Ritual
Ritual
Adat Istiadat Pernikahan Sumatera Utara Sidikalang
Manulangi Tulang

Manulangi Tulang merupakan suatu istilah yang berasal dari suku Batak Toba. Istilah ini sangat umum didengar di kalangan masyarakat Batak yang notabene kental akan budaya dan adat istiadat. Terdiri dari dua kata, istilah ini tidak boleh dipandang sebelah mata sebab merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat batak. Pertama, “manulangi”. Manulangi jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia artinya, “menyuap” atau “memberi makan”. Sedangkan tulang artinya, “paman” atau “om”. Jadi, manulangi tulang bisa diartikan “memberi makanan kepada paman”. Manulangi tulang juga sering disebut “Parmisi Tu Tulang” atau “Patio Baba Ni Mual”.

Nah, mengapa harus Manulangi Tulang? Manulangi Tulang ini sendiri berkaitan erat dengan suatu pelaksanaan pernikahan. Zaman dulu, ada budaya dari suku Batak, dimana anak perempuan dari tulang yang sudah dewasa akan ditawarkan dan ditunangkan kepada “bere”nya (ponakan). Namun, budaya tersebut sudah tidak ada lagi. Ternyata ketika seseorang sudah menjadi pemuda dan berencana untuk menikah namun tidak dengan paribannya (putri Tulang / putri saudara laki-laki dari ibunya) melainkan dengan putri orang lain (marga lain) maka terlebih dahulu orang tua si pemuda membawa pemuda tersebut ke rumah Tulang. Dan dia wajib melaksanakan hal tersebut sebelum menikah.

Siapa  saja yang menghadiri acara tersebut ?

Acara parmisi tu Tulang biasanya di hadiri oleh keluarga inti yakni si Pemuda dengan kedua orang tuanya, bapa tua, bapa uda dan namborunya. Pariban (sepupu) ibu si pemuda datangnya bisa dari kedua belah pihak yakni dari rombongan  keluarga si pemuda (menemani paribannya) dan undangan dari hula-hula. 

 

Bagaimana prosedurnya?  

1.Pemuda & Orang tua Pasahat Tudu-Tudu Sipanganon

Si pemuda di dampingi oleh bapak & ibunya membawa tudu-tudu sipangan (makanan) ke hadapan Tulang & Nantulangnya.

2. Tulang Pasahat Dengke

Pemberian makanan dari tulang sebagai balasan dari makanan yang didapatnya.

3. Marhata si Gabe-Gabe (Pemberian Doa Restu)

Setelah selesai makan maka di lanjutkan dengan acara inti, biasanya pihak Tulang akan menanyakan sintuhu ni indahan masak dohot lompan na tabo (maksud dan tujuan kedatangan terutama karena membawa makanan).

 

Tulang dalam adat Batak memang memiliki beberapa peran yang sangat penting dalam peradatan suku Batak. Oleh karena itu setiap bere (ponakan) dari tulang harus menghormati tulangnya.  Namun pada era belakangan ini keberadaan tulang cenderung tidak begitu dipentingkan oleh sebahagian orang terlebih setelah berumah tangga/kawin dengan perempuan bukan anak tulangnya.

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa