Ritual
Ritual
Pernikahan Kalimantan Selatan Kalimantan
Mandi Tian Marinding: Prosesi Tujuh Bulanan Khas Banjar
- 11 Mei 2018

Kelahiran anak pertama selalu menjadi hal yang mendebarkan dan penuh harap. Di Indonesia, ada berbagai prosesi adat yang dilakukan guna menyambut dan mendoakan calon jabang bayi yang dikandung oleh ibunya. Salah satunya adalah upacara daur hidup Mandi Tian Mandaring yang dilakukan suku Banjar. Prosesi ini dikhususkan untuk kehamilan anak pertama di usia tujuh bulan.

Menurut keyakinan orang Banjar, makhluk halus sangat tertarik untuk mengganggu wanita yang sedang hamil. Bahkan proses kehamilan juga sangat rentan dengan gangguan makhluk halus. Sehingga dengan diakan acara mandi tian mandaring, diharapkan ibu dan anak yang akan dilahirkan selalu dilindungi dan lahir dengan selamat.

Peralatan dan Perlengkapan Upacara

Ada beberapa peralatan yang harus disiapkan dalam prosesi ini, antara lain banyu yasin (air yang sudah dibacakan surat Yasin), banyu tujubanyu baya (biasanya sudah disiapkan oleh dukun bayi), dan mayang balik tilantang. Selain itu, juga diperlukan tempat untuk mandi berupa balai warti yang biasa diletakkan di depan rumah dengan menghadap ke arah matahari pajah (matahari terbenam).

Balai ini berbentuk seperti panggung. Untuk naik ke balai disiapkan tangga dengan anak tangga berjumlah ganjil. Biasanya dibagian atap akan dihias kain kuning (warna kebesaran dalam keraton Banjar), bagian sudut dihiasi tebu hijau lengkap dengan daunnya. Jika memiliki tombak pusaka, bisa ditancapkan bersanding dengan tebu di ke empat sudut panggung. Tidak lupa kursi yang akan diduduki calon ibu ketika disiram.

Untuk keperluan mandi, diperlukan perlengkapan seperti mayang mauraimayang bungkusmayang maupung, atau bunga pinang yang masih terbungkus dalam seludangnya, kambang bacurai (rangkaian bunga), kambang barenteng (untaian karangan bunga yang dirangkai di batang pisang), dan daun kambar. Wanita yang akan dimandikan harus menggunakan pakaian adat

Urutan Prosesi

Pelaksanaan mandi tiang mandaring dilakukan oleh dukun bayi yang sudah biasa melakukan upacara ini. Jumlah dukun biasanya selalu ganjil – antara 3 sampai 7 orang dengan satu orang menjadi pemimpinnya. Ada pula anggota keluarga yang sudah sepuh yang akan turut memandikan si calon ibu.

Awalnya, calon ibu yang sedang hamil dirias secantik mungkin dan mengenakan pakaian tilasan mandi (kain kuning) yang kemudian dibalut pakaian pengantin. Setelah berpakaian calon ibu dibimbing menuju balai warti diikuti seseorang yang membawa tudung atau tempat menaruh pakaian pengantin yang akan dilepaskan sebelum mandi.

Setelah melewati pintu balai, iring-iringan ini disambut dengan sholawat Nabi dan ditaburkan beras kuning – kadang ditaurkan bersamaan dengan uang logam yang kemudian akan diperebutkan oleh anak-anak kecil yang hadir.

Calon ibu kemudian duduk di balai warti bersama dukun bayi. Kemudian pakaian pengantin mulai dilepaskan dan disimpan di tudung saji yang dibawa terlentang oleh seorang petugas khusus. Saat memandikan, para tamu akan menyanyikan tembang berupa lagu-lagu hadrah dan shalawat Nabi.

Setelah acara mandi selesai, calon ibu akan meninggalkan balai warti untuk dirias kembali. Namun sebelum itu, calon ibu harus menjalani proses, yakni memasukkan tubuhnya ke dalam lingkaran lawai kuning sebanyak tiga kali.

Acara kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Yasin bersama. Calon ibu yang telah dirias didudukkan di atas susunan lipatan tapih yang menghadp ke arah wadai 41 (41 macam kue yang disusun dalam 41 wadah). Dipimpin dengan pemuka agama, calon ibu dan jabang bayi didoakan agar selalu dilindungi dan dimudahkan proses persalinannya. Selesai pembacaan doa, para tamu dipersilakan menyantap makanan yang disediakan termasuk wadai 41.

Kain tilasan mandi diserahkan kepada dukun kepala atau dapat pula digantikan dengan uang setelah acara selesai.

Sumber: http://mahligai-indonesia.com/pernikahan-nusantara/prosesi-adat/mandi-tian-marinding-prosesi-tujuh-bulanan-adat-banjar-5451

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline