Kelahiran anak pertama selalu menjadi hal yang mendebarkan dan penuh harap. Di Indonesia, ada berbagai prosesi adat yang dilakukan guna menyambut dan mendoakan calon jabang bayi yang dikandung oleh ibunya. Salah satunya adalah upacara daur hidup Mandi Tian Mandaring yang dilakukan suku Banjar. Prosesi ini dikhususkan untuk kehamilan anak pertama di usia tujuh bulan.
Menurut keyakinan orang Banjar, makhluk halus sangat tertarik untuk mengganggu wanita yang sedang hamil. Bahkan proses kehamilan juga sangat rentan dengan gangguan makhluk halus. Sehingga dengan diakan acara mandi tian mandaring, diharapkan ibu dan anak yang akan dilahirkan selalu dilindungi dan lahir dengan selamat.
Ada beberapa peralatan yang harus disiapkan dalam prosesi ini, antara lain banyu yasin (air yang sudah dibacakan surat Yasin), banyu tuju, banyu baya (biasanya sudah disiapkan oleh dukun bayi), dan mayang balik tilantang. Selain itu, juga diperlukan tempat untuk mandi berupa balai warti yang biasa diletakkan di depan rumah dengan menghadap ke arah matahari pajah (matahari terbenam).
Balai ini berbentuk seperti panggung. Untuk naik ke balai disiapkan tangga dengan anak tangga berjumlah ganjil. Biasanya dibagian atap akan dihias kain kuning (warna kebesaran dalam keraton Banjar), bagian sudut dihiasi tebu hijau lengkap dengan daunnya. Jika memiliki tombak pusaka, bisa ditancapkan bersanding dengan tebu di ke empat sudut panggung. Tidak lupa kursi yang akan diduduki calon ibu ketika disiram.
Untuk keperluan mandi, diperlukan perlengkapan seperti mayang maurai, mayang bungkus, mayang maupung, atau bunga pinang yang masih terbungkus dalam seludangnya, kambang bacurai (rangkaian bunga), kambang barenteng (untaian karangan bunga yang dirangkai di batang pisang), dan daun kambar. Wanita yang akan dimandikan harus menggunakan pakaian adat
Pelaksanaan mandi tiang mandaring dilakukan oleh dukun bayi yang sudah biasa melakukan upacara ini. Jumlah dukun biasanya selalu ganjil – antara 3 sampai 7 orang dengan satu orang menjadi pemimpinnya. Ada pula anggota keluarga yang sudah sepuh yang akan turut memandikan si calon ibu.
Awalnya, calon ibu yang sedang hamil dirias secantik mungkin dan mengenakan pakaian tilasan mandi (kain kuning) yang kemudian dibalut pakaian pengantin. Setelah berpakaian calon ibu dibimbing menuju balai warti diikuti seseorang yang membawa tudung atau tempat menaruh pakaian pengantin yang akan dilepaskan sebelum mandi.
Setelah melewati pintu balai, iring-iringan ini disambut dengan sholawat Nabi dan ditaburkan beras kuning – kadang ditaurkan bersamaan dengan uang logam yang kemudian akan diperebutkan oleh anak-anak kecil yang hadir.
Calon ibu kemudian duduk di balai warti bersama dukun bayi. Kemudian pakaian pengantin mulai dilepaskan dan disimpan di tudung saji yang dibawa terlentang oleh seorang petugas khusus. Saat memandikan, para tamu akan menyanyikan tembang berupa lagu-lagu hadrah dan shalawat Nabi.
Setelah acara mandi selesai, calon ibu akan meninggalkan balai warti untuk dirias kembali. Namun sebelum itu, calon ibu harus menjalani proses, yakni memasukkan tubuhnya ke dalam lingkaran lawai kuning sebanyak tiga kali.
Acara kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Yasin bersama. Calon ibu yang telah dirias didudukkan di atas susunan lipatan tapih yang menghadp ke arah wadai 41 (41 macam kue yang disusun dalam 41 wadah). Dipimpin dengan pemuka agama, calon ibu dan jabang bayi didoakan agar selalu dilindungi dan dimudahkan proses persalinannya. Selesai pembacaan doa, para tamu dipersilakan menyantap makanan yang disediakan termasuk wadai 41.
Kain tilasan mandi diserahkan kepada dukun kepala atau dapat pula digantikan dengan uang setelah acara selesai.
Sumber: http://mahligai-indonesia.com/pernikahan-nusantara/prosesi-adat/mandi-tian-marinding-prosesi-tujuh-bulanan-adat-banjar-5451
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...