×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual Pernikahan

Provinsi

Jawa Tengah

Malam Midodareni

Tanggal 02 Jan 2016 oleh Farrihnabhan .

Menurut pernikahan adat jawa, Midodareni adalah sebuah prosesi menjelang acara panggih dan akad nikah. Midodareni sendiri berasal dari kata widodari yang dalam bahasa Jawa bermakna bidadari. Mitos yang berkembang di kalangan masyarakat jawa sendiri kenapa diadakannya acara prosesi Midodareni adalah karena konon pada malam itu para bidadari dari khayangan turun ke bumi dan bertandang ke rumah calon mempelai wanita guna ikut mempercantik dan menyempurnakan calon pengantin wanita. Urut-urutan dari acara malam midodareni sendiri adalah sebagai berikut:

Jonggolan / Nyantri Jonggolan / Nyantri adalah sowannya calon mempelai pria ke rumah calon mempelai wanita untuk beremu dengan orang tua dari calon mempelai wanita yang kelak akan menjadi mertuanya. Jonggolan sendiri berasal dari kata njonggol yang berarti menampakan diri. Mendapakan diri ini untuk menunjukkan kepada calon mertuanya bahwa sampai saat menjelang detik-detik akad nikah calon mempelai pria dalam keadaan sehat wal afiat dan telah mempunyai kemantapan hati untuk menikahi putrinya.

Pada acara jonggolan ini calon mempelai pria tidak datang beserta orang tuanya melainkan hanya didampingi oleh wakil dari keluarganya yang telah ditunjuk oleh keluarganya. Dalam jonggolan ini calon mempelai pria datang dengan membawa sebuah bingkisan yang berisi segala keperluan sehari-hari calon mempelai wanita yang di sebut dengan seserahan. Yang unik dari seserahan ini adalah segala yang diberikan kepada calon istrinya semuanya berjumlah ganjil. Dan uniknya lagi pada saat acara jonggolan ini sang calon mempelai pria yang datang ke rumah calon mempelai wanitanya hanya diperbolehkan sampai di beranda rumahnya dan diberi jamuan hanya berupa segelas air putih saja tanpa diperbolehkan sma sekali untu bertemu calon istrinya.

Tantingan Setelah calon pengantin pria datang menunjukkan kemantapan hatinya dan diterima niatnya oleh keluarga calon pengantin wanita saatnya calon pengantin wanita (sekali lagi) ditanya oleh kedua orang tuanya tentang kemantapan hatinya. Pada malam midodareni calon pengantin wanita hanya diperbolehkan berada di dalam kamar pengantin. Dan yang dapat melihat hanya saudara dan tamu yang wanita saja. Para Gadis dan Ibu-ibu.Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di dalam kamar, menanyakan kemantapan hatinya untuk berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan menyatakan ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua.

Pembacaan dan Penyerahan Catur Wedha Pembacaan catur wedha adalah pembacaan empat wejangan untuk mengarungi rumah tangga yang di bacakan oleh ayah dan ibu mempelai wanita kepada calon mempelai pria.

Wilujengan Majemukan Setelah acara Pembacaan Catur Wedha selesai maka kemudian acara midodareni pun ditutup dengan acara Wilujengan Majemukan yaitu acara bertemunya kedua orang tua calon pengantin yang bermakna kerelaan keduanya untuk saling berbesanan. Dan barulah kemudian menjelang kepulangan calon mempelai pria beserta keluarganya sang ibu dari calon mempelai wanita ini menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh berupa makanan untuk dibawa pulang kepada keluarga calon mempelai pria. Dan untuk mempelai prianya sendiri orang tua ini memberikan :

• Kancing gelung Kancing Gelung adalah sebutan untuk seperangkat pakaian yang harus dikenakan pada upacara panggih nanti

• Sebuah pusaka berbentuk dhuwung atau keris Pusaka ini sendiri diserahkan kepada calon mempelai pria agar kelak ketika mereka telah resmi menjadi suami istri mampu untuk melindungi keluarga dan rumah tangganya.

Sumber : http://arsipbudayanusantara.blogspot.nl/2013/05/malam-midodareni-prosesi-menjelang-akad.html?m=1

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...