×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Sejarah

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Selatan

Asal Daerah

Kalimantan Selatan

MARTAPURA KOTA INTAN – SERAMBI MEKAH

Tanggal 13 Nov 2018 oleh Deni Andrian.

Martapura awal nya namanya adalah Kayuntangi, nama Martapura di berikan oleh Sultan Banjar ke 4, Sultan Mustainbillah pada abad-16 akibat keraton di Kuwin dihancurkan Belanda dan menjadi nama resmi hingga sekarang. Kota ini juga disebut kota santri di Kalimantan, karena terdapat pesantren Darussalam dan di kota ini banyak sekali santri-santri yang berpakaian putih-putih yang hilir mudik untuk menuntut ilmu agama dan selain itu juga kota ini terkenal sebagai kota yang agamis. Salah satu ulama yang terkenal adalah Kyai Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari yang bergelar Al Alimul Allamah Al Arif Billaah Albahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syeekh Al Mukarram Maulana (biasa dipanggil Abah Guru Sekumpul atau Tuan Guru Ijai).

Selain dikenal sebagai kota yanga agamis, Martapura juga dikenal dengan Kota Intan dari semenjak jaman Belanda, walau sebenarnya pendulangan intan bukan di Martapura tetapi didaerah kecamatan Cempaka (Banjarbaru) kemudian hasil pendulangan tersebut dikirim ke-Martapura untuk diasah, cutting, diikat dan di jual alhasil Martapura lah yang trkenal penghasil dan pendulangan intan.

Konon legendanya kalau menemukan intan ketika mendulang harus segera disimpan didalam mulut agar tidak hilang, sebab mitosnya intan itu milik makhluk gaib jadi kalau tidak  “diliuri” bisa diambil yang empunya lagi (mahluk gaib). Dan ketika mendapat intan jangan berteriak “intan” tetapi harus bilang ”galuh” dan intan yang didapat tadi harus segera di simpan dalam mulut sebab jika tidak intan itu bisa berubah atau hilang. Kejadian ini pernah dialami oleh teman penulis ketika ia dan keluarga wisata dan mendulang intan di daerah Martapura ini, kebetulan anaknya mendapatkan intan tersebut, ketika ia mendapatkannya ia langsung berteriak “intan”, saat dibawa ternyata intannya menghilang.

Intan yang paling terkenal dari daerah Martapura ini adalah Intan Trisakti, pada bulan Agustus tahun 1965 pernah ditemukan intan sebesar 166,75 karat di Cempaka oleh sekelompok pendulang intan dibawah pimpinan H. Madslam dkk (24 orang). Lokasi penemuannya adalah di pendulangan intan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Banjar (sekarang Kota Banjarbaru) dan kemudian “dibeli” oleh pemerintah Soekarno dan diberi nama Intan Trisakti.

Menurut versi piagam yang diberikan oleh Menteri Pertambangan Republik Indonesia (Armunanto), Intan Trisakti tidak dijual oleh para penemunya tetapi dipersembahkan kepada Paduka Yang Mulia Presiden Soekarno (Majalah Sarinah Jakarta). Atas jasa bakti persembahan itu pemerintah berjanji akan memberikan balas jasa yang sepadan kepada para H. Madslam. Balas jasa memang diberikan dalam bentuk ongkos naik haji untuk para penemu intan ditambah dengan sanak keluarganya, dan para pejabat yang terlibat. Jika dihitung secara keseluruhan, akumulasi uang balas jasa yang diberikan pemerintah kepada H. Madslam dkk ketika itu tercatat sebesar Rp. 3,5 milyar uang lama (sebelum sanering 1965) atau Rp. 3,5 juta uang baru (setelah sanering 1965). Padahal, konon menurut taksiran kasar, harga yang pantas untuk Intan Trisakti ketika itu adalah Rp. 10 trilyun uang lama atau Rp. 10 milyar uang baru.

Sehubungan dengan masalah uang balas jasa yang tidak sepadan itu, maka pihak penemu Intan Trisakti telah berusaha untuk meminta tambahan uang balas jasa kepada pemerintah. Tapi hasilnya nihil, dan keberadaan Intan Trisakti sendiri sudah tidak dapat diketahui lagi dengan pasti. Hingga sekarang masih diliputi kabut misteri. Tidak ada seorang pun yang mengetauhi dengan pasti di mana Intan Trisaktiberada sekarang ini. Nasibnya berbeda dengan Intan Koh I Noor atau Intan Putri Malu yang masih dapat dilacak keberadaannya hingga sekarang ini.

sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/03/25/martapura-kota-intan-serambi-mekah/

#SBJ

COLLECTIE TROPENMUSEUM: Sekolompok orang sedang mendulang intan di kubangan lumpur di Martapura
COLLECTIE TROPENMUSEUM: Suasana Pasar di Martapura tempo dulu
Abah Guru Sekumpul

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...