Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Leluhur Suku Dayak Siang
- 23 Juli 2018

Dayak Agabag adalah salah satu Dayak rumpun Murutic yang ada di Kalimantan Utara dan sebagian ada di Sabah, Malaysia. Dayak Agabag juka dikenal dengan sebutan Dayak Taghol/Taghel. Legenda nenek moyang Dayak Agabag bermula dari 7 orang bersaudara raksasa konon setinggi sekitar 20 mtr atau dikenal dengan Tulu Aga-aka. Pada suatu hari 3 dari tujuh bersaudara ini memutuskan untuk meninggalkan daerah Agabag. Namun Aki Kaligot memutuskan untuk tetap menetap di daerah Agabag. Karena sudah lama hidup sendiri, Aki Kaligot kemudian mengembara mencari pasangannya. Ia kemudian menemukan seorang wanita bernama Adu Kulimbong. Ia kemudian memiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan bernama Pangimong dan Dala Ety.
Aki Kaligotpun meninggal dunia, diikuti oleh isterinya. Tinggalah kedua anaknya hidup sendiri. Kedua anaknya ini tidak tahu bagaimana cara mendapatkan makanan, karena mereka masih belum mengenal apa itu bertani, selama ini mereka hanya mengandalkan orang tuanya. (Kuburan Aki Kaligot masih ada di Desa Lumbis Ogong, Nunukan. Tapi perjalanan menuju makam ini katanya cukup jauh 3 hari perjalanan memasuki hutan). Suatu malam Aki Pangimong bermimpi, bahwa untuk mendapatkan bibit tumbuhan, ia harus membunuh adiknya yang ia sayangi. Setelah terbangun dari mimpinya, Aki Pangimong gundah bagaimana mungkin ia akan melakukan hal ini. Berhari-hari ia memikirkannya sambil mempersiapkan ladangnya, namun tak kunjung juga ia mampu membunuh adiknya, sampai ladangnya sudah mulai ditumbuhi rerumputan.

img-20180419-wa00332033580461.jpg

Suatu hari, Aki Pangimong sedang bercengkrama dengan adiknya dan sambil mencari kutu rambut adiknya itu, ia terlihat murung dan sedih. Adiknya kemudian bertanya “Kulo okou aka pantangi sino pokon nasusan nu pinyawomu nu guang daguon mu am balen mu yak dakon” – Kenapa kakak menangis, kalau memang ada sesuatu, kakak terus terang saja. Aki Pangimong menjawab “tidak ada”.

img-20180419-wa0032-2005778651.jpg

Sesudah berbincang tadi, Aki Pangimong kemudian menghunuskan sebilah pisau dan menusuk tulang belikat adiknya itu. Setelah menusuk adiknya itu, ia kemudian membawa mayat adiknya ketengah-tengah ladangnya. Darah yang tercecer dari tubuh adiknya berubah menjadi padi, kepalanya menjadi labu dan beberapa anggota tubuhnya menjadi tanaman sayuran lainnya.

Aki Pangimong kemudian menyesali apa yang sudah ia lakukan terhadap adiknya ini. Berhari-hari ia menangisi adiknya itu. Sampai tiba waktu padinya menguning siap untuk dituai. Aki Pangimong kemudian bermimpi bahwa jika ia ingin adiknya kembali ia harus mengambil bagian padi yang paling subur dan mengikatnya dengan kulit kayu (kulit nu Putuul). Setelah ia melakukan sesuai petunjuk mimpinya itu, tiba-tiba adiknya Dala Ety berdiri dihadapannya dan mereka hidup bersama kembali.

img-20180419-wa0030-501557924.jpg

Selang beberapa lama mereka hidup bersama, tumbuhlah rasa saling mencintai diantara dua bersaudara ini. Saat mereka berdua berjalan ditengah hutan, mereka melihat dua ekor tupai sedang melakukan hubungan sexual. Melihat hal itu, adik-kakak ini mempraktekan apa yang mereka lihat. Tetapi setelah mereka melakukan itu, tiba-tiba semua tanaman yang mereka tanam menjadi mati layu, karena mereka telah melakukan hubungan yang sumbang (Asumbang). Untuk menebus dosa ini mereka berdua harus berpisah. Aki Pangimong kemudian berlari ke arah matahari terbit, pada saat Aki Pangimong lari maka setiap pohon dan tumbuhan yang dilewatinya akan mati. Kemudian adiknya Dala Ety menyusul kakanya dan kala itu kakinya terluka dan lecet. Tapi anehnya daerah yang awalnya mati, namun setelah terkena ceceran darah Dala Ety menjadi hidup kembali. Oleh sebab itu jika terjadi hal sumbang untuk mendamaikan alam diperlukan kurban darah.

img-20180419-wa00311158723660.jpg

Note: Jika pada tulisan diatas ada yang dirasa tidak sesuai dengan apa yang anda ketahui – dibiasakan untuk diskusi jangan langsung main denda adat apalagi meprovokasi massa menyebut penistaan – Ingat kami tidak pernah mencari keuntungan dari tulisan hanya untuk sebagai bahan sharing saja!!

Sumber: http://protomalayans.blogspot.co.id/2012/07/asal-usul-suku-dayak-agabag-mitologi.html

https://folksofdayak.wordpress.com/2018/04/19/leluhur-suku-dayak-agabag/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline