Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Sumatera Barat Bukit Tinggi
Lamang Luluik Khas Bukit Tinggi
- 12 Desember 2018

Selama bulan Ramdhan Lemang terlihat dijual hampir di seluruh penjaja takjil Ibu Kota. Makanan yang terbuat dari beras ketan dan dimasak dalam tabung bambu dengan cara dibakar itu memang nikmat disantap saat berbuka. Bayangkan rasanya yang gurih dimakan bersama tapai ketan hitam. Sungguh rasa lapar langsung berganti dengan nikmat yang menggembirakan. Dalam bahasa Minangkabau Lemang disebut Lamang. Negeri Datuk Maringgih ini memiliki berbagai jenis penganan ini. Disamping lemang bambu ada pula yang disebut Lamang Luluik. Makanan yang sering ditemui dalam upacara adat atau pun kenduri, dipilin dalam daun pisang lalu di kukus dalam dandang. Namun dalam tulisan ini saya takan menterjemahkan Lamang Luluik jadi Lemang Lulut. Seperti kebisaan orang Sumatera Barat yang suka mengiindonesiakan nama-nama daerah mereka. Misalnya Sulik Aie jadi Sulit Air. Penerjemahan nama seperti itu kurang tepat menurut saya. Pemberian nama biasanya berasal dari kondisi atau ciri khas daerah dan punya relevansi sejarah. Dari nama saja kita bisa mengenal masa lalu daerah tersebut. Jadi mengapa  harus dihilangkan ciri khasnya? Dari Taluak Bayua jadi Teluk Bayur? Taluak Bayua tak berkurang nasionalismenya dibanding Teluk Bayur, bukan? Jadi dalam tulisan ini saya tetap menggunakan nama Lamang Luluik, seperti kebiasaan moyang saya di Kanagarian Magek, Bukittinggi, Kabupaten Agam. Kalau lah Lamang bisa diterjamahkan jadi Lemang gak penting amat menerjemahkan Luluik jadi Lulut. Karena ke-2 kata tersebut tak memiliki arti  khusus. Menurut saya, Lamang Luluik ekslusif berasal dari Kanagarian Magek, tempat kelahiran saya. Sudah riset Google namun tak menemukan bahasan Lamang Luluik atau pun Lemang Lulut dalam khasanah makanan khas Minangkabau di luar Kanagarian yang terletak sekitar 15 KM dari kota berhawa sejuk, Bukittinggi. Kalau pun ada mungkin belum ada yang menuliskan. Yang saya temukan hanyalah Lamang Baluo, mirip pembuatannya namun  dari penampilan fisik berbeda dari Lamang Luluik. Lamang Luluik merupakan beras ketan putih yang dimasak bersama santan, digulung daun pisang kemudian dikukus. Di dalamnya diberi unti (isi) berupa kelapa parut yang dibubuhi gula dan vanili.

Membuat Lamang Luluik

Membuat Lamang Luluik memang lebih praktis dari pada Lemang Bambu. Tapi kalau soal rasa tidak kalah juara. Aroma wanginya datang dari pembaruran ketan, santan, kelapa parut dan daun pisang. Dimulai dari merendam beras ketan dengan air bersih selama lebih kurang satu jam. Didihkan santan bersama sedikit garam. Setelah santan mendidih masukan beras, aduk dan tunggu sampai santan habis. Proses ini dalam bahasa Betawi disebut "Diaron" yaitu menanak beras setengah matang sebelum dipindah ke dandang. Untuk isi  (unti) parut kelapa setengah tua, beri gula dan vanili. Ambil daun pisang muda yang sudah dilayukan pada panas mata hari. Tambahkan satu sendok makan ketan aron, ratakan di atas daun, isi tengahnya dengan unti. Gulung daun seperti bentuk pipa lalu kunci ujungnya dengan menekannya ke ujung badan Lamang.

 

 

 

 
 

 

Memakan Lamang Luluik

Lamang Luluik umumnya ditemukan saat kenduri maupun pesta adat. Terlihat pula pada hari raya Idul Fitri atau pun Idul Adha. Di luar peristiwa special itu saya jarang menemukan Lamang Luluik di kampung. Dinikmati bersama pisang dan segelas kopi atau teh. Sungguh bincang-bincang dengan kerabat dan handai-taulan terasa nikmatnya. Akhir kata terimakasih kepada Kemenparekraf lewat Indonesia Travel . Menuliskan ini mengingatkan saya pada kekayaan khasanah makanan daerah sendiri. Hal yang perlu dijaga atau dilestariakan. Kalau bukan kita yang mengapresiasi peninggalan nenek moyang, siapa lagi?

 

Sumber:

https://www.kompasiana.com/eviindrawanto/5529328ff17e61824b8b456a/lamang-luluik-dari-bukittinggi

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline