|
|
|
|
![]() |
Luncur-Luncuran Tanggal 15 May 2018 oleh Lung . |
1. Asal Usul Permainan
Daerah Kalimantan Barat yang terkenal dengan daerah rawa pada umumnya, menyebabkan kehidupan manusia disibukkan dengan masalah air. Baik transportasi, mata pencaharian sebagian besar mempergunakan jasa air. Demikian juga halnya dengan Kabupaten Sintang, yang bahkan dibelah tiga oleh sungai Kapuas dan sungai Melawi. Hal ini menyebabkan penduduk sekitarnya sudah terbiasa bermain dalam air. Antara lain adalah permainan yang dilakukan oleh penduduk di sekitar kedua sungai tersebut yaitu “Luncur-luncuran”.
Luncur-luncuran merupakan salah satu nama permainan meluncur di tebing sungai pada masyarakat suku Melayu Sintang. Luncur-luncuran dikenal oleh masyarakat suku Melayu di Sintang, sudah sejak nenek moyang mereka. Istilah “Luncur-luncuran” mempunyai arti meluncur dari atas tebing sungai, baik dengan alat ataupun tidak. Permainan ini adalah permainan asli penduduk Melayu Sintang, disebabkan karena penduduk ini kebanyakan bertempat tinggal di tepi sungai yang tebingnya dalam.
Permainan ini biasanya dilakukan pada musim kemarau. Dimana pada musim kemarau itu air sungai Kapuas dan sungai Melawi yang melewati kota Sintang sedang surut, sehingga sungai yang dalam itu akhirnya akan menjadi tebing yang tinggi pada musim kemarau tersebut. Permainan ini tidak mempunyai hubungan atau sangkut paut dengan suatu peristiwa sosial tertentu.
2. Pemain-pemainnya
Permainan ini yang mempunyai sifat olah raga dan ketangkasan tidak ditentukan jumlah pemainnya. Permainan ini dapat dilakukan perorangan atau berkelompok. Kebanyakan Luncur-luncuran ini dilakukan oleh anak laki-laki sampai dengan umur 15 tahun. Permainan ini hanya dilakukan oleh anak laki-laki, karena permainan ini mengandung resiko dan tidak disenangi oleh anak-anak wanita.
3. Peralatan/Perlengkapan Permainan
Permainan ini menggunakan alat-alat antara lain: Gayung/Ember untuk mengguyur tanah tebing agar licin dan papan yang dipakai untuk meluncur.
4. Jalannya Permainan
- Persiapan
Sebelum permainan ini dimulai, para pemain mengambil air dari sungai dengan gayung atau ember untuk diguyur pada tanah tebing yang curam. Dengan papan atau kakinya mereka membuat tebing yang diguyur air tersebut diratakan agar licin. Setelah licin baru permainan itu sendiri dilakukan.
- Pelaksanaan Permainan
Luncur-luncuran dengan papan ini, lebih sulit dalam hal mempertahankan keseimbangan di atas papan. Meluncur dengan papan ini, pemain dapat berdiri di atas papan atau dapat duduk di atas papan tersebut. Setelah sampai di air, pemain berusaha meluncur di atas air tersebut dengan papannya. Kalau hal itu berhasil maka, pemain tersebut dianggap yang terpandai atau menang.
Sumber:
http://ace-informasibudaya.blogspot.co.id/2010/01/permainan-rakyat-kalbar.html
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |