Selain makanan berat yang sering Anda jumpai di rumah-rumah makan Padang, di Sumatera Barat juga banyak terdapat jajanan pasar tradisional, salah satunya adalah lamang tapai. Apasih lamang tapai ini? Lamang tapai adalah makanan atau jajanan pasar tradisional yang terbuat dari beras ketan. Lamang tapai dimasak menggunakan medium bambu dan disajikan bersama dengan tape atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan tapai ketan hitam.
Sebenarnya jajanan pasar ini tidak hanya terdapat di Sumatera Barat, tapi juga di daerah timur Indonesia lamang dikenal dengan nama nasi ketan bambu. Bedanya, bagi masyarakat minang, lamang disantap dengan tapai ketan hitam, sedangkan di daerah lain memiliki campuran tersendiri.
Lamang tapai biasanya banyak ditemukan ketika bulan Ramadhan tiba. Lamang tapai banyak disajikan di rumah-rumah masyarakat minangkabau sebagai salah satu menu berbuka puasa. Selain banyak dijumpai di bulan puasa, lamang tapai juga sering ditemukan saat hari-hari besar agama, dan perayaan adat masyarakat setempat.
Rasa lamang tapai ini sendiri antara manis dan asam, tapi tentu saja sangat enak ketika dimakan. Aroma peragian dari tapai ketan hitam menggugah selera siapa pun yang hendak menyantap kuliner ini.
Berikut akan kami gambarkan cara membuat lamang tapai, mungkin Anda tertarik mencoba membuatnya di rumah.
Bahan Lamang
1 liter beras ketan Putih
1/2 liter Santan dari 1 butir kelapa
3 lembar daun pandan
Garam secukupnya
Daun pisang
Bahan Tapai Ketan
1 lt beras ketan merah
1/2 bongkah ragi
Cabai keriting untuk proses fermentasi
3 buah cengkeh untuk pengharum tapai
Cara Membuat:
Lamang:
- Cuci bersih beras ketan, campur dengan santan. Masukan garam dan daun pandan lalu aron. Angkat.
- Bungkus beras ketan dengan daun pisang, masukan kedalam cetakan lontong, kukus hingga matang sekitar 30 menit.
- Sebelum disajikan, bakar lamang diatas bara api atau jika tidak ada wajan anti lengket.
- Jika sudah kecoklatan, angkat dan dinginkan.
Tapai:
- Hancurkan ragi sehingga menjadi bubuk, tebarkan ragi merata di atas beras ketan dengan cara di ayak.
- Tutup beras ketan yang sudah di ragi dalam wadah kedap udara.
- Sebelumnya letakkan dahulu cabai dan cengkeh di atas beras ketan lalu tutup dengan daun pisang.
- Istirahatkan beras ketan selama kurang lebih tiga hari di tempat yang kering.
- Setelah jadi dan sedikit berair, taruh sebagai topping lamang yang sudah diiris tipis.
Proses pembuatannya dikategorikan masih tradisional , bahan baku yang berupa beras ketan dicuci terlebih dahulu dan diberi sedikit garam, santan kelapa, dan daun pandan yang dicampur didalam buluh bambu, dimana sebelum dimasukan diberi pelapisan dari daun pisang untuk melapisi bagian dalam buluh bambu. Buluh bambu ini dibakar diatas tungku hingga kecokelatan dan kemudian didinginkan dan disajikan.
Pada kenyataannya masyarakat Kota Padang meyakini bahwa proses pembuatan Lamang Tapai dengan proses tradisional akan menghasilkan cita rasa yang lebih nikmat dan baik dari pada pembakaran dilakukan dengan kompor.
Buluh bambu yang digunakan pada proses pembuatan Lamang Tapai ini memang merupakan ciri khusus dari produk jajanan tradisional tersebut. Penggunaan buluh bambu tersebut sebenarnya digunakan untuk meningkatkan aroma atau cita rasa, dimana keguanaan standard nya adalah sebagai wadah untuk mengolah Lamang Tapai ini.
Selain rasa, penyajian, dan nama yang unik dari produk Lamang Tapai ini, kandungan gizi dari jajanan tradisional ini cukup banyak. Menurut Direktorat Gizi , Departemen Kesehatan Republik Indonesia, kadungan energy pada ketan putih adalah 172 kilo kalori dan pada ketan hitam sebanyak 166 kilo kalori, sedangkan lemak pada ketan putih sebanyak 0,5 gram dan ketan hitam sebanyak 1,0 gram.
Data karbohidrat dan lemak tersebut dapat dikatakan bahwa Lamang Tapai yang terdiri dari bahan baku beras ketan putih dan ketan hitam dikategorikan sebagai produk pangan yang aman dan cocok dikonsumsi oleh orang – orang yang sedang mengatur kembali pola makannya atau disebut diet.
Proses dari pembuatan Lamang Tapai ini juga tidak menutupi peran mikroorganisme yang diperlukan untuk memfermentasi ketan hitam, dimana kegunaan fermentasi tersebut selain untuk memudahkan ketan hitam tersebut dikonsumsi adalah meningkatkan kandungan vitamin B1 yaitu Tiamina. Vitaminn B1 ini dapat berkembang sampai tiga kali lipat.
Vitamin B1 ini memang merupakan vitamin yang diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, proses fermentasi ini dapat pula menghasilkan mikroorganisme probiotik yang baik untuk melancarkan proses pencernaan.
Mikroorganisme yang digunakan juga memiliki manfaat, dimana mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi adalah Saccaromyces cerevisiae yang memiliki komponen anti-aging dalam dinding selnya.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) komponen anti – aging dalam dinding sel Saccaromyces cerevisiae tersebut merupakan komponen antitoksik dan antipatogen, dimana arti dari pernyataan ini adalah komponen anti-aging tersebut aman untuk dikonsumsi.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi jajanan tradisional Lamang Tapai khas Padang ini telah dipaparkan, namun pada kenyataannya manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi Lamang Tapai ini lebih banyak lagi jika diuraikan secara mendalam, contohnya saja komponen anti – aging yang terdapat pada dinding Saccaromyces cerevisiae yang memiliki manfaat lebih meurut FDA komponen ini memiliki manfaat lain seperti anti tumor, anti kolesterol, dan penguat sistem imun.
Manfaat anti kolesterol ini pula didukung dari proses pembuatannya yang tradisional dan memanfaatkan proses pembakaran tradisional yang dapat membuat kadar kolesterol lebih sedikit dibandingkan harus menggunakan kompor dan dibakar dengan perlunya ditambahi medium tertentu seperti contohnya margarin yang mengadung lemak tinggi.
Jajanan tradisional khas Padang ini, Lamang Tapai yang kaya akan manfaat disayangkan pemasaran jajanan tradisional tersebut masih kurang dibandingkan dengan makanan khas daerah lain khususnya Pulau Jawa., seperti contoh bakpia, maka pemasaran bakpia telah sampai kawasan – kawasan pulau Jawa walaupun aslinya merupakan produk khas Jawa.
Diharapakan untuk ke depannya pemasaran dari Lamang Tapai ini dapat terus berkembang dan dipasarkan di berbagai tempat di Indonesia dan dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia atau dimungkinkan dapat mencapai pemasaran di Internasional.
Eksistensi dari Lamang Tapai sangat perlu untuk dijaga dan didukung karena produk pangan ini merupakan salah satu potensi Indonesia dan menjadi makanan khas Indonesia.
Sumber :
http://www.saribundo.biz/lamang-tapai-jajanan-pasar.html
http://lifestyle.liputan6.com/read/2263997/lamang-tapai-lezatnya-menu-buka-puasa-khas-padang
https://naboxparah.com/lamang-tapai-makanan-khas-tradisional-kota-padang/
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang