Sebuah langgam keroncong yang klasik, syairnya ditulis sendiri oleh sang maestro Gesang, ternyata menyimpan misteri. Sudah cukup lama lagu itu berkumandang di tanah air ini, namun misterinya tak pernah terkuak di permukaan dan misteri itu tak pernah diburu orang. Di dalam lirik lagu Bengawan Solo, ternyata menyimpan sebuah misteri yang selama ini terabaikan oleh orang-orang di negeri ini, dari generasi ke generasi. Misteri dalam lagunya Gesang itu, adalah ; 1. Mata airmu dari Solo 2. Terkurung gunung seribu 3. Air mengalir sampai jauh 4. Akhirnya ke laut
Mata airmu dari Solo
Bengawan Sala adalah sebuah sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa. Dua buah kata yang artinya Bengawan = sungai besar , Solo [bhs. Jawa, ejaan klasik] yang seharusnya ditulis Sala, nama sebuah desa di wilayah eks Karesidenan Surakarta.
Pemberian nama sungai Sala [Solo] menggunakan nama desa yang terkenal pada zaman kerajaan Pajang, yaitu desa Sala. Yang kelak menjadi pusat kerajaan baru yaitu Surakarta.
Mengapa tidak menggunakan nama mata airnya? Ini berbeda dengan Sungai Serayu yang mata airnya di pegunungan Dieng, memang ada sebuah dusun bernama Serayu, juga airnya mengalir sampai jauh dan akhirnya ke laut selatan.
Terkurung gunung seribu
Mata air ini berasal dari lereng gunung seribu [pegunungan Sèwu] yang terletak di sebelah tenggara wilayah eks Karesidenan Surakarta. Dari mata air tersebut mengalir ke arah barat daya dan menjadi batas antara wilayah Kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Wonogiri. Kemudian sungai tadi membelok ke barat memasuki wilayah Kabupaten Wonogiri, setelah sampai di desa Kakap sungainya mengalir ke arah utara, dan ketika sampai di sebelah selatan kota Wonogiri, menjadi lebih besar karena adanya tumpahan air kali Keduwang yang sumbernya dari Gunung Lawu. Setelah melewati kota Wonogiri aliran sungai ini menuju ke arah barat laut, dan mendapatkan tumpahan air kali Dengkeng yang mata airnya dari Gunung Merapi. Kemudian membelok ke arah timur laut. Setelah masuk di wilayah kota Surakarta mendapatkan tumpahan air Kali Pepe yang mata airnya dari Gunung Merbabu. Kini Sungai Sala sudah menjadi lebih besar dan mengalir masih ke arah timur laut dan menerima tumpahan air Kali Kedungbang yang sumber airnya dari Gunung Lawu. Setelah sampai di sebelah utara Kota Sragen yaitu di desa Sukawati, sungai Sala berkelok ke timur sampai di perbatasan wilayah Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Sragen, mendapatkan tumpahan kali Kedungbanteng, yang mata airnya juga dari Gunung Lawu.
Air mengalir sampai jauh
Kemudian dari Ngawi sungai Sala ini mengalir ke arah timur bertemu dengan Kali Gentong atau kini terkenal dengan nama Sungai Madiun. Dari situlah Sungai Sala menjadi lebih besar, karena semua sungai dari Wilayah Panaraga, Madiun, Magetan dan Ngawi masuk ke Bengawan Madiun semua. Dari kota Ngawi bengawan Sala mengalir ke arah utara memasuki wilayah kabupaten Rembang, diantara Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojanegara, terus ke utara sampai di wilayah Cepu mendapatkan tambahan dari Kali Batokan yang sumbernya dari mata air Gunung Gamping sebelah utara kota Blora. Dari situ Bengawan Sala airnya berkelok-kelok ke arah timur masuk wilayah Kabupaten Bojanegara, setelah sampai di distrik Padangan, mendapat tambahan dari kali Gandongan, yang mata airnya dari Gunung Pandan. Dari kecamatan Malo aliran sungainya berkelok ke timur lurus, sampai di kota Bojanegara bertemu dengan kali Kening yang bersumber dari mata air Gunung Gamping wilayah Rembang sebelah tenggara .
Akhirnya ke laut
Kemudian terus mengalir ke arah timur dan menjadi perbatasan antara Kabupaten Bojanegara dengan Kabupaten Tuban. Setelah sampai di kecamatan Kapas, Bengawan Sala mendapatkan tambahan dari Kali Pacal, yang mata airnya dari Gunung Pandan. Setelah sampai di kawedanan Pelem membelok ke utara sampai di kawedanan Rengel dan belok ke timur sampai di Babad Kabupaten Lamongan. Dari Babad mengalir ke arah timur dan menjadi batas kabupaten Tuban dengan Kabupaten Gresik. Kemudian Bengawan Sala memasuki Kabupaten Gresik, dan masih berkelok-kelok ke arah timur sampai di kota Sedayu dan sampailah ke laut Jawa, di sebelah utara selat Madura
Itu perahu riwayatmu dulu
Bengawan Sala dahulu mulai dari Ngawi sampai ke Cepu, para pedagang selalu menggunakan jasa angkutan air yakni perahu. Memang pada zaman itu Cepu pasarnya terkenal paling besar. Menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Para pedagang dari pesisir utara jika akan menjual barang dagangannya ke wilayah Jawa timur bagian utara mengambil jurusan Cepu-Gresik, kalau yang akan memasarkan ke selatan melalui jalur Cepu- Ngawi. Dari Ngawi bisa ke barat ke pusat kerajaan di Surakarta, atau ke Madiun- Magetan-Pacitan. Mungkin pula Ngawi-Mojokerta.
Ada pula perahu yang mengambil jurusan Cepu ke Kalitidu, Bojanegara, Babad, Sidayu hingga Gresik. Perjalanan air ini karena pada masa itu [ sebelum tahun 1900 M] belum dibangun rel kereta api jurusan Gundih -Surabaya. Sehingga tidak aneh jika pada waktu itu angkutan air justru mendominasi transportasi di sepanjang Bengawan Sala, tidak hanya puluhan perahu, tetapi konon sampai ratusan perahu yang memenuhi Kali besar itu. Kecuali transportasi air untuk melancarkan roda ekonomi daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur pada waktu itu, aliran Bengawan Sala juga dimanfaatkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mengangkut kayu-kayu jati dari wilayah hutan Cepu. Kayu jati yang ditebang itu, dipotong-potong yang selanjutnya digandeng menjadi rakit, dan digered dengan perahu.
Sumber: http://jurirakyat.blogspot.com/2013/07/legenda-sungai-bengawan-solo-cerita.html?m=1
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...