×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

nadiku

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

DKI Jakarta

MaestroSeniTradisi - H. Rodjali

Tanggal 06 Apr 2015 oleh Minor Caknole.

H. Rodjali

Jakarta, 10 Desember 1936

atau yang lebih dikenal sebagai Babe Jali adalah seorang seniman senior yang dilahirkan di Jakarta pada 10 Desember 1936. Dalam usianya menjelang 77 tahun ini, beliau tetap memotivasi anak dan cucunya untuk terus berlatih mengembangkan bakat bernyanyi, bermain musik, dan bermain lawak Betawi tanpa henti. Babe selalu mengingatkan anak dan cucunya untuk tetap berlatih meskipun tidak ada tanggapan, karena menurut Babe Jali kesenian ini tidak ada matinya, selama orang Betawi dan tanah Betawi ini masih ada pasti kesenian ini akan berguna dan dicari orang. Kebermaknaan dan fungsi kesenian inilah yang meyakinkan Babe Rojali bahwa dengan kesenian orang bisa hidup, yang terpenting menurutnya kita musti berusaha dan berkreatifitas dalam memajukan kesenian Betawi agar tidak ketinggalan zaman. Bagi Babe Jali masuknya film dan alat musik modern sebagai ajang kompetisi bagi orang Betawi, karena menurut beliau justru masuknya hal modern itu dapat memberi semangat diri orang Betawi untuk tetap mempertahanakan nilai dan karakter budayanya.

Pada masa Gubernur Ali Sadikin Babe Jali beberapa kali diundang untuk memeriahkan Panggung Festival di Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Ismail Marzuki. Menurut Babe Rojali masa Ali Sadikin kesenian Betawi mengalami titik balik, yaitu kembali bangkit, sebab selama beberapa tahun sebelumnya mengalami kelesuan. Pada awal tahun 50-an kesenian Betawi penuh dengan tanggapan masyarakat sampai awal tahun 1960-an kembali mengalami kelesuan karena masuknya pertunjukkan layar tancep. Ketika masa Gubernur Ali Sadikin kesenian Betawi kembali berbenah dan memperbaiki diri untuk maju dalam panggung pertunjukan melalui kerja sama dengan Lembaga Pariwisata DKI Jakarta. Setelah masa Ali Sadikin selesai panggung-panggung pertunjukan kembali sunyi dari pertunjukan, sampai tahun 1990-an, masa Gubernur Sutiyoso terutama dengan pemberian penghargaan kepada beberapa seniman Betawi yang telah lama menekuni dan mengembangkan kesenian Betawi. Termasuk pada masa Gubernur Fauzi Bowo, beberapa kali Babe Jali mendapat penghargaan sebagai tokoh seniman Betawi yang banyak mengembangkan lenong Betawi, lenong Denes, musik gambang kromong, dan gambang rancag.

Awalnya pimpinan grup kesenian Jali Putra ini diturunkan Bapak Mertuanya Samad Modo, awal tahun 90-an yang berganti nama dari Grup Sedap Malam menjadi Grup Jali Putra sampai sekarang. Pada usia Babe Rojali yang memasuki usia ke- 77 tahun, ia sudah menurunkan estafet pimpinan Grup Jali Putra pada anak Babe bernama Burhan. Babe Rojali memiliki satu orang istri bernama Ani, yaitu anak dari Samad Modo. Babe memiliki 12 orang anak dan beberapa orang cucu. Sebagian besar, baik anak maupun cucu bisa bernyanyi dan bermain musik Betawi, termasuk ngecancag. Putranya Jafar dan Firman dianggap sudah piawai menggantikan Babe Rojali bermain musik dan menyanyi, terutama dalam pertunjukan gambang Rancag.

Tidak main-main usaha Babe Rojali mengawal kesenian Betawi untuk terus bertahan baik di tengah keluarga maupun pada lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal di masyarakat. Misalnya pada tahun 1998-2000, Babe Rojali mau menyumbangkan tenaganya untuk mengajar musik gambang kromong eskul SMA 54 Jakarta Timur. Termasuk membantu Lembaga Kesenian betawi (LKB) membuat dokumentasi musik-musik Betawi tahuan 1990-2000, dan menjadi informan untuk penyelesaian studi akhir para mahasiswa , baik skripsi, tesis, dan disertasi.

Penghargaan yang Pernah Diterima

  • Juara I Cipta Seni Pertunjukkan Tradisional Tingkat Nasional dari Kemendikbud (1991)
  • Peserta Pertunjukkan Tradisional dalam acara Pekan Raya Jakarta dan memperingati HUT TIM (1991)
  • Penghargaan dari Gubernur Sutiyoso sebagai Maestro Seniman Betawi (2003)
  • Penghargaan dari Gubernur Fauzi Bowo sebagai Seniman Betawi (2004)
  • Penghargaan dari Gubernur Fauzi Bowo dalam rangka Peduli Seniman (2008)
  • Pengharagaan dari Pemerintah DKI Jakarta sebagai Seniman Pelindung Cagar Budaya Betawi di Balai Agung Jakarta (2009)
  • Beberapa penghargaan Lomba Grup Gambang Rancag sebagai Juara Pertama dari Tahun 1980-2000
  • Beberapa penghargaan lain baik sebelum memimpin Grup Jali Putra bersama Engkong Samad Modo maupun sesudahnya

// @Minor_Caknole |source: kemdikbud

 

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...