×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita Rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Selatan

Lok Si Naga

Tanggal 03 Aug 2015 oleh Oase .

"Bu, ayo berangkat," kata seorang suami pada istrinya yang masih sibuk menyiapkan bekal.

"Iya Pak, sebentar." Suami-istri itu akan pergi menangkap ikan. Sang suami sudah menyiapkan sebuah tangguk yang besar. Biasanya, mereka bisa menangkap sedikitnya lima ekor ikan dalam tangguk itu.

"Nak, Ibu dan Ayah pergi dulu, ya. Hati-hati di rumah," pesan sang ibu pada anak semata wayang mereka.

Ya, mereka memang tak pernah mengajak anak mereka bekerja. Biasanya, si anak disuruh tinggal sambil membantu membersihkan rumah.

"Nah, sekarang kita tunggu ikannya," kata sang suami setelah memasukkan tangguk ke sungai. Sambil menunggu, keduanya menyantap bekal untuk mengganjal perut.

Sudah berjam-jam mereka menunggu, tapi tangguk itu masih kosong. Dengan sabar mereka memeriksa setiap jam, tapi hasilnya tetap nihil. Karena putus asa, mereka memutuskan untuk pulang. Ketika tangguk itu diangkat, sebutir telur raksasa tersangkut di dalamnya. Mereka heran dan sangat terkejut. Mereka belum pernah melihat telur sebesar itu.

Karena ketakutan, mereka melempar telur itu ke sungai. Aneh , telur itu kembali lagi ke tangguk mereka. Hal ini terjadi terus-menerus.

"Bu, kupikir telur ini harus kita bawa. Mungkin ini rezeki kita," kata sang suami. Sang istri mengangguk, lalu mereka pulang.

Sesampainya di rumah, sang istri segera merebus telur itu. Setelah matang, ia memanggil suaminya untuk makan.

"Sisakan sedikit untuk anak kita," kata Si istri. Anaknya sedang tidur pulas, karena kelelahan menunggu mereka. Sang istri tak tega membangunkannya. Suami-istri itu makan dengan lahap. Telur itu sangat enak. Tak terasa, nasi di bakul nyaris habis.

Selesai makan, tiba-tiba keajaiban terjadi. pasangan itu berubah menjadi naga yang besar! Perlahan-lahan, kulit mereka ditumbuhi sisik, gigi mereka menjadi runcing, dan mereka memiliki ekor! Mereka heran dan bingung, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan.

"Hiiiiihhhhhh.... Tolongg...," teriak anak mereka ketakutan kala terbangun dari tidur. Kedua naga itu berusaha menenangkan anaknya. mereka menjilati pipinya dan menghiburnya. Setelah agak tenang, mereka menjelaskan siapa mereka dan kejadian yang menimpa mereka.

"Jangan makan sisa telur di piring itu, Nak. Jika kau memakannya, nanti kau akan berubah wujud seperti kami," pesan sang ibu

"Mungkin sudah takdir kami. Memang dulu kami pernah mendengar pesan bahwa siapa pun yang memakan telur naga putih, akan berubah menjadi naga," lanjut sang ayah.

Kedua naga itu pergi ke sungai. Mereka bertekad akan bertempur meawan naga putih yang telah mengubah wujud mereka.

“Amatilah sungai ini. Jika permukaannya semerah darah, berarti kami kaloh. Namun jika warnanya putih, berarti naga itulah yang kalah," pesan Sang ayah sebelum meninggalkan anaknya.

Setelah orangtuanya pergi, si anak duduk termenung. la sangat sedih. Ia mengunjungi sungai setiap hari, memeriksa permukaan sungai untuk mengetahui hasil pertempuran.

Suatu hari, dalam keadaan gerimis ia duduk termagu di tepi sungai. Saat itu langit dihiasi oleh pelangi warna-warni. Tampak olehnya permukaan berwarna putih, seperti darah putih. Sungguh senang hatinya, air sungai berarti orangtuanya telah memenangkan pertempuran melawan naga putih. Ia berdoa semoga orangtuanya bisa berubah ke wujud semula dan kembali ke rumah.

la terus menunggu, tapi orangtuanya tak pernah kembali. Ia pulang ke rumah dengan putus asa, dan harus menjalani hidup sendiri. Sejak itu, sungai tersebut dinamai Lok si Naga atau Lok Lua yang berarti Sungai Naga.

 

 

Sumber: http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-kalimantan-selatan-lok-si-naga/

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...