Pulau Rubiah adalah sebuah pulau kecil di wilayah administrasi Kota Sabang, Provinsi Aceh. Pulau ini kerap dijadikan destinasi wisata oleh turis domestik maupun mancanegara karena menyuguhkan pemandangan pantai dan pesona baharinya yang sangat menakjubkan. Namun, dibalik keindahannya tersebut, tersimpan legenda mengenai nama pulau ini. Mengapa pulau ini dinamakan Pulau Rubiah?
Dari seorang warga lokal yang telah saya wawancarai, saya mendapat kesimpulan mengenai asal muasal nama pulau ini. Cerita bermula dari sepasang suami istri pada masa pemerintahan Sulthanah Ratu Syafiatuddin. Sang suami yang merupakan seorang ulama bernama Tengku Ibrahim dan bergelar Teungku Iboih karena berasal dari sebuah daerah bernama Iboih di Pidie. Teungku Iboih kemudian mengasingkan diri ke Pulau Weh (Sabang) untuk mencari ketenangan spiritual. Beberapa waktu berselang, sang istri yang bernama Siti Rubiah pun kemudian memilih untuk mengikuti jejak sang suami menetap di Pulau Weh. Siti Rubiah membawa serta keponakannya dan seekor anjing.
Terjadlah cek-cok antara Teungku Iboih dan Siti Rubiah. Teungku Iboih yang merupakan seorang ulama paham betul dengan hukum Islam, dan agama Islam dengan jelas melarang untuk memelihara anjing karena air liurnya merupakan najis. Namun, Siti Rubiah berpendapat lain. Ia berpikiran bahwa anjing tersebut hanya untuk mengusir binatang pengganggu kebun dan sekaligus melindungi rumah.
Musyawarahpun dilakukan untuk menyelesaikan masalah suami istri ini, dan diputuskan bahwa sang suami berhak atas rumah yang berada di Pulau Weh beserta kebun-kebunnya. Siti Rubiah berhak atas hewan ternak dan lebih lanjut diberikan tanah di pulau kecil yg dipisahkan oleh selat dangkal. Pulau kecil inilah yang kelak dinamakan sebagai Pulau Rubiah oleh masyarakat setempat. Sedangkan nama Teungku Iboih diabadikan sebagai nama kecamatan di Pulau Weh atau Sabang.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...