|
|
|
|
Manoe Pucuk Tanggal 26 Nov 2018 oleh Deni Andrian. |
Manoe pucok (Mandi Air Tujuh Rupa) merupakan tradisi ketiga yang dilakukan setelah malam berinai dan khatam Alquran pada adat perkawinan seorang calon mempelai perempuan di Aceh Barat Daya (Abdya) dan Aceh pada umumnya. Kegiatan memandikan ini diyakini untuk menyucikan si gadis sebelum melepas keperawanan.Berbagai simbol keperawanan dalam acara manoe pucok seperti pelepah pinang yang belum pecah diletakkan di dalam talam, untaian boh jeruju dari pucuk daun kelapa dihiasi burung murai beserta umpannya. Pucuk daun kelapa ini lah yang disebut pucok.Dewasa ini, prosesi adat itu mulai jarang dilakukan secara lengkap. Tidak semua orang tua pengantin setuju dengan adat Tari Pho yang membangkitkan kesedihan dengan syair Cahi yang memilukan dengan para penari yang terdiri dari delapan hingga 12 perempuan dan kini digantikan dengan penari anak-anak.
Pergantian itu disebut-sebut sebagai upaya menyesuaikan diri dengan syariat Islam saat ini. Jika wanita dewasa menari dikatakan tidak pantas. Walau, tradisi tersebut merupakan tradisi kebanggaan masyarakat Aceh tempo dulu.
Selain unsur-unsur manoe pucok yang semakin berkurang dan digantikan, tradisi manoe pucok juga sudah semakin hilang. Tak banyak lagi yang menerapkan tradisi ini saat mengawinkan anak gadisnya.Terlebih, Gundam juga sangat sulit di dapatkan sekarang. Harus pinjam sana-sini ke tetangga dan sangat jarang dapat tujuh buah.Padahal, manoe pucok merupakan tradisi untuk melepaskan kepergian anak gadis untuk membina bahtera rumah tangga dengan lelaki pilihannya. Memandikan dara baro juga memiliki filosofi untuk membersihkan si gadis dari gangguan setan sebelum ia dilepaskan dari keluarga kepada suaminya.Apalagi ada prosesi dimana ayah menggendong anak gadisnya untuk terakhir kali yang saat ini jarang sekali ada ayah yang mau menggendong anak gadisnya pada prosesi perkawinan yang sakral tersebut. Alhasil, manoe pucok saat ini ‘hanya’ sebatas pelengkap meriahnya pesta.
sumber: https://www.goaceh.co/berita/baca/2017/03/30/manoe-pucuk-tradisi-menyucikan-si-gadis-yang-semakin-bergeser
#SBJ
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |