|
|
|
|
Makam Raja-raja Tallo Makassar Tanggal 14 May 2018 oleh Rizki Azizah. |
Kompleks Makam Raja-Raja Tallo Makassar dibangun abad ke-17, dan dipergunakan sebagai makam penguasa Tallo sampai abad ke-19. Adalah Tunatengkalopi, Raja Gowa VI (1445-1460), yang membagi Gowa menjadi dua kerajaan, Tallo dan Gowa. Ia membentuk persekutuan dan menjadi kekuatan dominan di kawasan ini, sampai pasukan Belanda dibawah Speelman mengakhiri dominasi Gowa, dengan dibantu La Tenri Tatta Arung Palakka dari Bone.
Pemandangan di dalam kompleks Makam Raja-Raja Tallo Makassar yang hijau asri, di bawah naungan pohon-pohon tua berukuran besar yang rindang daunnya mampu meneduhkan pengunjung dari ganasnya matahari. Sebuah dangau kecil di bawah pohon merupakan tempat nyaman untuk perhentian barang sejenak. Di bagian kanan terdapat beberapa makam yang bentuknya belum terlalu istimewa berjejer di samping jalanan kompleks yang disemen dengan rapi.
Sementara jauh di kanan belakang terdapat rumah panggung yang tampaknya juga bisa digunakan sebagai tempat beristirahat, setelah berkeliling di dalam kompleks makam yang cukup luas ini. Saat itu ada petugas kebersihan yang tengah melaksanakan tugasnya dengan menyapu bersih semua sampah dedaunan yang jatuh dari pohon. Mereka lah yang membuat kompleks makam menjadi tempat yang asri, sejuk, bersih dan nyaman. Suatu penghormatan bagi para mendiang yang dimakamkan di sini.
Di latar depan adalah kubur unik di kompleks Makam Raja-Raja Tallo Makassar dengan dasar tumpukan batu setinggi enam lapis. Kijingnya bertingkat dengan badan berlekuk-lekuk seperti lubang dakon namun ditata tegak pada dinding batunya. Di latar belakang kiri adalah kubur dengan bentuk menyerupai kubah yang bagian atasnya melengkung ke dalam.
Bangunan kubur di kompleks makam ini bentuknya sangat unik dan baru pertama kali saya lihat. Beragam bentuk makam khas mengesankan bisa dijumpai di sini. Ada yang terbuat dari susunan batu yang dasarnya berbentuk segi empat, dan diatasnya terdapat lagi susunan batu berlekuk seperti peti mati bertingkat dua.
Makam yang tampak di sisi sebelah kiri, yang merupakan makam Sultan Abd. Kadir (Mallawakkang Dg Matinri, Raja Tallo IX), tampaknya merupakan makam paling tinggi diantara makam yang ada di dalam kompleks Makam Raja-Raja Tallo Makassar. Sayangnya, diantara sekitar 78 kuburan di Makam Raja-Raja Tallo ini, hanya 20 yang bisa dikenali.
Sebagian besar kubur di tempat wisata jiwa ini terbuat dari batu, dan sebagian kecil lainnya dari susunan batu bata merah yang tampaknya ada pengaruh budaya Hindu Majapahit. Sedikitnya ada tiga makam berkubah di makam yang bersih dan sangat terawat ini. Bentuk makam kubah seperti ini juga ditemukan juga di daerah Timor dan Tidore. Ada ornamen di sebuah makam yang benar-benar sangat memikat, menunjukkan keagungan pemilik makam, dan ketinggian citarasa pembuatnya.
Referensi:
https://www.aroengbinang.com/2018/01/makam-raja-raja-tallo-makassar.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |