Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Utara Sumatera Utara
Legenda Lubuk Emas
- 23 November 2018

 

Seorang raja yang bertakhta di daerah Teluk Dalam. Raja Simangolong namanya. Sang raja mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik wajahnya yang bernama Sri Pandan.

Sri Pandan tidak hanya cantik jelita wajahnya, namun juga dikenal baik hati. Terampil pula ia bekerja. Ia pandai menenun, menganyam tikar, dan juga terbiasa menumbuk padi.

Kecantikan Sri Pandan begitu ternama. Tidak hanya diketahui rakyat, melainkan para pemuda dari negeri-negeri lain. Raja Simangolong sangat berharap, putrinya itu akan menikah dengan pangeran dari negeri lain. Dengan demikian hubungan persahabatan dengan negeri lain akan dapat terjalin dengan baik.

Raja Simangolong amat gembira ketika akhirnya datang lamaran dari Kerajaan Aceh. Raja Aceh meminang Sri Pandan untuk dinikahkan dengan Pangeran Aceh yang telah dinobatkan sebagai putra mahkota. Namun demikian Raja Simangolong tidak serta merta menerima lamaran itu sebelum meminta pendapat putrinya terlebih dahulu. Oleh karena itu ia meminta waktu kepada utusan Raja Aceh. “Setelah putriku menyatakan persetujuannya,” katanya, “Aku akan sesegera mungkin mengirimkan utusan kepada Raja Aceh untuk mengabarkannya.”

Sepulangnya utusan Raja Aceh, Raja Simangolong pun bertanya kepada Sri Pandan, “Anakku, utusan Raja Aceh telah melamarmu. Engkau hendak dinikahkan dengan putra mahkota kerajaan Aceh. Sungguh, Ayahmu ini sangat berbahagia menerima lamaran itu karena Ayah sangat berharap engkau dapat disunting putra raja dan kelak engkau akan mendapatkan kemuliaan

sebagai permaisuri. Bagaimana pada pendapatmu dengan lamaran Raja Aceh itu, wahai Anakku?”

Sri Pandan tidak buru-buru menjawab. Ia bahkan menundukkan wajah. Airmatanya pun luruh.

Sikap Sri Pandan sangat membuat keheranan Raja Simangolong. “Mengapa engkau menangis, Anakku? Apakah engkau menangis karena bahagia, ataukah karena hal lain?”

Sri Pandan tidak juga lekas menjawab pertanyaan ayahandanya. Airmatanya bahkan kian deras menetes.

“Jawablah,” kata Raja Simangolong. Sangat ingin ia mendengar kesanggupan putrinya menerima lamaran itu sesuai dengan harapannya.

“Ampun, Ayahanda,” kata Sri Pandan akhirnya. Suaranya terdengar lirih dan wajahnya tetap tertunduk. “Bukan hamba tidak ingin berbakti kepada Ayahanda dengan menerima lamaran tersebut, melainkan …”

“Melainkan apa?”

Dengan suara terbata-bata Sri Pandan lantas menjelaskan, ia sesungguhnya telah menjalin hubungan dengan seorang pemuda. Ia bahkan telah saling mengikat janji dengan kekasih hatinya itu.

“Siapa pemuda yang engkau maksud itu?” tanya Raja Simangolong yang sangat terkejut mendengar penjelasan anaknya.

“Hobatan, Ayahanda,”

“Apa?” kedua bola mata Raja Simangolong membesar ketika mendengar jawaban putri. “Maksudmu … Hobatan pembantu setia kita itu?”

“Benar, Ayahanda.”

“Engkau memilih tetap setia dengan Hobatan dan menolak lamaran Putra Mahkota Kerajaan Aceh?” Sri Pandan menganggukkan kepala.

Tak terperikan kemarahan Raja Simangolong mendapati keteguhan sikap putrinya yang tetap memilih menjadi istri pembantu setianya dibandingkan disunting Putra Mahkota Kerajaan Aceh. Dengan kemarahan yang terus meninggi, berujarlah Raja Simangolong, “Terimalah lamaran Putra Mahkota Kerajaan Aceh! Putuskan hubunganmu dengan Hobatan! Jika engkau tidak juga memutuskan hubunganmu, niscaya Hobatan akan kuusir!”

Sri Pandan tak berdaya menghadapi perintah ayahnya. Ia lantas menemui Hobatan dan mengajaknya untuk pergi dari istana kerajaan. betapa kecewanya Sri Pandan ketika mendengar Hobatan menolak ajakannya. Tidak hanya menolak, Hobatan bahkan menyarankan agar Sri Pandan menerima saja lamaran Putra Mahkota Kerajaan Aceh. Kata Hobatan, “Itu lebih baik bagimu. Kelak engkau akan menjadi permaisuri setelah putra mahkota yang melamarmu itu bertakhta selaku raja.”

Sri Pandan yang sangat kecewa lantas berujar, “Baiklah jika itu yang menjadi kehendakmu. Aku akan terjun ke lubuk dibandingkan harus menikah dengan orang yang tidak aku cintai. Ketahuilah wahai kekasihku, aku akan setia menunggumu di lubuk itu! aku akan tetap setia dengan cintaku padamu!”

Hobatan tetap pada pendiriannya. Ia menyarankan agar kekasihnya itu mengurungkan rencana anehnya itu dan lebih baik menerima pinangan Putra Mahkota Kerajaan Aceh.

Bertambah-tambah kekecewaan Sri Pandan. Hari itu juga ia pun berkemas-kemas. Dibawanya beberapa lembar pakaiannya. Semua perhiasannya yang terbuat dari emas turut dibawanya serta. Dengan langkah mantap ia meninggalkan istana kerajaan dan menuju lubuk sungai Asahan.

Setibanya di tempat yang dimaksudnya, Sri Pandan melemparkan semua barang bawaannya ke dalam lubuk yang dalam itu. Pakaian dan perhiasan emas yang banyak jumlahnya itu pun berjatuhan dan masuk ke dalam lubuk. Tak berapa lama kemudian Sri Pandan pun berujar, “Tidak akan ada lagi perempuan cantik di kerajaan ini!”

Selesai berujar, Sri Pandan lantas menerjunkan dirinya ke dalam lubuk membawa cinta dan kesetiaannya.

Kegemparan yang besar melanda istana kerajaan ketika Raja Simangolong dan permaisuri tidak menemukan Sri Pandan. Raja Simangolong lantas memanggil Hobatan.

Di hadapan Raja Simangolong, Hobatan menceritakan kejadian yang dialaminya berkenaan dengan Sri Pandan. Ia telah menyarankan agar Sri Pandan menerima pinangan Putra Mahkota Kerajaan Aceh. Namun, Sri Pandan malah mengancam akan terjun ke lubuk dibandingkan harus menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya.

Raja Simangolong sangat menyesali tindakannya …

Raja Simangolong dengan diiringi para prajurit segera menuju lubuk di Sungai Asahan itu. Para prajurit bergegas menerjuni lubuk untuk mencari Sri Pandan. Namun, setelah berulang- ulang menyelam dan mencari, Sri Pandan tidak juga mereka temukan. Mengingat Sri Pandan terjun ke dalam lubuk dengan membawa seluruh perhiasan emasnya, maka lubuk itu pun akhirnya dinamakan Lubuk Emas.

 JANGANLAH KITA MEMAKSAKAN KEHENDAK KEPADA ORANG LAIN. SESUATU YANG BAIK MENURUT KITA BELUM TENTU BAIK JUGA BAGI ORANG LAIN. HARGAILAH PENDAPAT DAN KEINGINAN ORANG LAIN. 

Sumber: https://dongengceritaanak.com/category/cerita-rakyat/sumatra-utara/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa
Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana