|
|
|
|
Lenong Preman Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16418154_Rifqi Naufal Harnendy. |
Di usia yang sudah 492 tahun, Jakarta tak bisa lepas hubungannya dengan betawi juga dengan berbagai macam keseniannya. Namun, kesenian yang menjadi ciri khas jakarta mulai tergilas oleh kemajuan jaman dan teknologi juga yang lainnya. Sebagai generasi muda, menjadi sangat prihatin melihat kondisi kesenian tradisional betawi semakin redup tergilas. Semakin miris ketika kehidupan sehari hari hanya melihat ondel ondel berkeliling dari kampung ke kampung.
Apakah hanya itu kesenian betawi? Tentu tidak, ada kesenian lain yang membuat saya tertarik ketika melihatnya di Kampung Setu Babakan Jakarta Selatan. Kesenian tersebut adalah pertunjukkan lenong, khususnya lenong preman. Lenong preman adalah salah satu jenis lenong betawi yang menceritakan tentang kehidupan sehari hari di lingkungan betawi lengkap dengan anekdot dan ungkapan ungkapan lucu yang tentunya menggunakan logat betawi. Kesenian ini dulu cuma sedikit yang mampu untuk menghadirkannya karena butuh tempat yang cukup luas dan biaya yang tidak sedikit sebagai ongkos kepada grup kesenian lenong tersebut.
Lenong preman tidak hanya menampilkan sebuah pertunjukkan lenong tunggal, tetapi banyak juga diselingi dengan tari topeng dari betawi dengan pakaian yang berwarna terang dan gerakan tari yang luwes dan cepat untuk menambah daya tarik masyarakat terhadap pertunjukkan lenong tersebut. Kini, keadaan grup kesenian betawi yang menampilkan lenong semakin memprihatinkan karena hanya setia menunggu panggilan warga tetapi tetap tidak ada yang memiliki inisiatif untuk menampilkan kembali kesenian betawi ini. Bukan karena tidak ada yang menginginkan lenong ini bangkit lagi, tetapi kebutuhan tempat yang cukup luas dan biaya yang besar untuk menampilkan sebuah pertunjukkan lenong yang menjadi kendala di berbagai kampung di lingkungan DKI Jakarta. Eksistensi lenong ini pun semakin memburuk ketika pemuda pemuda betawi tidak mengenali kesenian daerahnya sendiri dan enggan untuk mempelajari apalagi melestarikan kesenian tersebut.
Salah satu pertunjukkan lenong yang dipertunjukkan membawakan cerita tentang salah satu keluarga yang memiliki pembantu dengan segala kekonyolannya dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ada juga sebuah cerita tentang perseteruan cinta seorang anak buruh dengan seorang anak konglomerat yang tidak disetujui oleh orang tua mereka, dan kisah rakyat yang ditindas oleh tuan tanah yang semena mena hingga akhirnya datang pendekar yang taat beribadah dan sangat membela rakyat untuk melawan si tuan tanah tersebut. Bahasa percakapan yang digunakan di lenong preman ini pun menggunakan bahasa betawi sehari hari sehingga sangat familiar di telinga masyarakat jakarta.
Berbagai cara pun telah dilakukan oleh warga betawi demi menjaga lestarinya lenong ini, penampilan lenong pun semakin marak dengan adanya kemajuan teknologi sehingga informasi menyebar cepat jika ada suatu pertunjukkan lenong di suatu tempat. Dengan demikian, saya sebagai Putra Indonesia khususnya darah betawi ingin melestarikan salah satu kesenian Indonesia agar tidak punah dan tetap eksis di masyarakat.
#OSKMITB2018 #OSKM2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |