Ledug Suro adalah tradisi yang berasal dari kota Magetan, Jawa Timur. Tradisi ini bertujuan untuk menyambut tahun baru hijriyah. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun selama 1 minggu sebelum Suro --nama bulan dalam kalender jawa-- atau yang lebih kita kenal dengan tahun baru islam, puncak acara Ledug Suro berada pada tanggal 1 Suro. Dalam tradisi ini, terdapat beberapa lomba dan pertunjukan kesenian yang diselenggarakan sebelum tanggal 1 Suro untuk memeriahkan acara seperti lomba ledug antar kecamatan yang biasanya diikuti oleh SMA atau SMK, instansi, dan dinas antar kecamatan Magetan, lomba pencak silat, dan pertunjukan seni wayang. Pada puncak acara diadakan kirab Nayoko Projo yaitu kirab dimana bupati Magetan dan jajarannya berkeliling di sekitar daerah pusat kota Magetan memakai pakaian khas dengan menunggangi kuda, selain kirab Nayoko Projo juga terdapat kirab bolu rahayu yaitu kirab roti bolu khas Magetan yang dibentuk seperti lesung dan bedug. Kirab bolu rahayu dimulai dari pendopo Surya Graha dan berakhir di alun-alun Magetan. Acara ini diakhiri dengan acara andum bolum rahayu dimana masyarakat berebut untuk mendapatkan bolu rahayu.
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang