yang pasti akan terjadi, yaitu kematian. Saya sebagai keturunan dari Suku Batak yang lahir dan dibesarkan di Bandung, memang memiliki pengetahuan yang cukup minim mengenai adat istiadat budaya asal saya sendiri. Jangankan tentang tata cara upacara, berbahasa batak pun saya tidak fasih dan masih harus bertanya tentang apa makna dari suatu ungkapan dalam Bahasa Batak. Sampai pada suatu ketika, tepatnya bulan Desember 2017, Opung Boru saya, (nenek dari Ayah), meninggal di usia yang sudah cukup lanjut. Sebagai seorang cucu, tidak mungkin jika saya tidak ikut mengantarkan Opung saya, sehingga saya harus mengikuti tata cara pemakaman dalam ada istiadat Suku Batak.

Pada awalnya, semua terasa normal, orang yang datang melayat memakai baju bernuansa gelap dan memakai ulos saat datang kerumah duka. Akan tetapi, ketika menjelang pemakaman Opung saya, disitu mulai banyak adat istiadat yang kurang familiar bagi saya, apalagi pemakaman tersebut dilakukan di Sidikalang, kota kelahiran Ayah saya. Jika pemakaman pada umumnya diiringi lagu-lagu yang sedih, tidak dengan pemakan kali ini. Disana terdapat gendang, seruling, tagading, saxophone bahkan penyanyi yang siap memainkan musiknya jika saatnya sudah tiba. Jadi bisa dibilang, pemakaman orang Batakn merupakan pemakan yang memakai alat musik yang cukup besar suaranya. Setelah saya telusuri, ternyata lagu-lagu yang dinyanyikan dan alat-alat musik yang disediakan ini memiliki makna bahwa meninggalnya seorang anggota keluarga, kita janganlah bersedih, melainkan kita harus bahagia dan bersukacita walaupun sebenarnya pasti ada kesedihan yang mendalam. Saat acara ini berlangsung, peti jenazah diletakkan ditengah ruangan dan dikelilingi oleh keluarga terdekatnya sambil satu per satu menyampaikan salam perpisahan kepada orang tercinta memakai bahasa daerah.

Ketika dipertengahan acara, Ayah saya yang merupakan anak laki-laki tertua di keluarga menyelipkan beberapa lembar uang kertas dengan pecahan yang berbeda-beda disela-sela jenazah Opung saya, saya pada saat itu hanya diam saja karena takutnya menggangu kekhidmatan adat istiadat. Sesaat setelah itu, musik pun dimainkan dengan sangat keras bahkan saya tidak dapat mendengar suara orang disebelah saya. Bersamaan dengan itu, beberapa orang tua mulai memasukkan tangan mereka dan mulai meraba-raba jenazah Opung saya untuk mendapatkan uang yang tadi Ayah saya selipkan. Mereka melakukan hal itu sambil menunduk-nundukkan kepala mereka seperti sedang berbicara dengan jenazah Opung saya. Setelah beberapa menit, lagu pun berhenti dan beberapa orang tua tersebut segera kembali ke tempat mereka sambil membawa uang yang tadi sudah mereka ambil. Hal ini terjadi untuk beberapa kloter.

Setelah beberapa bulan pasca pemakaman Opung saya, saya pun memberanikan diri bertanya kepada Ayah saya tentang filosofi adat tersebut karena itu merupakan hal yang sangat tidak lazim dan cenderung menyeramkan. Ternyata adat tersebut dinamakan "Marhusip Dohot Na Monding" yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesi adalah "Berbisik kepada yang Meninggal". Makna dari peristiwa ini adalah, saat salah anggota keluarga dari pihak yang meninggal menyelipkan uang disekitar tubuh jenazah, maka ini menunjukkan bahwa keluarga yang ditinggalkan itu sudah memiliki hidup yang diatas rata-rata sehingga peristiwa ini bisa menjadi saluran berkat bagi orang yang menerimanya. Tapi bisa jiga jika uang yang diselipkan tersebut sudah dipersiapkan sebelum orang yang bersangkutan itu meninggal dunia. Orang yang mengambil uang dari jenazah tersebut tidak bisa sembarangan orang, melainkan orang-orang yang hidup disekitar lingkungan  rumah orang yang telah meninggal tersebut. Gestur dari beberapa orang tua yang seakan-akan berbicara itu memang melambangkan seperti bertanya kepada jenazah dimana uang tersebut disembunyikan.

Seperti itulah kira-kira cuplikan dari upacara adat pemakaman dari Suku Batak. Peristiwa ini hanya merupakan salah satu dari banyak peristiwa yang terjadi, tapi ini merupakan salah satu yang paling menarik untuk bisa saya bagikan agar semua orang tahu mengenai kebudayaan pemakaman Suku Batak. Semoga informasi yang saya bagikan bisa bermanfaat bagi para pembaca dikemudian hari.

 

#OSKMITB2018

 

DISKUSI


TERBARU


Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

Mpaa Buja Kanda...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Buja Kandanda memiliki kesamaan dengan Mpaa Soka yang juga merupakan salah satu seni tarian dalam tradisi Bima, yaitu sama-sama menggunakan tomb...

Mpaa Soka (Sala...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Soka adalah tarian tradisional resmi acara kenegaraan yang memperlihatkan ketangkasan prajurit menggunakan tombak.

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...