Musik dan Lagu
Musik dan Lagu
Musik dan Lagu Jawa Timur Bojonegoro
Lagi Lir Ilir
- 20 Mei 2018
Tembang Lir-Ilir yang banyak dianggap lagu dolanan anak-anak ini sebetulnya adalah bukti kepandaian para wali Songo dalam mengajarkan Islam kepada masyarakat melalui cara yang sangat menyenangkan dan tak terasa menggurui. Kata-kata dalam tembang itu seolah-olah deretan kata-kata biasa yang menggambarkan keriangan dunia kanak-kanak. Namun jika dibaca sungguh-sungguh, akan banyak makna agamawi yang muncul.
 
Dimulai dari kata "bangun, bangunlah", dari keadaan tidur, yang sering dilihat para ulama sebagai keadaan mati sementara, akan timbul pertanyaan : apanya yang harus dibangunkan atau dihidupkan? ruh kah? Kesadaran? Atau pikiran? tetapi maksud kata "Lir-ilir" yang juga mengandung gerakan angin semilir ini bisa juga ditafsirkan sebagai imbauan lembut dan ajakan untuk berzikir. Zikir yang akan menghidupkan apa yang tadinya melenakan. Zikir untuk kembali siaga.
 
Baris "tandure wis semilir tak ijo royo-royo, tak senggo temanten anyar" bisa diartikan bahwa zikir sudah dikerjakan, maka akan menghasilkan kehidupan yang indah dan nyaman seperti pohon hijau yang rindang, yang bermanfaat sebagai tempat berteduh banyak makhluk Allah di muka bumi. Setelah itu, meski kalimat sesudahnya mengaitkan kesejukan dan rindang pohon dengan kesejukan pengantin baru, ada juga tafsir lain bahwa yang dimaksud sunan Kali Jaga saat menuliskan kata-kata "pengantin baru" ini adalah raja-raja mataram yang baru memeluk islam, setelah sebelumnya memeluk agama leluhur. Karena dengan berpindahnya keyakinan seorang raja, biasanya juga akan diikuti dengan perpindahan keyakinan rakyat sehingga bisa dilihat seperti pohon hijau yang rimbun "ijo royo-royo".
Yang lebih menarik adalah baris selanjutnya yang dimulai dengan "Cah angon, cah angon..." Mengapa harus anak penggembala, bukan kyai? Inilah suatu kecerdasan Sunan Kali Jaga yang lain dalam konsep figur imamat. Penggembala adalah seseorang yang mengarahkan hewan gembalanya agar tidak tersesat, layaknya seorang imam yang membimbing makmumnya pada jalan yang benar.
 
Kalimat "penekno blimbing kuwi" maknanya adalah karena belimbing adalah buah berwarna hijau dengan lima buah sisi yang bisa dianggap sebagai simbol dari lima rukun islam. Sedangkan "penekno" merupakan ajakan untuk memeluk dan menjalankan syariat islam.
 
"Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro" Jika sesorang sudah berpegang pada rukun islam, maka akan mudah baginya untuk membersihkan hati, pikiran, ketakwaan, sebagai bagian dari "pakaian" yang digunakan sehari-hari. Sebab jika tidak dibersihkan secara rutin dan sungguh-sungguh pakaian itu bisa terliha lusuh dan buruk dimata orang lain.
 
Karena itu, jika pakaian takwa dan keimanan sudah mulai terlihat lusuh, baris-baris kalimat "dodotiro, dodotiro, kumitir bedah ing pinggir" yang berarti bahwa pakaian yang sudah mulai lusuh harus segera dipinggirkan, bukan maksud untuk dibuang, melainkan untuk dijahit kembali, diperbaiki agar secepatnya terlihat indah lagi.
 
"Dondomono jlumatono kangge sebo mengko sore" seorang muslim sudah selayaknya sebelum kematian datang "diwaktu sore", atau ujng umur sesorang yang diperkenankan oleh Allah SWT.
 
Tembang itu ditutup dengan himbauan yang sangat menyejukan hati bahwa segalanya harus segera dilakukan "\mumpung terang rembulane, mumpung jembar kalangane" yang bermakna, mumpung terang rembulannya, mumpung banyak waktu luang", Karena jika sinar rembulan sudah redup, alam semesta gelap, dan tak ada lagi waktu luang untuk berbenah, sia-sia saja seluruh kenginan untuk memperbaiki pakaian takwa jika waktunya sudah tidak memungkinkan.
 
Seluruh lagu akhirnya ditutup dengan kata-kata riang gembira "yo surako surak hiyo" yang berarti sambutlah seruan ini dengan surak sorai dan keceriaan untuk menjalankan syariat dalam kehidupan sehari-hari. Jika selruh kalimat dalam tembang Lir-Ilir diteliti dengan cara seperti ini, sulit untuk mengatakan bahwa Sunan Kali Jaga, atau siapapun wali songo yang ,menciptakan lagu ini, hanya untuk anak-anak, karena sesungguhnya ada pesan lebih serius yang ditempatkan dalam kata-kata riang itu.
 
sumber: https://monster-bego.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-lagu-lir-ilir-asli-dari-jawa.html
 
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Pasukan pemanah kesultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa