Makanan Minuman
Makanan Minuman
MINUMAN Sulawesi Utara MANADO
MINUMAN SAGUER CAP TIKUS
- 4 Agustus 2014

 

Minuman Saguer Cap Tikus Yang Memabukan

Siapapun yang datang mengunjungi daerah Minahasa, tentunya akan mengetahui jenis minuman tradisional Minahasa beralkohol tinggi yang lebih dikenal dengan “Cap Tikus”. Minuman yang diproduksi tanpa ada campuran kimia ini memang dihasilkan oleh para petani yang daerahnya banyak dipenuhi pohon “Seho”. Minuman “cap tikus” ini dibuat sendiri oleh orang Minahasa dan orang Sangir dengan cara tradisional. Sebelum dibuat “Cap Tikus”, para petani harus “Batifar” dulu untuk menghasilkan minuman “Saguer” yang diambil dari pohon seho atau aren – dalam bahasa Minahasa disebut “Akel” .

 
Saguer dibuat dengan cara tangkai bunga pohon aren yang sebesar pergelangan tangan orang dewasa, dibersihkan dan dipukul-pukul selama beberapa hari lalu dipotong. Dari potongan ini akan keluar getah warna putih susu yang menetes dengan cepat hingga perlu tempat penampungan yang ukuran seruas bambu. Cairan warna putih susu inilah yang dinamakan Saguer.
 
Dalam pembuatan cap tikus, air saguer tadi dialirkan melalui pipa-pipa bambu yang sudah diatur sedemikian rupa. Uap panas yang melalui pipa bambu yang panjang ketika mencair akan berubah menjadi Cap Tikus. Para pembuat Cap Tikus lebih suka memilih lokasi pegunungan yang dingin dan tempat berbukit supaya pipa bambu penyulingan tidak diatas pohon tapi dipermukaan tanah perbukitan.
 
Legenda Minahasa mengenal dewa Makawiley sebagai dewa saguer pertama (Leway = busa saguer). Kemudian ada juga dewa saguer yang bernama Kiri Waerong yang dihubungkan dengan pembuatan gula merah dari saguer yang dimasak. Dewa saguer yang ketiga adalah dewa Parengkuan yang dihubungkan dengan air saguer yang menghasilkan Cap Tikus . Parengkuan mempunyai kata asal “rengku” artinya, minum sekali teguk ditempat minum yang kecil. Dari arti kata tersebut maka orang Minahasa menyakini bahwa Parengkuan adalah orang Minahasa pertama yang membuat minuman Cap Tikus.
 
Minuman keras tradisionil Minahasa ini pada mulanya bernama sopi. Namun, nama “Sopi” berubah menjadi Cap Tikus ketika orang Minahasa yang mengikuti pendidikan militer untuk menghadapi perang Jawa, sebelum tahun 1829, menemukan mimuman “Sopi” dalam botol-botol biru dengan gambar ekor tikus. Minuman “Sopi” itu dijual oleh para pedagang Cina di Benteng Amsterdam Manado.
 
Dalam upcara naik rumah baru, para penari Maengket menyanyi lagu Marambak untuk menghormati dewa pembuat rumah, leluhur Tingkulendeng . Tuan rumah harus menyodorkan minuman Cap Tikus kepada Tonaas pemimpin upacara adat naik rumah baru sambil penari menyanyi ” tuasan e sopi e maka wale ” artinya, tuangkan minumam Cap Tikus (sopi) wahai tuan rumah.
 
Keterangan mengenai minuman Cap Tikus di Ternate ditulis oleh juru tulis pengeliling dunia Colombus dari Spanyol bernama Antonio Pigafetta. Setelah kapal mereka melalui dua buah pulau Sangir dan Talaud lalu tanggal 15 Desember tahun 1521 mereka tiba di pelabuhan Ternate – dijamu Raja Ternate dengan minuman arak yang terbuat dari air tuak yang dimasak.
 
Sayang sekali buku “Perjalanan keliling dunia Antonio Pigafetta” terbitan tahun 1972 halaman 127 – 128 tidak menjelaskan dari mana Raja Ternate mendapatkan minuman Cap Tikus. Kalau kita lihat masyarakat Ternate tidak punya budaya “Batifar” hingga kemungkinan besar minuman Cap Tikus sama halnya dengan beras yang didatangkan ke Ternate dari Minahasa. Budaya produksi dan menjual minuman Cap Tikus masih berlanjut di Minahasa hingga sekarang ini dengan penjualan sampai ke Irian.
 
Data ini menunjukkan bahwa bukan orang Spanyol yang mengajarkan cara membuat minuman Cap Tikus di Minahasa. Karena, waktu pertama kali orang Spanyol datang di Ternate, minuman itu sudah ada. Bagi orang Spanyol, minuman Cap Tikus telah menjadi bumerang karena melalui minuman itulah orang Spanyol di usir dari Minahasa. Hal itu terjadi karena serdadunya suka mabuk-mabukan dan akhirnya membunuh Dotu Mononimbar di Tondano dan melukai anak Kepala Walak Tomohon tahun 1644.
 
Masa hidup dewa minuman keras Minahasa Opo Parengkuan adalah sebelum periode kedatangan bangsa kulit putih Portugis – Spanyol di Minahasa tahun 1512 – 1523. Pada waktu itu pedagang Cina dengan perahu yang telah datang membawa keramik ke Minahasa. Dari usia dinasti keramik Cina di Minahasa abad 13 dan abad 14, dapat diperkirakan bahwa orang Cina-lah yang mengajarkan orang Minahasa untuk membuat minuman keras Cap Tikus dengan menyuling Saguer.
 
Tapi menurut buku ” Adatrechtbundels XVII. 1919 halaman 79 ” , minuman keras tradisionil ini telah menyelamatkan orang Minahasa dari ketergantungan Candu dan Opium di abad 18. Karena orang Minahasa sangat mencintai minuman Saguer dan Cap Tikus, maka orang Minahasa sudah tidak tertarik lagi dengan candu dan opium, walaupun harganya cukup murah.
 
Toko yang menyediakan:
Merciful Building
Ruko Wanea Plaza Blok G, H.1-H.10, I, Jl. Sam Ratulangi 383 Manado, Sulawesi Utara.
0431-845892, 976719, 0431-845938
 
Sumber : http://www.theminahasa.net/social/tradition/food/indexid.html
Sumber Foto : indo.createmybb3.com
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya