MELASPAS KENDARAAN
Umat Hindu di Bali sangat lekat dengan upacara-upacara dan ritual-ritual adat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ada upacara khusus untuk peristiwa-peritiwa tertentu, salah satu contohnya adalah Melaspas. Seperti halnya ketika akan menempati bangunan atau rumah baru, kendaraan juga harus melalui Ritual Melaspas atau Pemelaspasan. Melaspas sendiri terdiri dari dua kata yaitu “Mala” yang berarti elemen jahat/buruk dan “Pas” yang berarti menyucikan atau membersihkan. Bila disatukan, Melaspas berarti menyucikan dari elemen-elemen buruk.
Upacara adat Melaspas kendaraan ini intinya adalah untuk memuja Dewa Pasupati. Oleh karena itu banten yang digunakan untuk upacara ini disebut banten sesayut Pasupati.
Upacara adat ini tidak hanya dilakukan pada saat membeli kendaraan baru,tetapi juga untuk kendaraan second atau bekas. Pada dasarnya kendaraan yang diuacari tersebut adalah kendaraan yang baru menjadi milik kita.
Ritual ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Dalam Ritual ini dibutuhkan beberapa peralatan seperti:
Untuk upacara yang lebih besar biasanya dapat dilengkapi dengan kelengkapan sbb:
Ritual ini terdiri dari beberapa tahap, adapula tiap tahap dipimpin oleh seorang pemangku
MANTRAM PASUPATI
Saat melakukan upacara melaspas kendaraan umat Hidu Bali membacakan mantra Masupati yang biasa digunakan saat Masupati. Berikut ini mantra Masupati yang biasa digunakan saat Masupati, di mana tanda titik-titik diisi permohonan yang hendak dipasupati.
Mantranya sebagai berikut:
“Om Sanghyang Pasupati Ang-Ung Mang Ya Namah Svaha. Om Brahma Astra Pasupati, Visnu AstraPasupati, Visnu AstraPasupati, Siva Astra Pasupati, Om Ya Namah Svaha.
Om Sanghyang Surya Chandra tumurun maring Sanghyang Aji Sarasvati,tumurun maring Sanghyang Gana, angawe Pasupati maha sakti, angawe Pasupati maha siddhi, angawe Pasupati mahasuci, angawe pangurip mahasakti, angawe pangurip mahasiddhi, angawe pangurip mahasuci, angurip sahananing raja karya teka urip, teka urip, teka urip.
Om Sanghyang Akasa Pertivi Pasupati, angurip…….. Om Eka Vastu Avighnam Svaha, Om Sang-Bang-Tang-Ang-Ing-Nang-Mang-Sing-Wang-Yang Ang-Ung-Mang. Om Brahma Pasupati, Om Visnu Pasupati, Om Siva Sampurna Ya Namah Svaha”
Narasumber :
Jalan Pucuk No. 4, Abian Kapas, Denpasar, Bali (0361249807)
Jalan Taman Malaka Utara Blok D 18 No. 21, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta (08118009819)
#OSKMITB2018
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.