|
|
|
|
MAKNA TAHAPAN UPACARA PANGGIH PERNIKAHAN ADAT JAWA Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM_19918119_Tiara Annisa Nareswari. |
Paggih adalah prosesi pertemuan antara mempelai pria dan mempelai wanita setelah resmi menikah secara agama. Upacara ini dilakukan setelah ijab qabul berlangsung. Panggih memiliki delapan tahapan dimana setiap tahapannya memiliki makna yang berbeda. Setiap daerah di jawa memiliki sedikit perbedaan tahapan dalam upacara panggih, misalnya upacara panggih di Solo dan di Yogyakarta terdapat perbedaan pada tahap ketiga.
Upacara Adat Panggih diawali dengan kegiatan Penyerahan Pisang Sanggan dari mempelai pria maknanya memberi tebusan kepada orang tua dari mempelai wanita karena sudah merawat mempelai wanita sejak dalam kandungan hingga dewasa. Pisang Sanggan yang mengandung arti “Sing nyonggo uripe anakku mengko aku Bu” artinya setelah menikah yang bertanggung jawab atas mempelai wanita beralih dari orang tuanya ke suaminya.
Tahap selanjutnya ialah Panggih atau Temu maknanya pertemuan kedua pengantin yang pada akhirnya memutuskan untuk memasuki bahtera kehidupan rumah tangga sampai akhir hayat. Berikutnya upacara dilakukan dengan Balangan Gantal atau Sirih maknanya saling melempar kehatinya dengan penuh kasih sayang. Kemudian dilanjutkan dengan acara Injek Telur yang maknanya supaya cepat mendapatkan keturunan. Telur melambangkan manunggalnya pria dan wanita. Pecahnya telur berupa putih dan merah. Putih melambangkan pria dan merah melambangkan wanita. Setelah menginjak telur mempelai wanita mencuci kaki suaminya sebagai bakti seorang istri kepada suami.
Upacara dilanjutkan dengan Sinduran dalam pelaksaannya bapak mempelai wanita berjalan diikuti pengantin yang berjalan dibelakangnya sambil memegang pundak bapaknya dan ibu mempelai wanita berjalang dibelakang pengantin sambil memegang pundak anak-anaknya. Maksudnya adalah kehidupan anaknya di tanggung oleh orang tuanya. Setelah berjalan sampai dipelaminan bapak pengantin wanita Pangkon atau Timbangan dimana bapak mempelai wanita memangku pengantin pria dilutut kanan dan pengantin wanita dilutut kiri dan ibu pengantin wanita akan menanyakan kepada bapak pengantin wanita “Abot ende Pakne” dijawab dengan “Podo Abote” yang artinya kasih sayang anaka kandung dan anak mantu sama sayangnya tidak berat sebelah.
Setelah itu pengantin melakukan Rujak Degan pelaksanaannya bapak dan keluarga meminum es kelapa sebagai lambang membersihkan dan menyegarkan tubuh serta jiwa. Dilanjutkan dengan Kacar Kucur ialah pengantin pria menuangkan kacang-kacangan dan beras kuning, pengantin wanita menerimanya harus dengan hati-hati yang berarti seorang suami sudah bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya dan seorang istri harus pintar serta berjhati-hati mengelola keuangan. Kemudian penganting pria melakukan Dulangan atau dalam bahasa indonesia menyuapi yaitu menyuapi istrinya dan sebaliknya maknanya saling bercumbu ray dan memadu kasih. Tahapan terakhir ialah Tilik Pitik atau Jempu Besan ialah orang tua pengantin wanita menjemput besan ke pelaminan.
Itulah makna dari setiap tahapan yang dilakukan dalam Upacara Adat Panggih.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |