Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Dongeng Sumatera Selatan Kab. Muara Enim
Legenda Air Terjun Napal Carik
- 5 Agustus 2018 - direvisi ke 3 oleh Rhafika Nurul pada 6 Maret 2021

Di Desa Muara Emil, Kec. Tanjung Agung, Kab. Muara Enim, terdapat sebuah air terjun yang dinamakan air terjun Napal Carik, karena suara airnya becarik (bergemericik) dan jatuhnya ke napal (tanah keras menyerupai batu). Di Sungai Emil memang terdapat air terjun, sebab banyak curug yang menyerupai air terjun kecil.

 

Tetapi yang sering dikunjungi dan dikenal oleh wisatawan adalah tempat pemandian dan bersembunyi Putri Dayang Rindu. Berdasarkan cerita para puyang (pendahulu) salah seorang Sultan Palembang meminta kepada seluruh masyarakat desa terutama yang berada di sepanjang aliran Sungai Batanghari Sembilan untuk mengumpulkan telur. Telur akan digunakan sebagai perekat pembangunan benteng pertahanan dari serangan penjajah.

 

Dalam perjalanan pengumpulan telur, sultan melihat banyak gadis-gadis desa yang cantik. Ia pun berniat mempersunting salah satunya sebagai istri. Ia pun memerintahkan prajurit dan hulubalangnya untuk mengumpulkan para gadis. Namun dari setelah terkumpul, sultan merasa belum ada yang cocok. Sampai akhirnya sultan menemukan sebuah bangki emas yang hanyut di sungai. Sultan lalu memerintahkan prajuritnya untuk mencari siapa pemilik bangki emas itu. 


Setelah ditelusuri akhirnya diketahui pemilik bangki emas itu adalah anak gadis dari seorang wanita bernama Kerio Carang.

 

Untuk memastikannya lalu Sultan bersama prajuritnya mendatangi rumah Kerio Carang, dan ternyata tebakannya tidak meleset. Sultan pun mengutarakan maksudnya ingin membawa putri Kerio Carang untuk dijadikan permaisuri. Mendengar keinginan Sultan, baik Kerio Carang maupun putrinya tidak setuju. Merasa keinginannya ditolak Sultan tidak terima, sehingga sempat terjadi perkelahian.

 

Namun ternyata Kerio Carang dan putrinya bukan orang sembarangan. Mereka memiliki kesaktian sehingga berhasil lolos dari tangkapan Sultan. Dalam upaya melarikan diri, akhirnya putri Kerio Carang, memilih bermukim di hutan di Desa Muara Emil, tepatnya di lokasi Air Terjun Napal Carik sekarang. Setelah sekian lama bersembunyi dari kejaran Sultan Palembang, putri merasa kesepian. Ia pun sesekali keluar ke desa terdekat.

 

Kecantikan putri pun dikenal luas oleh masyarakat desa. Namun di balik kecantikannya itu, putri ternyata sangat kesepian. Ia pun sering pulang ke rumah orangtuanya dan menangis tak kunjung henti. Kasihan dengan putrinya, akhirnya Kerio Carang mendatangi Desa Muara Emil dan menemui tiga puyang, yakni Puyang Tanjung, Puyang Matauh, dan Puyang Dusun Ilir. 

 

Kerio Carang meminta kepada tiga puyang tersebut untuk memberi nama kepada putrinya supaya tidak menangis lagi. Jika nama tersebut cocok ia akan memberikan imbalan hadiah. Nama yang diberikan Puyang Tanjung dan Puyang Matauh ternyata tak mampu menghentikan tangisan putri. Baru giliran Puyang Dusun Ilir yang memberinya nama Putri Dayang Rindu, tangisan sang putri akhirnya berhenti.

 

Setelah sekian lama, akhirnya Sultan dan prajuritnya mengetahui keberadaan sang Putri Dayang Rindu. Lalu ia bersama prajuritnya menuju ke Desa Muara Emil dan melakukan pencarian ke tempat persembunyiannya di Air Terjun Napal Carik. Setelah ditemukan, Putri Dayang Rindu tetap menolak keinginan Sultan. Akhirnya Sultan semakin marah dan memotong tubuh putri menjadi dua bagian. Dua bagian ini berubah menjadi bebatuan yang kemudian dialiri air sehingga menjadi air terjn yang dinamakan Air Terjun Napal Carik.

 

Ada beberapa pantangan yang harus dipegang oleh para pengunjung, yakni harus mempunyai niat baik. Selain itu juga selama di lokasi air terjun Napal Carik jangan berkomunikasi dengan bahasa Palembang, sebab jika dilanggar hujan akan turun. Hal tersebut karena Putri Dayang Rindu sangat membenci Sultan Palembang. 

 

Sumber: Sriwijaya Post - Sabtu, 16 Januari 2010 (rewritten by Deli Tiara di http://teio-arsip.blogspot.com)


#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline