Sumedang merupakan sebuah kabupaten yang masuk dalam wilayah administratif provinsi Jawa Barat. Kabupaten Sumedang merupakan kawasan daerah yang terdiri dari 26 kecamatan dan terbagi dalam beberapa kelurahan dan desa. Kuliner makanan khas dari Sumedang mempunyai cita rasa yang sudah tidak diragukan lagi. Banyak sekali pilihan alternatif menu makanan yang bisa anda coba ketika berkunjung atau sekedar mampir ke kota tahu tersebut. Bagi anda yang sudah pernah ke Sumedang, pasti akan familiar dengan beberapa nama makanan dibawah ini. Sedangkan bagi anda yang belum pernah ke Sumedang, tidak ada salahnya jika anda menyempatkan mencicipi semua jenis makanan khas Sumedang dibawah ini. Jika anda merencanakan untuk berlibur ke kota tahu Sumedang, maka anda tidak boleh melewatkan ragam sajian kuliner khas Sumedang yang dijadim bisa menggugah selera anda.
1. Tahu Sumedang
Makanan khas Tahu Sumedang diolah sebagaimana membuat tahu pada umumnya. Tahu Sumedang ini berbahan dasar kacang kedelai yang diberi bumbu kemudian mengalami proses pengolahan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sajian kuliner berupa cemilan yang rasanya begitu khas. Konon katanya, yang membuat tahu Sumedang mempunyai cita rasa yang nikmat dan bertekstur renyah adalah penggunaan air Sumedang pada resep warisan yang diberikan secara turun temurun oleh masyarakat lokal. Tekstur dari tahu Sumedang adalah lembut dengan bagian dalam yang terasa sangat gurih apalagi jika disantap saat masih panas. Harga jual tahu Sumedang pun sangat terjangkau serta tidak sulit dalam menemukannya karena hampir di setiap penjuru Kabupaten Sumedang dapat anda temukan pedagang tahu Sumedang.
2. Ubi Cilembu
Makanan khas Sumedang selain tahu yang cukup terkenal adalah ubi Cilembu. Ubi Cilembu berbeda dengan jenis ubi pada umumnya karena ubi Cilembu lebih mirip dengan ubi madu. Ubi Cilembu merupakan makanan khas Sumedang yang berasal dari Kecamatan Pamulihan, Tanjungsari. Produk unggulan Pemerintah Kabupaten Sumedang ini memiliki satu keunikan berupa hasil getah yang meleleh dan mempunyai rasa manis nan lengket seperti madu ketika dipanggang di dalam oven. Ketika digigit pun rasanya sangat manis serta teksturnya pulen dan lembut. Ubi Cilembu sudah populer sejak tahun 1990-an dimana rasa manis alami dari ubi Cilembu ini terbukti dapat memberi tambahan tenaga bagi siapapun yang mengkonsumsinya.
3. Salak Bongkok
Siapa sangka jika Sumedang memiliki jenis salak yang mempunyai rasa lezat. Namanya adalah salak bongkok. Rasa salak bongkok dominan manis dan asam serta memberikan sensasi menyegarkan saat dimakan. Ukuran salak bongkok pun lebih besar dari salak pada umumnya. Aroma buahnya harum dan menjadi buah yang istimewa karena memakai air Sumedang. Jika ditanam di laur tanah daerah Bongkok, katanya rasanya menjadi tidak istimewa lagi. Salak ini banyak dihasilkan oleh penduduk yang bermukim di daerah Bongkok, Kecamatan Paseh, Sumedang.
4. Jeruk Citali
Selain buah salak, sawo Citali juga masuk dalam daftar makanan khas Sumedang yang harus anda coba. Selain buah salak, Sumedang juga mempunyai buah varietas yang cukup unggul, yaitu buah sawo. Seperti namanya, sawo Citali banyak dihasilkan oleh petani sawo yang bermukim di daerah Citali,Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Sawo Citali terkenal dengan rasa manisnya yang begitu khas dan tekstur buah sawonya yang lembut saat menyentuh lidah. Bentuk dan warna dari sawo Citali pun berbeda dengan buah sawo pada umumnya. Hal inilah yang menjadi daya tarik tambahan dari sawo Citali hingga diburu oleh masyarakat lokal maupun para wisatawan yang datang ke Kabupaten Sumedang.
5. Asinan Sukasari
Makanan khas Sumedang selanjutnya adalah asinan Sukasari. Asinan Sukasari terbagi menjadi 2 jenis sajian khas, yaitu asinan sayur dan asinan buah. Asinan buah terdiri dari potongan berbagai macam buah buahan yang direndam dalam air gula selama beberapa jam. Buah yang dipakai untuk diolah menjadi asinan ini biasanya buah kedondong, pepaya, jambu, bengkoang, salak, dan beberapa jenis buah lainnya. Sementara, untuk asinan sayur memakai sayur berupa timun, kol, wortel ataupun tauge yang dicuci bersih kemudian disajikan bersama dengan kuah asinan. Asinan sayur ini lebih terasa segar jika dibandingkan dengan asinan buah. Kedua jenis asinan tersebut lebih dikenal dengan sebutan asinan Sukasari. Belum diketahui mengapa asinan tersebut dikenal sebagai asinan Sukasari. Mungkin karena berasal dari daerah Sukasari atau entahlah, yang penting kedua jenis sajian asinan tersebut sama sama enak dan patut untuk dicicipi.
6. Jeruk Cikoneng
Makanan khas dari daerah Sumedang berikutnya adalah jeruk Cikoneng. Buah yang sudah mulai susah ditemukan ini berasal dari Cikoneng, itulah mengapa dinamakan jeruk Cikoneng. Sejak meletusnya Gunung Galunggung dan abunya menyebar sampai ke daerah Cikoneng, tanaman buah jeruk Cikoneng menjadi sulit tumbuh padahal jeruk ini mempunyai rasa manis yang khas. Selain buahnya yang enak dimakan, daun bunga dan biji dari jeruk Cikoneng mempunyai khasiat untuk menyembuhkan batuk, demam dan juga sakit perut.
19918080
#OSKMITB2018
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang