Musik dan Lagu
Musik dan Lagu
Musik dan Lagu Sulawesi Tenggara Buton
Lagu Daerah Buton
- 26 Februari 2012
Buton merupakan pulau ke 130 terbesar di dunia yang berada di selatan jazirah Sulawesi Tenggara. Buton dalam arti luas mengacu kepada daerah-daerah yang dahulu merupakan bagian dari Kerajaan dan Kesultanan Buton yakni Kepulauan Buton, Kepualauan Tukang Besi (Wakatobi), Kepualauan Kabaena, Kepulauan Muna, dan sebagian daratan barat daya di jazirah Sulawesi Tenggara (Moronene/Bombana).
Wandiu-Ndiu merupakan lagu daerah Buton. Wandiu-ndiu merupakan lagenda rakyat Buton yang menceritakan tentang seorang ibu yang berubah menjadi ikan duyung karena lama berenang di lautan demi mencarikan anak-anaknya ikan untuk dijadikan sebagai makanan. Lagu ini dinyanyikan seorang anaknya yang memanggil ibunya di lautan untuk menyusui adiknya yang masih kecil. Saat ibunya belum bersisik seutuhnya ketika mendengar lagu tersebut, ia akan datang ke pinggir pantai untuk menyusui anaknya namun suatu ketika sisik telah menutupi seluruh tubuhnya sehingga tak mampu lagi mendengar panggilan berupa nyanyian lagu Wndiu-Ndiu yang dinyanyikan anaknya di pesisir pantai.
00:00 00:00
Batu Poaro merupakan lagu yang menceritakan keindahan Batu Poaro yang kini dikenal sebagai salah satu objek wisata yang terletak di Kelurahan Wameo, Kecamatan Murhum, 2 Km dari Pusat Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Batu Poaro erupakan batu yang menjadi pertanda hilangnya penyiar agama islam di Buton yang bernama Syech Abdul Wahid di pesisir pantai Buton. Disebut Batu Poaro karena oleh masyarakat Buton menyebutkan bahwa Syech Abdul Wahid "Apoaromo te Opuna" yang artinya ia telah berhadapan dengan tuhannya dan batu ini dianggap sebagai makam beliau.
00:00 00:00
Hune merupakan lagu daerah Buton yang menceritakan keelokan burung lokal daerah Buton yang disebut Hune dalam bahasa daerah setempat.
00:00 00:00
I Ala Ala merupakan lagu daerah Buton.
00:00 00:00
Kampotangkeno adalah lagu daerah dari Kabaena. Lagu ini menceritakan tentang keindahan daerah Kabaena. Kabaena memiliki ikatan emosional, historikal, dan geografis tersendiri dengan Buton. Masyarakat Kabaena merupakan bagian dari etnis Moronene. Etnis Moronene sendiri, merupakan satu dari empat etnis besar yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara (selain Buton, Muna, dan Tolaki) yang sebagian besar masyarakatnya berada di barat daya jazirah Sulawesi Tenggara (kini disebut Bombana).
00:00 00:00
Kasamea merupakan lagu daerah Buton yang berisi nasihat kepada yang lebih muda.
00:00 00:00
Lawananto merupakan lagu daerah Buton yang menceritakan tentang salah satu lawa (pintu gerbang) pada Benteng Keraton Buton yang merupakan benteng terluas di dunia yang terletak di Kota Baubau. Lawa berfungsi sebagai penghubung keraton dengan kampung-kampung yang berada disekeliling benteng keraton. Terdapat 12 lawa pada benteng keraton. Angka 12 menurut keyakinan masyarakat mewakili jumlah lubang pada tubuh manusia, sehingga benteng keraton diibaratkan sebagai tubuh manusia. Ke-12 lawa memiliki masing-masing nama sesuai dengan gelar orang yang mengawasinya, penyebutan lawa dirangkai dengan namanya. Kata lawa diimbuhi akhiran 'na' menjadi 'lawana'. Akhiran 'na' dalam bahasa Buton berfungsi sebagai pengganti kata milik "nya". Setiap lawa memiliki bentuk yang berbeda-beda tapi secara umum dapat dibedakan baik bentuk, lebar maupun konstruksinya ada yang terbuat dari batu dan juga dipadukan dengan kayu, semacam gazebo diatasnya yang berfungsi sebagai menara pengamat. 12 Nama lawa diantaranya : lawana rakia, lawana lanto, lawana labunta, lawana kampebuni, lawana waborobo, lawana dete, lawana kalau, lawana wajo/bariya, lawana burukene/tanailandu, lawana melai/baau, lawana lantongau dan lawana gundu-gundu.
00:00 00:00
Tampo merupakan lagu dari daerah Muna yang menceritakan tentang keindahan Witeno Wuna
00:00 00:00
Tana Wolio merupakan lagu daerah Buton yang menceritakan tentang kebanggan dan kecintaan terhadap Tana Wolio (tanah/motherland Wolio) yang dahulu merupakan ibukota kerajaan dan kesultanan Buton yang berada kini wilayah tersebut berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
00:00 00:00
Wailala merupakan lagu daerah Buton.
00:00 00:00
Waleja merupakan lagu daerah Wanci (Wangi-Wangi), Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Lagu ini menceritakan tentang seorang gadis yang dalam bahasa daerah setempat disebut waleja.
00:00 00:00
Lagu Sope-Sope berasal dari daerah Buton, Sulawesi Tenggara. Sope-sope merupakan perahu tradisional Buton. Suku-suku di Sulawesi terkenal sebagai suku pelaut. Selain Bugis yang sudah banyak diketahui dunia sebagai suku pelaut yang gemar mengarungi samudera, etnis Buton juga gemar mengarungi samudera. Jangan heran bila di daerah Riau dan Kepualauan Riau, terdapat perkampungan bernama Buton. Masyarakat Buton juga banyak di temui di kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua dan sebagian berada di wilayah Nusantara lainnya termasuk di negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Di Jakarta, etnis Buton paling banyak di temui di Jakarta Utara, tepatnya di Priuk dan telah turun-temurun hidup di sana.
00:00 00:00

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU