×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

SENI BELA DIRI

Elemen Budaya

Seni Pertunjukan

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

MAKASSAR

MANCA’ #SBM

Tanggal 13 Nov 2018 oleh Sri sumarni.

MANCA’ SENI BELA DIRI KHAS SULAWESI SELATAN

Pencak Silat memiliki nama yang berbeda-beda serta variasi gerakan yang berbeda-beda pula, menurut latar budaya tempatnya berada. Pencak Silat di Sulawesi Selatan dikenal dengan nama manca’ atau menca’, dan orang yang memiliki ilmu atau menguasai manca’ disebut dengan pamanca’ atau pamenca’.

Manca’ diperkirakan telah ada di Sulawesi Selatan sejak abad ke 16. Kemahiran memainkannya merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan. Orang Bugis –  Makassar yaitu suku mayoritas yang mendiami Sulawesi Selatan, memiliki sebuah filosfi yang menyatakan bahwa kesempurnaan pemberian warisan dari orang tua kepada anak-anaknya (terutama anak lelakinya), baru dianggap lengkap apabila kekayaan rohani berupa kepandaian manca’ telah diwariskan. Disebut sebagai kekayaan rohani karena pewarisannya melalui orang tua dilengkapi dengan pangngisengang kabura’neang (ilmu kejantanan) seperti ilmu kebal terhadap senjata, maupun ilmu kebatinan lainnya.

Pada masa kerajaan, manca’ terutama diperuntukkan bagi keluarga raja dan kaum bangsawan. Mereka dilatih sejak kecil agar dapat menguasai manca’ dan agar dapat disebut pamanca’. Di kalangan masyarakat biasa, pamanca’ menjadi orang-orang pilihan yang selalu berada di garis terdepan saat perang. Mereka digelari towarani atau tobaraniatau sang pemberani dalam Bahasa Indonesia. Menjadi pamanca’ artinya menguasai ilmu bela diri maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya; bersifat jujur, berani, menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran, berjiwa satria, serta bersikap rendah hati.

Sebagai sebuah atraksi budaya, manca’ dimainkan dengan mengenakan pakaian tradisional Bugis – Makassar dan dengan diiringi gendang dan gong. Para peserta biasanya kaum lelaki remaja atau dewasa yang terdiri dari dua orang pemain atau lebih, yaitu satu lawan satu atau satu lawan beberapa orang. Jalan permainan diawali dengan pemukulan gendang dan gong. Ketika suasana mulai hangat, masuklah seorang pemain ke gelanggang kemudian disusul pemain lainnya dari arah yang berlawanan. Pemain pertama yang mulai masuk tadi, memulai permainan dengan istilah angngalle bunga yang artinya mengambil atau memetik bunga. Bunga merupakan gerakan inti manca’, yang berisikan teknik-teknik pukulan dan tangkisan.

Bunga dalam manca’ bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkatan pelajaran atau keahlian yang telah dicapai seseorang. Setelah menarik bunga, disusul oleh pemain berikutnya sembari memperagakan bunga-nya sampai selesai. Setelah dua atau tiga gerakan jurus bunga yang bersifat menantang maka dengan satu isyarat gerakan ia mengundang lawannya. Mulailah permainan yang sebenarnya, saling mengintai kelemahan lawan, menyerang dengan tinju, cotosan dan tendangan. Selama berlangsungnya permainan, gerakan-gerakan selalu mengikuti irama gendang dan gong.

Saat ini manca’ sebagai seni bela diri tradisi memang lebih banyak dipertunjukkan sebagai atraksi budaya yang bertujuan menghibur. Namun dengan masuknya Pencak Silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018, yang dengan gemilang menorehkan prestasi yang membanggakan bangsa, maka para pelaku seni bela diri khususnya bela diri tradisi seperti pamanca’ semakin memiliki tempat di hati masyarakat. Perkembangan dan pelestariannya pun diharapkan berjalan seiring dengan pelestarian nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, khususnya sebagai media penumbuh kembang semangat sportifitas dan persatuan bangsa.

Sumber: Pencatatan Warisan Budaya Tak Benda Sulawesi Selatan, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, 2015

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulsel/manca-seni-bela-diri-sulawesi-selatan/

 

 

 

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...