Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Peninggalan Sejarah Arsitektur Islam Jawa Jawa Tengah Banyumas
MASJID SOKO TUNGGAL, MASJID TERTUA DI INDONESIA
- 4 Januari 2019
Nama resmi masjid ini adalah masjid Saka Tunggal Baitussalam,  tapi lebih populer dengan nama masjid saka tunggal karena memang Masjid ini hanya mempunyai saka tunggal (tiang penyangga tunggal). Saka tunggal yang berada di tengah bangunan utama masjid, saka dengan empat sayap ditengahnya yang akan nampak seperti sebuah totem, bagian bawah dari saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi bagian yang terdapat tulisan tahun pendirian masjid tersebut.
 
Masjid saka tunggal berukuran 12 x 18 meter ini menjadi satu satunya masjid di pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Sembilan (Wali Songo) yang hidup sekitar abad 15-16M. Sedangkan masjid ini didirikan tahun 1288M, 2 abad sebelum Wali Songo., dan sebelum Kerajaan Majapahit berdiri yang dimulai dengan penobatan Raden Wijaya sebagau Raja pertama Majapahit pada 10 November 1293. Sekaligus menjadikan Masjid Saka Tunggal Baitussalam sebagai Masjid Tertua di Indonesia.
 
Lokasi Masjid Saka Tunggal Baitussalam
 
Masjid Masjid Saka Tunggal Baitussalam
Desa Cikakak, Kecamatan Wangon Banyumas
Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah
            Koordinat Geografi : 7°28'26.05"S 109° 3'20.32"E
 
Masjid Masjid Saka Tunggal Baitussalam berada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon Banyumas. , Banyumas, Jawa Tengah, Ditengah suasana pedesaan Jawa yang begitu kental. Di kawasan masjid yang dipenuhi dengan kera-kera yang berkeliaran bebas. Di masjid ini terdapat beberapa ruang. Halaman masjid cukup luas untuk menampung beberapa kendaraan. Di depan halaman masjid, sudah disediakan tempat berwudhu dan kamar mandi. Dari jalan raya menuju pintu gerbang  masjid ini cukup jauh letaknya berada diantara rumah  rumah penduduk.  Kawasan ini memang sudah menjadi cagar budaya, dibelakang masjid ini terdapat komplek pemakaman tua dengan gerbangnya yang masih bertuliskan aksara Jawa. Makam yang secara rutin di ziarahi oleh warga muslim setempat.
 
Sejarah Masjid Saka Tunggal Baitussalam
 
Masjid ini dibangun pada tahun 1288 Miladiyah sebagaimana angka yang terpahat di satu satunya tiang di dalam masjid ini. Maknanya Bahwa Masjid Saka Tunggal ini dibangun Sekitar lima abad setelah pembangunan Candi Borobudur, lima tahun sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, dan dua abad sebelum era wali songo. Sampai saat ini Masjid Saka Tunggal (1288) ini tercatat sebagai masjid tertua di Indonesia.
 
Meskipun sejauh ini belum ditemukan informasi tentang keterkaitan masjid ini dengan Kerajaan Singosari (1222-1292), namun tahun pembangunan masjid ini (1288) adalah masa kekuasaan Kerajaan Singosari. Belum ada informasi juga tentang apakah wilayah Desa Cikakak di kabupaten Banyumas tempat masjid ini berdiri, pada saat itu juga merupakan wilayah Singosari atau bukan.

 

Catatan sejarah nasional menyebutkan aktvitas kerajaan tersebut berada di timur pulau Jawa termasuk peristiwa penyerbuan pasukan Kubilai Khan dari dinasti Yuan (china) ke tanah Jawa tahun 1293, dengan tujuan untuk menghukum Kertanegara, Raja Singosari yang telah melukai Meng Chi, utusan Kubilai Khan ke Singasari untuk meminta upeti. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang, Setelah Kediri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa, dan mendirikan Majapahit.
 
Sejarah Masjid Saka Tunggal (1288) senantiasa dikaitkan dengan Tokoh penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih yang disebutkan hidup dimasa Mataram Kuno Dalam syiar Islam yang dilakukan, Mbah Mustolih menjadikan Cikakak sebagai "markas" dengan ditandai pembangunan masjid dengan tiang tunggal tersebut. Beliau dimakamkan tak jauh dari masjid Saka Tunggal.
 
Hal tersebut memang membingungkan mengingat bahwa Masjid ini dibangun tahun 282 tahun setelah Mataram Kuno runtuh oleh serbuan Kerajaan Sriwijaya tahun 1006. Lagipula, sejarah kita mencatat bahwa Mataram Kuno menganut Agama Hindu bukan agama Islam. Kecuali bila yang dimaksud adalah: bahwa Mbah Mustolih adalah keturunan dari anggota keluarga kerajaan Mataram Kuno atau keturunan dari warga Mataram Kuno generasi kesekian yang sudah beragama Islam, dan kemudian menjadi penyebar Islam di Cikakak.
 
Akan lebih membingunkan lagi bila Mataram Kuno yang dimaksud adalah Mataram yang didirikan oleh Panebahan Senapati (kelanjutan dari Kesultanan Pajang), kemudian terpecah menjadi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta. Mengingat Bahwa Alas Mentaok sendiri yang merupakan cikal bakal Mataram islam, baru dibuka oleh Panebahan Senapati di tahun 1556 atau 268 tahun setelah Masjid Saka Tunggal Berdiri.
 
Bisa jadi pengaitan Mbah Mustolih dengan Mataram kuno ini dihubungkan dengan unsur Kejawen masih cukup melekat pada masjid dan tradisi muslim Cikakak. Akan tetapi tidaklah tepat untuk mengaitkan Kejawen dan tradisi muslim Cikakak dengan Mataram Kuno mengingat rentang waktu diantara keduanya terpaut teramat jauh.
 
Tarekat Aboge
 
Masyarakat desa Cikakak tempat masjid Saka Tunggal Baitussalam ini berdiri seringkali menjadi pusat perhatian media masa nasional terutama di setiap penghujung bulan Ramadhan karena penetapan 1 Syawal sebagai hari pertama Idul Fitri yang tidak mengikuti penetapan pemerintah, akibatnya seringkali Muslim disana merayakan lebaran tidak berbarengan dengan muslim Indonesia lainnya.
Masyarakat muslim disini memang merupakan pengikut tarekat Aboge yang memiliki perhitungan sendiri tentang penetapan 1 Syawal. Di Desa Cikakak, sedikitnya ada 500 orang pengikut Aboge terdiri dari orang dewasa dan generasi muda dan tentu saja semua peribadatan komunal mereka diselenggarakan di Masjid Masjid Saka Tunggal ini. di dua sholat hari raya masjid ini tidak mampu menampung seluruh jemaah sekaligus, sehingga jamaah harus tumpah ruah ke halaman disekitar masjid.
 
Yang unik saat pelaksanaan sholat Idul Fitri adalah khutbahnya disampaikan dalam bahasa Arab dan tanpa pengeras suara, usai pelaksanaan ibadah Idul Fitri, jamaah melaksanakan pembacaan takbir, ratib, tahlil dan sholawat bersama-sama. Suara beduk dan terbang mengiringi prosesi itu. Setelah berdoa bersama-sama, prosesi silaturahmipun dilaksanakan. Jamaah yang semula berada di dalam masjid kemudian mencair dan melebur dengan warga yang berdatangan ke area kompleks Masjid Saka Tunggal. Membentuk barisan yang panjang mengelilingi area kompleks masjid, merekapun akhirnya saling berjabat tangan untuk saling memaafkan.
 

Usai prosesi silaturahmi, sebagian pengikut Aboge mengadakan acara kenduri slametan di dalam masjid. Usai didoakan, merekapun bersama menyantap makanan yang dibawa menggunakan 'tenong' dan rantang. Menurut tradisi Aboge, Pedoman untuk menentukan 1 Syawal, adalah Waljiro- 'Syawal Siji Loro' atau Syawal jatuh pada hari 'siji' (pertama) dari hari Sabtu dan pasaran 'loro' (kedua) dari pasaran Legi maka 1 Syawal Tahun Dal akan jatuh pada hari Sabtu Pahing.

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya