Dayak Agabag adalah salah satu Dayak rumpun Murutic yang ada di Kalimantan Utara dan sebagian ada di Sabah, Malaysia. Dayak Agabag juka dikenal dengan sebutan Dayak Taghol/Taghel. Legenda nenek moyang Dayak Agabag bermula dari 7 orang bersaudara raksasa konon setinggi sekitar 20 mtr atau dikenal dengan Tulu Aga-aka. Pada suatu hari 3 dari tujuh bersaudara ini memutuskan untuk meninggalkan daerah Agabag. Namun Aki Kaligot memutuskan untuk tetap menetap di daerah Agabag. Karena sudah lama hidup sendiri, Aki Kaligot kemudian mengembara mencari pasangannya. Ia kemudian menemukan seorang wanita bernama Adu Kulimbong. Ia kemudian memiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan bernama Pangimong dan Dala Ety.
Aki Kaligotpun meninggal dunia, diikuti oleh isterinya. Tinggalah kedua anaknya hidup sendiri. Kedua anaknya ini tidak tahu bagaimana cara mendapatkan makanan, karena mereka masih belum mengenal apa itu bertani, selama ini mereka hanya mengandalkan orang tuanya. (Kuburan Aki Kaligot masih ada di Desa Lumbis Ogong, Nunukan. Tapi perjalanan menuju makam ini katanya cukup jauh 3 hari perjalanan memasuki hutan). Suatu malam Aki Pangimong bermimpi, bahwa untuk mendapatkan bibit tumbuhan, ia harus membunuh adiknya yang ia sayangi. Setelah terbangun dari mimpinya, Aki Pangimong gundah bagaimana mungkin ia akan melakukan hal ini. Berhari-hari ia memikirkannya sambil mempersiapkan ladangnya, namun tak kunjung juga ia mampu membunuh adiknya, sampai ladangnya sudah mulai ditumbuhi rerumputan.

Suatu hari, Aki Pangimong sedang bercengkrama dengan adiknya dan sambil mencari kutu rambut adiknya itu, ia terlihat murung dan sedih. Adiknya kemudian bertanya “Kulo okou aka pantangi sino pokon nasusan nu pinyawomu nu guang daguon mu am balen mu yak dakon” – Kenapa kakak menangis, kalau memang ada sesuatu, kakak terus terang saja. Aki Pangimong menjawab “tidak ada”.

Sesudah berbincang tadi, Aki Pangimong kemudian menghunuskan sebilah pisau dan menusuk tulang belikat adiknya itu. Setelah menusuk adiknya itu, ia kemudian membawa mayat adiknya ketengah-tengah ladangnya. Darah yang tercecer dari tubuh adiknya berubah menjadi padi, kepalanya menjadi labu dan beberapa anggota tubuhnya menjadi tanaman sayuran lainnya.
Aki Pangimong kemudian menyesali apa yang sudah ia lakukan terhadap adiknya ini. Berhari-hari ia menangisi adiknya itu. Sampai tiba waktu padinya menguning siap untuk dituai. Aki Pangimong kemudian bermimpi bahwa jika ia ingin adiknya kembali ia harus mengambil bagian padi yang paling subur dan mengikatnya dengan kulit kayu (kulit nu Putuul). Setelah ia melakukan sesuai petunjuk mimpinya itu, tiba-tiba adiknya Dala Ety berdiri dihadapannya dan mereka hidup bersama kembali.

Selang beberapa lama mereka hidup bersama, tumbuhlah rasa saling mencintai diantara dua bersaudara ini. Saat mereka berdua berjalan ditengah hutan, mereka melihat dua ekor tupai sedang melakukan hubungan sexual. Melihat hal itu, adik-kakak ini mempraktekan apa yang mereka lihat. Tetapi setelah mereka melakukan itu, tiba-tiba semua tanaman yang mereka tanam menjadi mati layu, karena mereka telah melakukan hubungan yang sumbang (Asumbang). Untuk menebus dosa ini mereka berdua harus berpisah. Aki Pangimong kemudian berlari ke arah matahari terbit, pada saat Aki Pangimong lari maka setiap pohon dan tumbuhan yang dilewatinya akan mati. Kemudian adiknya Dala Ety menyusul kakanya dan kala itu kakinya terluka dan lecet. Tapi anehnya daerah yang awalnya mati, namun setelah terkena ceceran darah Dala Ety menjadi hidup kembali. Oleh sebab itu jika terjadi hal sumbang untuk mendamaikan alam diperlukan kurban darah.

Note: Jika pada tulisan diatas ada yang dirasa tidak sesuai dengan apa yang anda ketahui – dibiasakan untuk diskusi jangan langsung main denda adat apalagi meprovokasi massa menyebut penistaan – Ingat kami tidak pernah mencari keuntungan dari tulisan hanya untuk sebagai bahan sharing saja!!
Sumber: http://protomalayans.blogspot.co.id/2012/07/asal-usul-suku-dayak-agabag-mitologi.html
https://folksofdayak.wordpress.com/2018/04/19/leluhur-suku-dayak-agabag/
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...