×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Tengah

Asal Daerah

Kalimantan

MISTERI HILANGNYA RAJAH TUBUH DAYAK NGAJU

Tanggal 23 Aug 2018 oleh Deni Andrian.

Saya tertarik untuk mencari penyebab hilangnya Rajah Tubuh (Tatto) karena pertanyaan saya sendiri “mengapa kakek tidak berajah tubuh (Tatto)”, sedangkan apabila kita melihat di tempat lain (Kaltim maupun Kalbar) masih ada kaum tua dahulu yang memiliki Rajah tempo dulu. Untuk bisa menjawab pertanyaan saya tersebut saya tidak bisa langsung bertanya begitu saja, sebab adalah sesuatu hal yang tabu membicarakan tersebut bagi kaum tua. Maka untuk mengakali hal tersebut saya memiliki cara tersendiri, yaitu bertanya “JEREH (sisilah)”, yang secara tidak langsung membawa kita mengetahui cerita sejarah yang tersembunyi tempo dulu.

Zaman dahulu sebelum terjadinya Perjanjian Tumbang Anoi (perkiraan waktu terjadinya Rajah Tubuh mulai tidak digunakan) atau saya sebut masa Peralihan, adalah biasa bagi seseorang memiliki Rajah, bahkan diwajibkan bagi anak tertua laki-laki memiliki Rajah tubuh yang membuktikan mereka telah memenuhi hajat mamuei (janji/sumpah) yang di berikan orang tua kampung (biasanya dalam betuk harus mendapatkan kepala sebanyak yang telah di tentukan dan waktu yang telah di tentukan juga), apabila tidak dapat memenuhi hajat mamuei tersebut maka sang anak tidak dapat kembali ke kampung asalnya.

Jika di lihat dari Sisilah maka Rajah Tubuh masih ada pada Masa orang tua dari Datu kita (bagi generasi kelahiran 80 ke-atas), sebab pada masa itulah masa “Peralihan” itu terjadi, dan apabila masih ada generasi berikutnya yang memiliki Rajah tersebut dapat menyebabkan Hukum Adat yang telah di sepakati bersama seluruh Kalimantan (Borneo), maka jenis dan cara mangayau mulai berubah bentuk tujuan. Apabila mangayau dahulu bersifat terbuka atau serbuan, maka pada saat itulah mangayau di lakukan secara sembunyi-sembunyi (kebanyakan berpura-pura menjadi pedagang), dan apabila berhasil, maka tanda keberhasilan tersebut tidak lagi di lakukan dengan cara Rajah Tubuh, tapi dalam bentuk lain yang di sepakati tetua kampung (biasa berupa tatah mandau maupun rambut korban yang di jadikan bagian mandau).
Adapun alasan yang menyebabkan wilayah lainnya masih mengunakan Rajah tubuh di sebabkan (hal ini menurut pendapat/analisa pribadi saya):

  1. Jarak yang jauh antara Tempat terjadinya Kesepakatan Bersama dengan asal kampung
  2. Lamanya mengumpulkan atau menunggu kaum laki-laki yang berangkat (telah/terlanjur) mamuei saat berlangsungnya kesepakatan.
  3. Sulitnya hasil keputusan kesepakatan untuk di terima oleh Individu dalam kampung (adanya pro dan kontra), yang berarti mengubah tata cara adat ritual dan kepercayaan yang selama ini di anut.

Demikian sedikit tulisan saya, semoga dapat menjawab pertanyaan kita selama ini (tulisan di atas tidak terpaku kepada sejarah setelah Kemerdekaan Indonesia namun Sebelum Kemerdekaan).

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/13/misteri-hilangnya-rajah-tubuh-dayak-ngaju/

 

Rapat Damai Tumbang Anoi.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...