Ritual
Ritual
Adat Batak Sumatera Utara Jakarta
MANDOK HATA
Dalam adat Batak Toba, ada satu mata acara yang sering luput dari perhatian kita, yakni Mandok Hata. Walaupun, dalam praktek hidup sehari-hari kita sering melihat bahkan mempraktekkan mandok hata. Yang menjadi persoalan ialah bahwa mandok hata dilihat sebagai peristiwa biasa yang disamakan dengan acara pemberian kata sambutan. Sebaliknya ada sebagian orang beranggapan bahwa mandok hata itu sulit.
            Secara harafiah, mandok hata dapat diartikan mengucapkan kata atau sabda. Acara ini merupakan bagian dari  upacara  adat. Misalnya saja, dalam acara perkawinan, upacara orang meninggal, pesta tugu dan  upacara-upacara lain selalu dibarengi dengan mandok hata.
            Perlu disadari bahwa mandok hata  bukanlah sekedar mengatakan atau berkata-kata. Mandok hata adalah bagian dari seni  dan budaya Batak Toba. Acara ini begitu khas sehingga tidak bisa disamakan begitu saja dengan acara kata sambutan dalam peristiwa kenegaraan sekalipun. Mungkin pendapat ini terlalu ektrim tetapi perhatikanlah alasan berikut ini. Dalam upacara kenegaraan, umumnya orang menyampaikan kata sambutan dengan membacakan teks tertulis tanpa disertai dengan bahasa sastra. Tetapi dalam acara mandok hata selalu disertai dengan bahasa sastra (umpama/umpasa) dan itu diungkapkan secara lisan.
            Mandok hata dan “seni mandok hata” mendapat kedudukan dan nilai yang tinggi dalam tradisi Batak Toba. Tak ada upacara yang marsintuhu (sungguh-sungguh) yang tidak disertai mandok hata. Kalau seseorang mandok hata itu berarti orang lain tak boleh ribut. Seseorang yang diundang makan berarti ia harus mandok hata. Maka dalam mandok hata itu terkandung suatu berkat dan permohonan kepada Allah; terkandunglah nilai-nilai kesopanan, kebahagiaan dan pengharapan akan rahmat Allah. Dengan demikian pihak tuan rumah (suhut) harus menyambut (mangampu) segala kata, berkat dan rahmat tersebut.
            Orang yang mandok hata bukanlah sembarang orang. Tentu saja, seorang perampok apalagi koruptor tidak diharapkan mandok hata. Hanya orang yang terhormat dan dianggap mempunyai sahala hatuaon (yang bertuah) yang memperoleh kesempatan untuk menyalurkan rahmat atau berkat. Perlu diketahui juga bahwa orang yang mandok hataharus mempersiapkan diri dengan  sungguh-sungguh dan memperhatikan penampilan serta kewibawaanya agar efek berkatnya besar.
            Setiap orang tentu mampu mandok hata. Apalagi orang Batak Toba adalah “seniman mandok hata” dari lahirnya. Sekurang-kurangnya orang Batak sering diidentikkan  dengan orang yang banyak omong. Tetapi sekarang ini banyak orang mengatakan bahwa mandok hata itu sulit. Mandok hata sering menjadi sulit lebih karena keengganan berdiri dan berbicara di depan umum. Untuk alasan yang satu ini memang tak ada resep yang mujarab, selain berani berlatih dan mencoba. Berikut ini akan dipaparkan secara sederhana cara mandok hata. Langkah pertama ialah marsantabi (permisi) kepadasituan natorop (orang banyak) dan mengucapkan terimakasaih. Contohnya, Santabi ma di loloan bolon na pinarsangapan/  Jala mauliate ma di tinggki na pinarade laho mandok hata saotik sian hami. Setelah marsantabi dan berterimakasaih, menyusullah langkah kedua yaitu inti ucapan. Demi kelancaran dalam menyampaikan inti ucapan maka sebaiknya, apa yang akan disampaikan itu sudah   dipersiapkan terlebih dahulu dengan menyusunnya dalam hati. Kemudian yang terakhir ialah bagian penutup.  Penutup ini biasanya diisi dengan  umpama/umpasa, contohnya, Eme sitamba tua/ Parlinggoman ni siboro/ Debatanta na martua/ Sai horas ma hita diparorot, dan lagi Sahat-sahat ni solu/  Sahat ma tu bontean/ Leleng hita mangolu/ Sai sahat ma tu panggabean“I MA TUTU”.
 
 
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline