|
|
|
|
Legenda Gunung Mekongga Tanggal 25 Jan 2017 oleh Bangindsoft . Revisi 4 oleh Tolakinesia pada 27 Oct 2024. |
Para utusan mengucapkan terima kasih atas saran Larumbalangi. Mereka segera pulang ke negeri Sorume untuk melaksanakan strategi bambu runcing. Sesampainya di Sorume, para utusan menyampaikan strategi Larumbalangi pada para tetua. Malam harinya, para tetua adat segera mengadakan sayembara mencari laki-laki pemberani untuk dijadikan umpan melawan kongga’a. Apabila ada rakyat jelata mau menjadi umpan, maka Ia akan diangkat menjadi bangsawan. Dan jika Ia seorang bangsawan, maka Ia akan diangkat menjadi pemimpin negeri.
Penduduk negeri Sorume bersorak-sorak mengelu-elukan Tasahea sebagai pahlawan. Namun kegembiraan rakyat tidak berlangsung lama. Bangkai kongga’a ternyata menyebarkan wabah penyakit akibat bangkainya mencemari lingkungan beserta belatung pada bangkai. Banyak penduduk meninggal setelah muntah-muntah karena wabah penyakit. Begitu pula tanaman penduduk banyak mati diserang ulat. Mengetahui hal ini para tetua adat kembali mengirim utusan untuk menemui Larumbalangi.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |