|
|
|
|
![]() |
Makanan Khas Budaya Cina - Indonesia " Lao Yu Sheng " Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16618091_Johansen . |
Lao Yu Sheng atau yang biasa kita kenal dengan Yu Sheng saja, adalah sebuah masakan khas suku Tionghoa ataupun Hokkien yang sering dihidangkan pada saat hari raya imlek. Biasa Lao Yu Sheng dilakukan oleh para keluarga untuk menjaga hubungan kekerabatan antar keluarga ataupun dalam suatu keluarga sendiri. Orang - orang memiliki cara sendiri dalam memakan Lao Yu Sheng ini, yaitu dengan berdiri dan mengangkat sumpit tinggi - tinggi, kemudian mengaduk Lao Yu Sheng dengan tinggi - tinggi pula sambil meneriakkan kata - kata "Yam Seng" yang artinya Cheers atau Toast, menunjukkan kebahagiaan mereka. Orang - orang percaya bahwa semakin tinggi mengangkat Lao Yu Sheng, maka semakin baik pula keberuntungan yang akan didapat pada tahun yang baru.
Lao Yu Sheng sendiri sebenarnya lebih diidentikkan berasal dari suku Hokkien, karena menurut cerita, orang - orang Hokkien pada zaman dahulu pergi menangkap ikan ke laut, dan mereka terkena gelombang yang besar, sehingga tidak keburu pulang saat imlek untuk berkumpul bersama keluarga. Para nelayan pun baru bisa pulang ke daratan pada hari imlek ke 7, maka untuk merayakan hari mereka pulang bersama keluarga, mereka merayakan hari itu juga dengan sebutan "Lao Yu Sheng", dimana artinya mengaduk daging ikan segar.
Yang paling utama sendiri dari Lao Yu Sheng ini adalah irisan ikan segar yang dihidangkan, namaya Yu Sheng. Yu dalam aksara cina, atau mandarin, memiliki arti ikan, dan memiliki nada bacanya sendiri. Tetapi Yu juga bisa diartikan sebagai kelimpahan, karena nada bacanya sama dengan Yu versi ikan. Sehingga orang - orang menganggap pula makanan ini diharapkan bisa memberikan kelimpahan dan kemakmuran bagi keluarga yang memakannya. Selain bahan utama berupa irisan daging ikan, terdapat pula irisan - irisan sayuran lain, seperti daun bawang, wortel, lobak putih, dan sayuran lainnya, kemudian ditambah minyak wijen beserta sedikit biji wijennya, dan kerupuk pangsit kecil untuk menambah cita rasa dari Lao Yu Sheng sendiri, sehingga rasanya pun akan beragam. Teriakan - teriakan yang dilakukan saat mengaduk Lao Yu Sheng sendiri, menurut kepercayaan tradisi orang - orang Hokkien adalah untuk mengungkapkan kebahagiaan mereka.
Lao Yu Sheng memiliki harga yang relatif mahal karena menggunakan irisan daging ikan salmon ataupun daging ikan tuna, yang relatif memiliki harga tinggi di pasaran. Lao Yu Sheng sendiri selama ini tidak pernah terlihat dalam bentuk porsi untuk makan 1 orang, porsinya menggunakan piring besar, biasa untuk porsi makan 8 orang sehingga se-keluarga bisa memakannya bersama - sama. Walaupun banyak juga orang - orang yang tidak menyukai rasa dari Lao Yu Sheng, terutama anak - anak, tetapi setidaknya menyicipi se-suap dari Lao Yu Sheng karena memiliki nilai kebersamaan dan budaya yang kental untuk orang- orang suku Tionghoa serta Hokkien.
#OSKMITB2018
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |